Olive dan Nathan sudah sampai di sebuah bangunnan Villa yang berada di dekat sebuah pantai.
"Untuk apa kita kemari?" tanya Olive.
Nathan lekas menjawab. "Refreshing."
Kemudian menarik tangan Olive masuk ke dalam sebuah vila berukuran sedang, namun memiliki fasilitas yang lengkap. Di samping vila mereka juga terdapat bangunan vila yang lainnya.
Saat masuk ke dalam, sudah terdapat ruang tamu, satu kamar dan juga dapur yang bertema outdoor.
"Kau mengajakku kemari untuk apa?" tanya Olive lagi.
"Anggap saja, Honeymoon."
Olive memutar bola matanya malas. Ia pun pergi ke kamar dan membaringkan tubuhnya yang terasa pegal. Sebab perjalanan mereka, cukup memakan waktu.
"Olive ...." Nathan memanggil dari arah dapur.
"Ck! Apa lagi ... aku baru ingin beristirahat!" keluh Olive, namun ia tetap keluar dan mendatangi Nathan.
"Apa?!" sentak Olive saat sampai di dapur.
"Gunakan ini." Nathan mengulurkan sebuah chef apron berwarna coklat pada Olive.
"Untuk apa?"
"Cepat gunakan." Titah Nathan tak mau di tolak.
Olive kembali menghentakkan kedua kaki. Berjalan ke arah Nathan untuk mengambil apron tersebut, dengan malas ia menggunakannya. Hal itu membuat Nathan tersenyum tipis.
"Bantu aku memasak," kata Nathan.
Nathan mengeluarkan bahan-bahan yang tadi mereka beli di pasar. Seperti daging, sayur, buah-buahan dan perbumbu-bumbuan.
Pria itu menyuruh Olive untuk mengupas bumbu dapur, bawang putih, bawang bombay, paprika, wortel, timun, dan lain-lain.
Olive yang awalnya menolak, akhirnya perlahan-lahan mengikuti kemauan Nathan. Sehingga kini mereka masak bersama dengan saling membantu satu sama lain.
"Coba kau cicip," nathan menyendokkan masakan mereka ke mulut Olive, yang sebelumnya di tiupnya terlebih dahulu.
"Bagaimana rasanya?" tanya Nathan.
Olive mengunyah makanan tersebut dengan matanya yang membola. "Eccellente!" ucap Olive sambil memberikan jempolnya.
Nathan tersenyum kemudian menyendokkan semuanya ke dalam piring.
"Ayo kita makan," ajak Nathan.
Olive mengukutinya dan membantu Nathan membawa yang lain seperti piring, sendok, gelas, dan air minum.
Mereka makan di teras villa yang melihat langsung pemandangan pantai.
Selama makan, Nathan dan Olive saling bertukar cerita satu sama lain. Bisa di bilang hubungan mereka kian membaik karena acara masak tadi.
Olive kini melihat sisi baru dari seorang Nathan. Ternyata pria ini cukup asik dan juga sangat jago dalam hal memasak. Terbukti karena masakan pria itu begitu lezat.
Begitu juga dengan Nathan, ia kini semakin ingin membuat Olive menjadi miliknya. Seperti rencananya.
Dan rencana itu akan terlaksana mulai malam itu.
***
"Aa! Nathan ... stop, stop!" pekik Olive saat Nathan menyiram air shower tepat pada tubuhnya.
Nathan terus melakukannya tanpa menghiraukan pekikan Olive.
Mereka saat ini sedang membilas tubuh di kamar mandi, karena mereka sehabis bermain di pantai dan terdapat pasir di seluruh tubuh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND PASSION (21+)
RomanceCERITA INI MENGANDUNG UNSUR ADEGAN DEWASA, KEKERASAN, DAN KATA-KATA KOTOR‼️ BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN🫵🏻 *** Kisah antara Nathan- pria sempurna memiliki segalanya, dan Olive- gadis cupu dengan kawat gigi serta kacamata besarnya. "Kau Gadis cupu...