Pagi hari, Nathan dan Olive akan pergi ke sebuah rumah sakit. Mereka akan menemui Rora dan Wanda.
Awalnya Nathan tidak mau, namun Olive memaksanya untuk ikut serta agar masalah mereka selesai.
"Olive!" teriak Wendy memanggil sepupunya.
"Ada apa?" jawab Olive yang sedang mempersiapkan penampilannya di depan cermin.
"Mommy dan Daddymu barusan menghubungiku," ucap Wendy.
"Lalu?"
Wendy dengan santai duduk di pinggir kasur kamar hunian sang sepupu. "Dia sudah mengetahui, jika kau bersama Nathan.."
"Bagaimana mereka bisa tau?!" kaget Olive merasa khawatir.
"Aku yang memberitahunya." Wendy menjawab dengan enteng.
Saat itu juga Olive menganga tidak percaya. Sudah di pastikan orang tuanya akan menyusul.
***
Nathalie menggigit bibirnya menahan perih pada miliknya di bawah sana. Ia meringis saat mencoba bangun dari tempat tidur, seluruh tubuhnya terasa sakit dan remuk.
Ia berjalan tertatih ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri. Tapi Nathalie terlonjat kaget saat melihat pantulan dirinya di cermin washtafel.
Wajahnya pucat dengan mata sembab, rambut berantakan serta dari leher sampai dadanya begitu banyak kissmark.
Penampilannya saat ini sangat mirip seorang Jalang. Nathalie mengusap wajahnya dengan kasar, matilah dia jika kedua orang tua dan kakaknya tau apa yang di alaminya.
Setelah setengah jam berkutat di dalam kamar mandi memikirkan semuanya, akhirnya Nathalie memutuskan untuk keluar. Ia memungut semua pakaian miliknya semalam yang berceceran di lantai, untuk kembali ia kenakan. Tak lupa Nathalie mengambil jas milik Max untuk menutupi bagian atas tubuhnya.
Rasanya ingin sekali ia meneriaki Max dan meluapkan emosinya saat itu juga.
Tapi sialnya, semalam Nathalie juga menikmatinya. Pada akhirnya mereka melebur bersama, saling mengerang dan meneriaki nama satu sama lain. Entah berapa kali Nathalie mendapatkan puncak kenikmatan, yang ia tahu dia benar-benar hanyut dalam permainan Max.
Begitu juga dengan Max, pria itu ikut meledak, ia tidak dapat menahan kenikmatan yang bertubi-tubi menghantamnya. Max merasa seperti terhisap oleh remasan kuat otot-otot VΔgina Nathalie yang sempit dan sesak hingga membuat Max menumpahkan cairannya di dalam milik Nathalie.
Sadar dari lamunannya, ia segera pergi meninggalkan kamar laknat itu. Jangan di tanya bagaimana perasaannya saat ini, Nathalie begitu marah, sedih, kecewa dan ingin segera pergi menghilang dari mansion keluarga miller tersebut.
Saat sampai di depan pintu, ia melirik ke arah Max. Nathalie benar-benar membenci pria itu.
Membuka pintu dengan perlahan, Nathalie melihat keseluruh penjuru arah takut di lihat oleh orang di dalam mansion tersebut.
Ia berjalan dengan mengendap-ngedap seperti maling. Saat ia berjalan mundur, tiba-tiba tubuhnya terhuyung menabrak seseorang.
Nathalie lekas melihat ke arah depan memastikan siapa yang di tabrak.
"Nathalie, kau tidak apa-apa?" tanya Vico terkejut. "Apa yang kau lakukan disini?"
"Oh, God!" Nathalie mengusap dadanya merasa bersyukur. "Viko, aku harus pergi dari sini. Tolong bantu aku ...,"
"Baiklah, ayo ikuti aku." Ajak Viko menarik tangan Nathalie membawanya keluar.
***
"Nathan?" ucap Rora yang langsung bangun saat melihat Nathan datang menemuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND PASSION (21+)
RomantizmCERITA INI MENGANDUNG UNSUR ADEGAN DEWASA, KEKERASAN, DAN KATA-KATA KOTOR‼️ BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN🫵🏻 *** Kisah antara Nathan- pria sempurna memiliki segalanya, dan Olive- gadis cupu dengan kawat gigi serta kacamata besarnya. "Kau Gadis cupu...