┏━━━━━━━━━━━━━━━━┓
♡ Sisa Waktu, Bersama ♡
┗━━━━━━━━━━━━━━━━┛Jaehyun sangat terburu berlari, sementara Minhyung harus memarkirkan mobil terlebih dahulu.
Di kepala Jaehyun ia menolak, menolak putrinya kembali terluka ia yang sekarang begitu anti dengan rumah sakit karena akan selalu ingat dengan Beomgyunya.Tidak, tidak tidak.. Jangan lagi.. Batin Jaehyun nelangsa.
Pintu VIP langsung tegebrak, kala Jaehyun dengan terburu membantingnya.
"Beomgyu!" panggilnya. Sontak membuat peralihan mengarahkan pandangan padanya.
Jeno menatap tajam pada Jaehyun, sangat berani tak mengenal takut. Sungchan menahan tangan Jeno agar tidak meledak.
"Gyu.. Gyu..?" ucap pelan Jaehyun mendekati bangsal Beomgyu.
Tangan Jaehyun bergetar, berusaha menyentuh Beomgyu dengan hati-hati.
"Beomie baik.." ucap lembut Bubu mengusap punggung Jaehyun. Walaupun di hatinya memiliki tanda tanya, Jaehyun memanggil putrinya dengan nama akirannya, 'Gyu' bukan 'Beomie' itu sangat baru, juga terasa lain.
Minhyung baru sampai, dengan cepat Jeno bersama Sungchan menarik si sulung.
"Jae, aku ke pihak administrasi dulu ya?" Jaehyun mengangguk membalas Taeyong.
Menyisakan Jaehyun dengan Beomgyu dibangsal VIP tersebut.
Jaehyun menggenggam erat tangan kecil itu beberapa kali mengecupnya dengan perhatian yang sangat mendalam.
Perlahan mata bulat itu terlihat, membuat segala kerumitan di dada Jaehyun meluap.
"Dada..."
"Hmm?" balas Jaehyun.
"Peyuk.." ucap pelan Beomgyu, Jaehyun dengan cepat memeluk putrinya.
Beomgyu menangis dengan tenang, mengusap tatto kecil yang ada di sisi bawah telinga Jaehyun.
Bungsu Jung itu tahu, bahwa pria yang ada di dekapannya adalah Daddynya yang lain. Jaehyun yang asli tidak memiliki tatto di bawah telinga bagian lehernya, melainkan di pergelangan tangannya namun ukuran yang sama tidak besar dan tidak kecil. Beomgyu tau mendetailnya karena itu adalah titik koma (semicolon) yang mana terlihat seperti ukiran kupu-kupu.
Beomgyu memeluk erat leher Jaehyun, begitu juga dengan Daddynya.
"Dada.. Beomie cayang Dada.. I wo byu~"
"I love you too baby.."
"Dada.. Dada Beomie, manapun tu.." Jaehyun mengangguk setuju, kemudian tersadar dengan kalimat tersirat Beomgyu. Ia mengurai pelukannya.
"Gyu?"
Beomgyu menggeleng sebagai jawaban. "Beomie.." ucap Beomgyu.
Jaehyun. "...."
"Dada.." tangis Beomgyu menitihkan kristal beningnya. ".. Dada, napa lempa Beomie?"
Jaehyun tercengang merasakan dadanya di tarik secara paksa keluar.
"Gyu-Beomie?"
Beomgyu membisikkan semuanya oada Jaehyun, apa yang di lihatnya pada saat itu.
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚
Pria tinggi dengan penampilan yang acak tak terawat itu, keluar dari persembunyiannya di bawah tanah yang begitu kumuh. Tangannya yang keluar saku jaket kulitnya memperlihatkan pergelangan tangannya yang memiliki tatto dengan ukuran yang begitu indah, simbol titik koma (semicolon).
Beberapa kali ia menabrak seseorang yang berjalan, namun pria itu tidak memperdulikan atau sekedar meminta maaf atas kesalahannya.
"Beomie..." gumamnya
Langkahannya berhenti begitu ia sampai pada pedagang antik yang berada di bawah pohon sakura.
"Tuan mau beli yang mana?" ucap wanita tersebut.
Pria itu mengangkat wajahnya, menatap dingin pada wanita tersebut, namun wanita itu balik menatap dengan pandangan yang begitu banyak arti.
"Pandanganmu mengarah pada benda ini, kamu suka Tuan?" ucapnya kembali.
"Berapa harganya?" ucap datar pria tersebut.
"Untuk mu, gratis."
"Cih! Aku beli."
"Peganglah dulu, Tuan." ucap wanita itu menyerahkan benda yang menyerupai bunga yang sudah sedikit menutup.
Begitu tersentuh di tangan, rasanya langsung terhipnotis namun hanya beberapa detik. Begitu pria. Itu mengangkat wajahnya ia sudah tidak dapa menemukan tempat yang sebelumnya menjual barang antik itu.
Kedua alisnya mengerut, tanda bingung juga kesal secara bersamaan. Ia genggam erat benda tersebut, ada rasa kelegaan seakan mendapatkan bisikan jika ia akan kembali.
T. B. C
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TINKERBELL ✔
FanfictionBeomgyu ft Jungfams ═════════•°•⚠️•°•═════════ GS / GENDER SWITCH FAMILY DRAMA TIME TRAVEL ANGSAT / TRAGEDI Always Babys Bagaimana jadinya kalau seorang bayi mungil tak bersalah justru mendapatkan kebencian? Hadirnya tidak begitu di sambut dengan ba...