Bab 18.

643 37 6
                                    

Hari telah berganti.

Nathalie memulai hari-harinya seperti biasa.

Dan sekarang ia sedang di perjalanan menuju Boutiqe miliknya, ia di antar oleh si bungsu Carl.

"Kak, apa kakak malam ini ada acara?" tanya Nick.

"Huftt ... sebenarnya ada. Tapi aku begitu malas untuk datang," jawab Nathalie.

"Kenapa? dan dimana acaranya?"

Nathalie menoleh ke arah jendela. "Acaranya di tempat keluarga Miller." ucap Nathalie.

"Wait, Miller?"

Natahlie menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana bisa kakak di undang, keluarga Miller?" tanya Nick merasa heran.

"Pria malam itu adalah Max Miller, Nick." Nathalie mengatakannya.

Nick terdiam sejenak kemudian berkata. "Wow ... bagaimana bisa kau berkenalan dengan pra itu, Kak?"

Akhirnya Nathalie menceritakan mengenai Ibu dari Max yang bernama Eva, menjadi langganan boutique miliknya, dan memperkenalkannya dengan sang putra.

"Ooo ... seperti itu." Nick menganggukkan kepalanya paham.

"By the way, kenapa tadi kau menanyakanku memiliki acara, atau tidak?" tanya Nathalie mengingat awal obrolan mereka.

Nick tersenyum menampilkan gigi putihnya dan berkata. "Besok-besok saja. Tadinya Aku ingin mengajak Kakak, bertemu seseorang."

"Siapa, kekasihmu?" tanya Nathalie.

"Ya ... bisa di bilang kekasih," ujar Nick tersenyum tipis.

"Jangan mempermainkan wanita, Nick. Mommy akan marah padamu jika kau menyakiti wanita." Peringat Nathalie pada adiknya.

"Iya, tenang saja." Nick menatap Nathalie sekilas. "Lagi pula, aku menyakiti sekaligus memberi nikmat. Bagaimana, coba?" ucap Nick asal, dan itu membuat tangan Nathalie melayang memberikan keplakan pada lengannya.

Nick sedikit meringis karena lagi-lagi menerima tamparan pedas dari tangan kakanya.

"Jangan sampai kau membuat anak orang hamil, Nick! Kau ingin Mommy pingsan mendengarnya, Hah?!" hardik Nathalie.

Nick hanya terkikik geli. "Jika Mommy pingsan, aku akan menangkapnya. Tenang saja ...."

"Tidak lucu, Nick!" Nathalie tetap memwanti wanti adik bungsunya itu. "Awas, jika sampai itu terjadi. Aku akan menghukummu! Jika perlu, aku sunat kembali burungmu. Mau?!" ancam Nathalie.

"Hey, hey! Mana ada seperti itu .... Jika aku menghamili wanita, berarti kecebongku bagus. Kakak ini, bagaimana sih?!" bantah Nick yang tidak mau aset berharganya harus kembali di potong.

"Tidak untuk sekarang Nick! Kau masih kuliah. Mau kau beri makan apa anak orang, hah!"

Nick berdecak kemudian berkata. "Kekayaan Daddy tidak akan habis, meskipun aku memiliki tiga istri sekaligus. Untuk apa bekerja?"

Nathalie melotot mendengarnya, ia sampai menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mengerti, sifat siapa yang kau turuni?" ujar Nathalie lelah meladeni si bungsu carl.

"Sifatku Ini perpaduan antara Arabella dan Alvin. Hahahah ...." Nick tertawa setelah menyebut nama kedua orang tuanya dengan sebutan Nama.

Nathalie memutuskan untuk diam, dia tidak mau meladeni Nick lagi. Ia berharap agar segera sampai di boutiquenya saja.

***

Nathan bangun terlebih dahulu sebelum Olive.

Ia melihat wajah tenang Olive yang masih terpejam, dengan tenang di alam mimpinya.

LOVE AND PASSION (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang