Chapter 23

1.5K 142 7
                                    

Beberapa hari telah berlalu, tapi para suaminya juga tak kunjung menjemput. Jeongwoo bahkan makin hari makin rewel membuat Mashiho dan Yedam merasa khawatir akan keadaan menantu satu-satunya itu

" Daaaddd"

Mashiho memasuki ruangan Yedam, hari ini Jeongwoo tidak menyentuh makanannya sama sekali

" Kenapa?"

"  Jeongwoo gak mau makan, gimana ini?"

" Biarin aja"

" Kok biarin"

Yedam tak menjawab, ia masih dengan santainya melanjutkan pekerjaan tanpa perduli kekhawatiran Mashiho

" Dad!"

"Hm"

" Gak guna banget ish jadi mertua!"

Yedam hanya melirik sekilas kepergian Mashiho setelah menghentakkan kakinya kesal, dia tersenyum simpul sembari membuka ponselnya

Yedam merapikan semua pekerjaannya sebelum keluar dari ruangan, tanpa berpamitan pada istrinya Yedam langsung pergi begitu saja untuk menjemput sang anak yang baru tiba dibandara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yedam merapikan semua pekerjaannya sebelum keluar dari ruangan, tanpa berpamitan pada istrinya Yedam langsung pergi begitu saja untuk menjemput sang anak yang baru tiba dibandara

Sementara itu, kedelapan saudara Haruto benar-benar berada dipuncak frustasi. Mereka kembali gagal dalam rencana penangkapan si penghianat

Dinding kamar yang semula kosong kini dipenuhi puluhan belati yang tertancam, pelakunya adalah Jihoon yang tengah melampiaskan kekesalannya.

Beberapa waktu lalu ketika Doyoung mengatakan tentang janjinya pada Jeongwoo, mereka sepakat untuk meminta Haruto pulang menggantikan Doyoung memenuhi janjinya. Awalnya Haruto menolak dan memilih ikut turun tangan membantu para saudaranya, tapi karena paksaan para saudaranya juga kondisi Jeongwoo buat Haruto mau tak mau memilih untuk pulang ke rumah orangtuanya

" Ji, udah. Lo gak cape?" Hyunsuk memasuki kamar Jihoon, membawa satu kotak yang Jihoon tak tahu apa isinya

" Gw kangen Jeongwoo, gw khawatir sama dia. Gw-"

" Lo tenang aja, kali ini gw pastiin kita berhasil "

Jihoon mengerutkan keningnya, belati ditangannya ia lempar sembarang arah dan mendekati sang kakak

" Gimana?"

" Pake cara kasar"

Jihoon menatap kotak yang Hyunsuk buka, isinya berbagai senjata mematikan

" Lo dapet dari mana?" Tanya Jihoon heran

" Inget Ji, daddy seorang mafia"

Keduanya tersenyum, dari tatapan mata seolah mereka mengetahui isi pikiran masing-masing
.
.
.
Bosan berlama-lama didalam kamar, Jeongwoo keluar kearah balkon untuk bersantai. Meskipun tetap sama, tak melakukan apapun selain hanya melamun

Jeongwoo Harem V2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang