THE LOVE TRIANGLE || END [✓]

ᥫ᭡ Seventeen

◖Happy Reading◗

Johan memarkirkan motornya didepan markas Rossmoss. Kini semua anggota Varveroz sudah berada di markas gang motor Rossmoss. "Ingat, jangan gegabah." Kata Johan mengingatkan, dan diangguki oleh teman-temannya.

Johan dan teman-temannya berjalan memasuki markas Rossmoss. Sontak semua anak gang motor Rossmoss yang sedang duduk langsung berdiri melihat Varveroz datang dengan tiba-tiba.

"Lah kok mereka bisa ke markas kita, bos!?" Tanya Dean salah satu anggota Rossmoss.

Ketua gang motor Rossmoss melihat kedatangan Varveroz di markasnya bukannya marah tetapi malah menunjukkan senyuman miring. "Widih.. selamat datang jagoan!" Kata Barathe.

Baratheon Ernest adalah ketua gang motor Rossmoss. Dia juga sedang menginjak sekolah menengah atas, kelas 11. Barathe aktif di sosmed terutama Instagram, Barathe dapat banyak followers dan penggemar karena dirinya terkenal sebagai ketua gang motor Rossmoss. Tidak hanya itu, Barathe juga mempunyai tubuh yang bagus dibanding laki-laki lain, tinggi, humoris, kaya raya, namun kekayaannya tidak sebanding dengan kekayaan keluarga Johan.

Barathe juga punya visual yang sangat tampan, ibaratnya seperti 11 12 dengan Johan. Tetapi sayangnya penggemar Barathe tidak tahu kalau sifat asli Barathe sangatlah buruk, tidak jauh beda dengan iblis. Jika mereka tau, mereka pasti tidak akan lagi menjadi penggemar Barathe dan Rossmoss.

Penggemar Barathe juga tidak tahu bahwa gang motor Rossmoss suka merusuhi jalanan, memalaki orang-orang, menakut-nakuti warga sekitar, dan juga terkadang mereka menabrak orang tanpa disengaja, tetapi mereka tidak berhenti untuk meminta maaf dan bertanggung jawab.

"Ada apa ke sini, bro? Bawa antek-antek pula." Tanya Barathe.

"Gue gamau basa-basi, gue mau langsung tudep. Markas gue sempat rusak karena dirusuh sama gang motor, tapi gue gatau itu gang motor apa. Apa itu Rossmoss? Gue ga nuduh, gue gamau cari ribut, gue bertanya dengan baik-baik." Kata Johan.

"Bukan, itu bukan Rossmoss." Jawab Barathe.

Johan mengambil kalung liontin dikantong jaketnya, dan menunjukkan kepada Rossmoss. "Ini apa?" Tanya Johan.

Dean terkejut, pasalnya itu adalah kalung liontin bertulisan Rossmoss miliknya. 'Itu jatuh dimana anjir? Kok mereka bisa nemu?' batin Dean keheranan.

"Temen lo panik tuh." Kata Johan melihat Dean yang raut wajahnya terlihat panik.

Barathe menoleh kearah Dean. Ia melototi Dean yang benar-benar panik. 'Jaga kalung aja ga bisa, bangsat!' batin Barathe sungguh kesal.

"Kata gue teh, mending jangan mengeluarkan kata-kata elakan. Kami ga buta ya, disitu jelas-jelas ada tulisan Rossmoss." Kata Gavin.

Barathe masih berusaha tetap santai didepan Varveroz. "Iya, itu Rossmoss. Gue yang nyuruh mereka semua buat ngerusuh di markas Varveroz." Kata Barathe terus terang.

"Gue udah tau tujuan lo nyuruh mereka ngerusuh apa. Lo masih aja maksa Varveroz buat bubar dan gabung ke Rossmoss? Ga bakal, itu ga bakal terjadi. Kalaupun semisal Varveroz bubar, gue ga bakal gabung ke Rossmoss."

"Udahlah bubarin aja. Ngapain punya gang motor tapi diem aja? Ga guna!"

"Lo itu yang ga guna! Hobinya ngerusuh di jalanan! Lo pikir itu keren, hah?" Kata Gerald terlanjur kesal.