🧚🏻‍♀️-15

1.4K 92 0
                                    

┏━━━━━━━━━━━━━━━━┓
♡Dunia dengan dua kehidupan♡
┗━━━━━━━━━━━━━━━━┛

Wajah Bibik Sooh begitu tenang, Jaehyun yang melihat itu sangat tidak nyaman. Mengeratkan cengkraman tangannya pada pakaian depan wanita tersebut.

"Katakan.. Kau mengenalku?" ucap dingin Jaehyun. Bibik Sooh tersenyum mengangguk. Jaehyun melemah, melepaskan pegangannya. Memberikan jarak pada dirinya juga pada wanita tersebut.

"Apa yang terjadi?" gumam Jaehyun.

"Kau berada di kehidupan dirimu yang lain, disini ada Beomgyumu dan semuanya adalah angan yang kamu mau sejak dulu." ucap Bibik Sooh tersenyum misterius pada Jaehyun.

Terlihat wajah linglung Jaehyun, meremat rambutnya yang menutupi keningnya. Rambutnya yang panjang akibat tak terurus karena terjebak dengan kehilangan Beomgyu menjadi acak, namun tidak mengurangi ketampanannya.

"Tolong.. Tolong beritahu aku.." ucap Jaehyun yang begitu frustasi.

"Saat ini, kamu hanya menjalani kehidupanmu yang kacau—"

"Bagaimana dengan kehidupanku?" potong Jaehyun dengan kesal.

Bibik Sooh hanya tersenyum. "Ini kesalahan mu, kamu harus menggantikan kehidupanmu di dunia ini. Mengingat kamu membunuh orang yang salah, tugasmu adalah mencari kebenarannya sosok yang melempar tubuh Beomgyu."

"Aku sudah. Aku sudah membunuh Mingyu." ucap Jaehyun

"Kamu salah." ucap Bibik Sooh.

"Cari lebih jelas, dan pelajari kehidupanmu sekarang." lanjut Bibik Sooh menyerahkan sebuah kristal bening pada Jaehyun.

Jaehyun menatap lamat pada benda tersebut, mendongak namun tempatnya sudah kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun menatap lamat pada benda tersebut, mendongak namun tempatnya sudah kosong. Pandangan Jaehyun mengedar, sangat jelas Bibik Sooh berada di depannya dengan banyak aneka dagangan antiknya. Namun hanya kedipan mata sosok itu sudah hilang dan bersih dari pandangannya.

Panggilan di telepon membangunkan kesadaran Jaehyun, mendekatkan pada telinganya.

Bibik Sooh masih di tempatnya, masih di depan Jaehyun menatap pria tinggi tersebut dengan senyuman akan penuh arti, Jaehyun tidak melihat namun Bibik Sooh melihat Jaehyun dengan jelas.

Jaehyun segera berlari meninggalkan tempatnya setelah memutuskan panggilan telepon.

Tangannya melambai pada mobil taksi yang ia tahan, berlalu meninggalkan tempat.

Jaehyun turun dari mobil taksi menatap gedung sederhana yang ada di depan matanya. Begitu ia masuk, semua orang menundukkan kepalanya 90° menyambut kedatangannya.

Langkahnya begitu menatap memasuki area, disini orang lebih banyak tidak seperti di Markas yang hanya 50 orang.

Jaehyun membuka pintu menampilkan ruangan yang dominan juga terlalu monokrom namun begitu berkelas dan elegant. Sosok pria tinggi lainnya segera berdiri menyambut kedatangannya.

"Selamat datang, Boss" ucap pria yang lebih muda dua tahun darinya. Tebak Jaehyun.

Sementara Johnny yang berdiri persis di samping kursi kebesarannya hanya menurunkan pandangan.

"Lanjutkan." ucap datar Jaehyun yang duduk di kursinya.

Pria muda yang tadi menyapa, mulai melaporkan informasinya sembari memberikan sebuah map pada Jaehyun di atas meja.

"Tuan Yuta berhasil menyeludupkan barang terlarang pada kapal, benda tersebut berhasil kita tahan." ucapnya kemudian beberapa peti kayu masuk dalam ruangan.

Di letakkan di atas meja, ada lima kotak petik yang besar di sana. Begitu di buka menampilkan berbagai macam pemantik api di sana.

"Ini yang paling mahal sejauh ini, Boss" ucap kembali pria muda tersebut.

Jaehyun bangun dari duduknya. "Yuta?" ucap bingung Jaehyun. Di hidupnya yang lain ia memang masih mengejar Yuta, karena membantu rekan kerjanya, Winwin yang mana putri bungsunya di bawa pergi Yuta.

Namun di kehidupan ini, kembali Jaehyun berurusan dengan Yuta, namun dengan permasalahan yang berbeda.

Jaehyun melirik map yang berada di atas mejanya. Tertera keterangan tentang Yuta di sana dari pekerjaan, profesi juga mengenai keluarga pria berdarah Jepang itu.

"Oke." ucap Jaehyun dengan datar.

Pria muda itu segera undur diri, bersamaan dengan peti yang juga pergi. Tersisa Jaehyun dan Johnny di dalam ruangan tersebut.

Jaehyun menatap Johnny dengan lamat, membuat empunya ikut menatap tapi dengan kebingungan.

"Ada apa?" tanya Johnny.

Jaehyun berpura-pura lemah, dengan sigap Johnny menahan tubuh Jaehyun di dudukan disofaa single.

"Jo, aku begitu stress, juga bingung." ucap Jaehyun.

Johnny menganggukkan kepala.

"Aku siapa?" ucap ambigu Jaehyun mengundang kerutan di kening Johnny. Namun itu hanya beberapa saat, pria tinggi itu dengan kulit tan tersebut segera berucap.

"Anda adalah ketua Ganster terbesar di kota, sekaligus CEO Jung Company." ucap Johnny

"Ah! Ya.. Betul.. Aku beberapa kali keliru, mungkin karena terlalu banyak pekerjaan di Mansion," ucap Jaehyun beralasan. Johnny hanya menunduk mengiyakan.

Kemudian menerawang kedepan. Ternyata ia adalah ketua geng di kehidupan ini, sementara ia dari hidup lain adalah ketua Mafia sama-sama memiliki kehidupan gelap namun berbeda organisasi.












T. B. C

THE TINKERBELL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang