Bab 20.

772 49 8
                                    

Viko masuk kedalam kamar milik Max, dia melihat kamar luas dan mewah itu cukup berantakan.

Max masih terlungkup tertidur dengan punggung lebar yang polos tidak menggunakan atasan.

Viko mendekati Max berusaha membangunkan sepupunya tersebut.

"Max ...."

Max tetap tidur hingga Viko memberi tepukan pada lengannya.

"Max, bangun."

Mulai menggeliat, Max membalikkan badannya menjadi telentang. Saat dia membuka matanya sedikit, dia melihat Viko yang sedang berdiri memandangnya.

Saat itu juga dia menyadari jika seorang Pria masuk ke kamarnya, dan yang di fikirkannya adalah keadaan Nathalie saat ini.

Max segera bangun untuk berdiri menghadang Viko agar tidak melihat tubuh Nathalie.

"Apa yang kau lakukan disini, Viko?" ucap Max yang menatap Viko dengan raut cemas.

Melihat reaksi Max membuat Viko mengerutkan kening merasa heran, apa yang di maksud pria itu.

Secepat kilat Max membalik badannya, megedarkan pandangan ke penjuru ruangan, mencari keberadaan seseorang yang telah membuatnya gila, membuatnya menjadi seorang bajingan.

"Shit, dimana dia?" ucap Max dengan frustasi.

"Siapa?" tanya Viko dengan polos.

"Apa maksudmu siapa? Tentu saja Nathalie, dimana dia?!" bentak Max.

Viko kembali mengerutkan kening saat sepupunya menyebutkan nama Nathalie.

Detik berikutnya dia sadar, jika keberadaan temannya tadi berhubungan dengan Nathalie.

Viko lekas menarik tubuh Max hingga tersungkur ke lantai.

"Apa yang kau lakukan padanya, Hah!" kini Viko yang membentaknya.

"Bukan, urusanmu." jawab Max dengan tatapan tajamnya pada Viko.

Viko menatap horor noda merah yang menghiasi seprei putih di atas ranjang. Ia menajamkan tatapan sengitnya pada Max.

"Bastard! Kau memerawani Nathalie?!"

"Fuck! Aku tidak memerlukan ocehanmu saat ini, dimana dia!" teriak Max.

Buaghh!!

Viko memberi bogeman mentah pada wajah Max.

"Dia sudah pergi. Tidakkah kau tau jika dia wanita baik-baik? Bahkan selama aku mengenalnya dia tidak pernah dekat dengan seorang pria!" ucap Viko dengan dingin.

"Aku sering memergokinya dengan pria, dan selalu dengan pria yang berbeda!" tandas Max.

"Apa kau begitu bodoh, hanya menilai dari itu saja kau langsung mengklaim jika Nathalie wanita murahan? Kuberi tahu padamu, Nathalie Alison Carl. Putri satu-satunya keluarga Alvin Carl, dia memiliki kembaran yang bernama Nathan Wilson Carl juga memiliki adik bungsu bernama Nick Anderson Carl."

Max terkejut mendengar fakta yang di katakan oleh sepupunya, dia bahkan tidak tau jika Nathalie putri dari keluarga Carl. Karena memang, dia hanya mengikuti Nathalie dari boutiqe miliknya saja, tidak lebih. Ibunya tidak mengatakan asal-usul Nathalie padanya, Eva hanya mengatakan jika Nathalie wanita yang cantik, anggun, pintar, lembut, dan cocok untuk di jadikannya istri.

***

Nathan, Olive, Wendy, Giselle dan Jerry sedang duduk saling berdekatan di ruang tamu yang berada di penthouse milik Nathan.

Setelah mendengar kedua orang tuanya menunggu, Olive segera pergi dari rumah sakit menemui Jerry dan Giselle.

Sedari tadi, Olive hanya diam dan menunduk memainkan jari-jari tangannya. Dia takut melihat wajah sang ayah yang begitu menyeramkan. Terlihat jelas jika Jerry menahan amarahnya menatap Nathan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE AND PASSION (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang