Narendra Aditama

96 15 0
                                        

Happy reading 💕

🌒🌒🌒

" It's ok Naren....." Nayaka membuka matanya, memandang Narendra, lelaki yang menikahinya beberapa bulan yang lalu sebelum sang ayah meninggal.

Ya beberapa bulan lalu Nayaka dijodohkan dengan Narendra dan mereka resmi menikah tepat satu minggu sebelum Yudistira meninggal.

Sepertinya Yudistira memang tidak akan melepaskan putrinya begitu saja, lihat saja sekarang bahkan sebelum dia meninggal, dia menyiapkan " Rantai baru " untuk Nayaka.

Seorang suami yang dipilihkan oleh dirinya sendiri.

Sejujurnya Nayaka belum terlalu mengenal Narendra, begitupun sebaliknya.
Karena ia dan Narendra baru bertemu sebanyak tiga kali dengan sekarang ini (?),

Acara perjodohan mereka pun berlangsung secara kilat karena kesibukan yang mereka miliki masing-masing, sehingga mereka hanya melakukan acara pernikahan sesederhana mungkin.

Bahkan di malam pengantin Narendra harus pergi ke Vietnam meninggalkan Nayaka karena ada masalah di perusahaan cabang di sana dan baru kembali sekarang ini.

Sepertinya ada masalah yang sangat serius, hingga memaksa Narendra untuk secepatnya ke sana dan berada di sana dalam waktu yang cukup lama untuk membereskannya.

" Lebih baik kamu mandi dan istirahat " Narendra memecah keheningan. Dia tidak tega melihat Nayaka yang terlihat begitu kelelahan.

" Ren...kita tidurnya gimana dong ?" seketika Nayaka menyesal melemparkan pertanyaan konyol itu. Tapi dia terpaksa harus bertanya, karna hanya ada satu kamar di apartemen ini.

Bukan apa-apa walaupun mereka berstatus suami-istri tapi fakta bahwa mereka baru saling kenal bahkan mereka masih sangat canggung, membuat Nayaka merasa agak tidak nyaman untuk berbagi tempat tidur dengan suaminya itu .

" Kenapa?, Kamu gak mau tidur seranjang dengan saya? " Narendra menyelidik, terlihat satu alisnya sedikit terangkat.

"Bukan gitu _" ucapan Nayaka terputus begitu saja, dia mendadak tidak tau alasan apa yang harus dia buat.

" Saya bisa tidur di sofa untuk sementara, sebelum kita pindah ke rumah baru kita " putus Naren, lalu meminum habis air di botol sisa Nayaka minum tadi tanpa rasa jijik.

Mendadak Nayaka merasa sangat lega , dia pikir laki-laki itu akan memaksakan kehendaknya, mengatur dan mencoba menguasainya dirinya.

Tapi ternyata dia tidak seperti yang Nayaka pikirkan, setidaknya sampai sekarang ini.

Nayaka bisa saja melawan jika itu terjadi, tapi alangkah lebih baiknya jika mereka tidak usah berdebat kan ?.
Dia juga tidak ingin jika harus berdebat malam-malam begini , terlebih tubuhnya sudah terasa begitu lelah sekarang.

Tak ada yang terjadi lagi malam itu keduanya melalui malam yang tenang, tidur dengan lelap di tempat yang sudah disepakati tadi.
mungkin karena keduanya sudah sangat kelelahan juga, malam yang canggung itu berlalu begitu saja...

" Sabar Ren....." Narendra berkata pelan sebelum membaringkan tubuhnya di sofa mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Hemmmm.....

AFTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang