Bab 05.

1.2K 42 0
                                    

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Arion pada Olive.

Wanita yang di tanya keadaannya justru hanya tersenyum tipis.

Arion sedikit menundukkan tubuhnya, kemudian memberi kecupan pada kening Olive.

"Bangkitlah. Kau harus bisa kembali tersenyum seperti biasanya." Arion memberi semangat.

Olive kembali tersenyum tipis dan mengangguk. Setelah empat hari di rawat di rumah sakit. Kini kondisinya sudah membaik. Ia sedikit-sedikit sudah mau berbicara. Dan tersenyum.

Bersyukurnya Olive memiliki keluarga seperti kedua orang tuanya, Giselle dan Jerry beserta kakaknya, Arion. Mereka menjadi support system terbaik yang di miliki oleh Olive.

Pintu ruangan terbuka, terlihat jika Jerry dan Giselle datang. Kedua pasangan paruh baya itu berjalan ke arah Olive sambil tersenyum.

"Olive, sayang," panggil Giselle. "Dokter sudah mengizinkanmu untuk pulang hari ini," lanjut Giselle.

"Baguslah, Mom. Aku sudah bosan berada disini." jawab Olive dengan wajah pucatnya.

"Dear ... untuk kepindahanmu, Daddy sudah mengurusnya. Besok kita akan pergi dari negara ini .... Apa kau keberatan?" tanya Jerry dengan lembut.

Olive menggelengkan kepalanya, kemudian menjawab. "Tidak, Dad. Aku tidak keberatan sama sekali."

Jerry tersenyum mendengarnya. Ia pun mencium kening putrinya dengan kasih sayang.

Tiba-tiba, pintu kembali terbuka. Mereka semua melihat ke arah pintu untuk melihat siapa yang datang.

Jerry dan Giselle sudah mengira jika mereka akan datang. Karena yang datang adalah, Alvin dan Arabella.

Jerry langsung menegakkan tubuhnya, mengadang mereka berdua.

"Mau apa kalian kemari?!" cetus Jerry.

Giselle segera menahan lengan Jerry agar tidak kembali emosi.

"Maaf, kami baru bisa kesini. Kami berniat baik untuk menjenguk Olive." Kata Arabella sedikit memohon.

Wajah Alvin tetap datar dan biasa saja menatap Jerry. Kemudian dia berkata. "Bisa kita keluar? Aku ingin berbicara denganmu empat, mata sebagai seorang laki-laki."

Jerry mendengus malas. Tapi ia tetap keluar dari ruangan, yang di susul oleh Alvin.

Arabella berjalan ke arah brankar yang terdapat Olive. Giselle dan Arion hanya berdiri di dekat Olive. Ibu dari tiga anak itu menaruh Bunga yang ia bawa ke atas meja di samping brankar Olive.

Tersenyum menatap mereka semua beberapa saat. Mata Arabella seakan berkaca-kaca menatap Olive.

Kemudian Tiba-tiba, Arabella bersimpuh di kaki Giselle. Yang membuat mereka semua kaget dengan apa yang di lakukan oleh Arabella.

"Maafkan aku. Maafkan keluargaku kak ...." Arabella mengatakan apa maksudnya datang kesana.
"Maaf jika kami selalu menyakiti perasaan kalian. Sungguh aku meminta maaf!" Arebella menangis sambil memegang kedua kaki Giselle.

"Ara, apa yang kau lakukan?" ucap Giselle dan membungkuk menarik tubuh Arabella agar berdiri.

"Tidak, biarkan aku meminta maaf. Ini semua salahku. Jika saja dari dulu aku tidak muncul di antara kalian, semua ini tidak akan terjadi. Maafkan aku ...."

"Ara, bangun ... jangan seperti ini." Giselle juga tak kuasa menahan tangis nya.

Olive dan Arion ikut terbawa suasana akan momen tersebut. Hatinya tersentil, merasakan kepedihan atas penyesalan yang tidak benar atas apa ucapan Arabella.

LOVE AND PASSION (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang