Bab 11.

1.1K 64 13
                                    

"Huekkk!"

Saat Nathan ingin melanjutkan ciuman mereka, semuanya hancur.

Olive tiba-tiba muntah, dan mengenai bagian depan kemeja putih yang Nathan kenakan.

"Shit!"

Nathan mengumpat sebelum menyeret Olive untuk mengikutinya ke lantai teratas gedung ini. Kebetulan, Hotel tempat Club ini adalah salah satu milik keluarga Carl. Jadi Nathan memiliki akses kamar VIP yang biasa di tempati olehnya saat berkunjung kemari.

Ia bahkan tidak memperdulikan saat semua orang memperhatikan mereka. Yang ada di benaknya saat ini hanyalah ingin mengganti bajunya yang basah serta bau terkena muntahan Olive.

Tapi entah kenapa, ia tidak mau melepaskan Olive malam ini. Maka dari itu, Nathan mengajak Olive ikut bersamanya.

***

Pagi hari, Olive menyipitkan matanya, saat terkena sinar matahari yang tembus melalui jendela. Ia pelan-pelan menggeliat.

Sebelum kesadaran terkumpul sepenuhnya, Olive memekik tertahan saat melihat tangan kokoh melingkar di perutnya.

Dengan gerakan cepat ia berbalik dan melihat sosok pria tampan yang sedang tidur dengan wajah yang tenang.

Olive benar-benar terkejut melihat pemandangan di depannya saat ini. Kenapa ia bisa bersama Nathan? Di atas ranjang yang sama?

Olive menyibak selimutnya dan sedetik kemudian ia berteriak nyaring.

"Aaaa!!!"

Bagaimana bisa tubuh nya polos dan hanya menyisahkan celana dalamnya saja.

"Apa yang kau lakukan padaku!" teriak Olive dengan nyalang pada Nathan.

Nathan sangat terganggu akan pekikan Olive. Ia pun segera bangun dan mendudukkan tubuhnya, dengan kaku sambil menyugarkan rambut hitam legam dengan kasar.

"Kau fikir ini kamarmu?" Nathan menatap Olive bersama wajah bantalnya. "Kau sedang berada di Hotelku Nona, jangan bilang jika kau lupa dengan apa yang kau lakukan semalam?"

Kedua tangan Nathan di lipat di depan dada, menatap remeh pada Olive.

"Memangnya apa yang aku lakukan? Kau yang menelanjangiku. Kau kembali melecehkanku! Dasar Brengsek!"

Olive turun dari kasur dan mengambil semua barang-barang yang ada di atas meja, ia melemparkan nya pada Nathan.

"Fuck!" umpat Nathan saat kepalanya terkena telepon hotel.

"Pria Bajingan! Brengsek! Mati kau!" Olive terus melempar semua barang yang terlihat olehnya, sambil berteriak mengumpati Nathan.

"Olive, Stop!" teriak Nathan.

Dada Olive bergemuruh, napasnya juga tak teratur hingga tubuhnya bergetar hebat.

"Pergi ... pergi ...," rintih Olive kini ia terduduk di lantai dan memeluk tubuh telanjangnya.

Nathan yang melihat hal itu kembali dejavu dengan apa yang pernah ia perbuat pada wanita itu.

Lekas turun dan menghampiri Olive, tubuh wanita itu begitu bergetar sambil menangis.

"Hey, aku tidak melakukan apapun padamu." Nathan berusaha meyakinkan.

Namun Olive tetap menangis, dan menyuruh Nathan pergi. "Pergi ... pergi sekarang juga ...."

"Maafkan aku. Sungguh, aku tidak melakukan apapun .... Maafkan aku Olive," ucap Nathan sambil memeluk tubuh wanita yang sedang menangis.

Nathan memeluk dengan erat sambil memberikan kecupan pada puncak kepala Olive.

LOVE AND PASSION (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang