🧚🏻‍♀️-14

1.4K 89 6
                                    

┏━━━━━━━━━━━━━━━━┓
♡Mencari kebenarannya.....♡
┗━━━━━━━━━━━━━━━━┛

Taeyong begitu bingung melihat perubahan Jaehyun yang sangat berbeda dari sebelumnya, memandang lamat pada suaminya yang dulu sangat membenci si bungsu. Ia sangat ingat Jaehyun pernah bilang membenci anak perempuan, baginya itu akan sangat merepotkan.

Taeyong langsung berbalik begitu mendapati pundaknya di sentuh Ibu. Terbit senyuman Taeyong mana kala melihat ibu mertuanya.

"Bagaimana sayang?" ucap Ibu.

"Aku masih belum percaya Bu, Jaehyun bisa berubah seperti itu pada Beomgyu.." ucap Taeyong yang menahan tangisnya.

"Sudah ibu bilangkan, kita hanya perlu lebih berusaha lagi.. Dan lihat, Jaehyun akhirnya begitu lengket dengan Beomgyu." ucap Ibu.

Taeyong hanya menganggukkan kepalanya, menatap Jaehyun yang menggendong Beomgyu.

Taeyong sangat senang melihat Jaehyun yang mulai mencintai Beomgyu, begitu bersyukur dengan tindakan kemarin Ibu yang memaksa Jaehyun untuk tidur bersama Beomgyu. Sebenarnya Taeyong tidak bisa meninggalkan Beomgyu dengan Jaehyun di Mansion, hanya saja ia harus mengantar Minhyung, Jeno dan Sungchan di asrama.

"Ibu.." panggil Taeyong menatap ibu mertuanya. "Apa yang kamu katakan pada Jaehyun? Hingga ia seperti sekarang?" tanya Taeyong.

Ibu tersenyum. "Ibu hanya memarahinya habis-habisan lalu memukulnya sedikit agar mau masuk ke dalam kamar baby bear, kemudian.." Ibu tersenyum kecil mengingat rencananya kemarin.

".. Kemudian ibu menguncinya dari luar hihi.." ucap Ibu yang terkikik di akhir kalimatnya. Taeyong tercengang. Semudah itu?

Kembali Taeyong menatap Jaehyun yang masih sigap dengan Beomgyu di dekapannya.

Jaehyun yang sangat keras, bisa tunduk jika itu Ibu hanya saja dari dulu ia memang membenci anak perempuan, terbukti dari kerabat jauh pun yang memiliki anak perempuan begitu takut pada Jaehyun yang notabenenya suka marah dan tidak segan pada anak kecil, apalagi perempuan.

Taeyong sendiri bingung, Jaehyun hanya akan menjadikan dirinya sebagai pengecualian. Hanya menjadikan dirinya, Taeyong satu-satunya perempuan di hidup seorang Jung Jaehyun, CEO sekaligus ketua Gangster, bahkan putrinya sendiri ia tolak.

"Ibu juga sudah memutuskan, agar ketiga kakak Beomgyu sekolah umum saja dengan begitu kamu tidak perlu repot untuk menjemput juga mengantarkan mereka setiap libur sekolah. Biarkan mereka tinggal di Mansion, agar kalian bisa benar-benar seperti keluarga pada umumnya." ucap ibu.

"Aku juga mau.. Hanya saja, apa Jaehyun mau?" ucap ragu Taeyong.

Mengingat Jaehyun yang paling menentang keras putranya untuk berlama-lama di Mansion, ia ingin ketiga putranya menjadi anak yang mendominasi. Apalagi sekolah yang di tempatkan ketiga putranya adalah sekolah elite dengan tingkat ajaran yang begitu ketat ada lima pelajaran fisik yang harus mereka kuasai.

"Ibu, nanti kita bicarakan hal ini lagi," ucap Taeyong.

"Berikan, Beomgyu padaku.." ucap Taeyong meminta putrinya.

"Tidak perlu." ucap dingin Jaehyun. Taeyong tersentak, Jaehyun begitu kekeh untuk Beomgyu.

"Jae.."

"Bukankah kau sibuk? Bekerjalah dengan pekerjaanmu, biarkan Beomgyu dengan ku." ucap datar Jaehyun.

Taeyong mengerutkan alisnya. "Apa maksudmu? Kamu seakan menganggap aku ini Bubu yang tidak memperhatikan putriku sendiri? Kamu lupa, justru kamulah yang menjaga jarak dengan kami." ucap kesal Taeyong mengambil paksa tubuh Beomgyu dari gendongan Jaehyun.

Membuat Jaehyun tercengang mematung mendengar perkataan Taeyong.

Taeyong dengan cepat keluar kamar Beomgyu melewati tubuh Jaehyun dan Ibu yang masih setia di abang pintu.

Jaehyun memijat keningnya, berjalan ke kamar mandi yang tersedia di kamar Beomgyu. Jaehyun membasuh wajahnya dengan kasar.

"Apa yang sebenarnya terjadi. Aku..." gumam Jaehyun menatap wajahnya di depan cermin.

꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚

Jaehyun keluar malam begitu pertengkaran kecil terjadi tadi, ia akan menenangkan dirinya selalu seperti itu waktu Taeyong selalu mengabaikannya, namun kali ini ia tidak di dalam rumah melainkan benar-benar keluar rumah.

Jaehyun berdiri di depan lemari es otomatis mengambil kopi lalu di bukanya, duduk di salah satu tempat di sana.

Menatap kedepan, ia memikirkan kejanggalan yang terjadi seharian ini, terhitung sudah dua hari ia di tempat ini. Kembali Jaehyun mengingat kejadian kemarin. Ia hanya pergi ke ruangan gelap yang ada di gudang Markasnya, begitu masuk kedalam ruangan ia tiba-tiba kehilangan kesadaran dan terbangun di kamar Beomgyu dengan si kecil di dekapannya.

Jaehyun melirik ke kanan, di bawah pohon sakura terdapat pedagang ibu yang menjual berbagai barang antik. Ia menatap lamat pada sosok penjual. Dengan langkah terburu, Jaehyun dengan cepat menarik kerah pakaian si empu.

"Kau.. Kau Bibik Sooh!" ucap Jaehyun.

















T. B. C

THE TINKERBELL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang