Bahagia?..
Setiap orang mempunyai definisi berbeda-beda tentang itu . Sementara bagi Nayaka , bahagia itu mungkin ketika kepalanya berhenti “berisik “Lihat ini, waktu telah menunjukan 01:45 dini hari , Nayaka masih berusaha keras untuk tidur , tapi itu terasa sangat sulit baginya , karena pikirannya seperti terus menerus berputar ,mengatakan semua kemungkinan ,kesalahan ,bahkan membuat rencana yang entah untuk kapan .
Bohong jika apa yang dilakukan oleh Ayahnya selama ini tidak berdampak apa-apa kepada Nayaka. Buktinya ini , tidak jarang dia kesulitan untuk tidur , menyalahkan dirinya sendiri , merasa bahwa dia tidak cukup baik menjadi ataupun dalam melakukan sesuatu . Tidak jarang isi kepalanya ini menyalahkan dirinya sendiri .
Dalam situasi seperti ini biasanya dia akan menyuruh Erlang untuk datang menemaninya , tapi sekarang kan dia sudah punya suami , masa iya dia bawa laki-laki lain masuk ke rumah mereka di pagi buta begini.
Akhirnya Nayaka memutuskan untuk bangkit dari tempat tidurnya, targetnya sekarang adalah segelas air putih “ ok ke dapur “ gumamnya .
Ketika akan kembali masuk ke kamarnya , dia tiba tiba membalik badan , memandang lekat-lekat pintu kamar Narendra suaminya yang tertutup rapat itu . Tanpa berpikir lagi ia buka pelan pelan pintu yang ternyata tidak dikunci itu , ia berjalan perlahan ke arah tempat tidur terlihat suaminya tengah tertidur dengan damai di sana , bahkan tidak menggunakan atasan
“ Wahh….. suami gw ternyata hot juga ” gumamnya , Narendra yang merasa ada yang memperhatikannya perlahan membuka kedua matanya.
“ Hai…. what's wrong “ dia bertanya dengan suara serak khas bangun tidur , setelah matanya menagkap keberadaan Nayaka di hadapanya.
“ Gak apa-apa ,aku cuma gak bisa tidur “ Nayaka bahkan tanpa permisi langsung berbaring di sisi Narendra .
Lagi pula Narendra itu suaminya dan juga ia pikir suaminya itu harus bertanggung jawab . karena dia , Nayaka jadi tidak bisa memanggil Erlang untuk menemaninya malam ini .“ Mau di temenin ? “ , tanya Narendra lagi.
“ No , I just wanna sleep , tapi kepala ku berisik banget “ perempuan itu mengeluh.
Narendra yang tadi tidur terlentang kini mengganti posisinya jadi menyamping menghadap Nayaka .
“ Ih gila! , ini keras banget “ kata Nayaka sambil mencolek colek “roti sobek “ Narendra .
“ Jangan di colek-colek , bahaya “ ujar Narendra,
“ Wanna a hug ? “ sambung Naren sambil merentangkan tangan nya .Tanpa niat untuk menjawab Nayaka langsung meluncur ke dalam pelukan suaminya , “ ini juga keras “ katanya lagi sambil mendusel di dada Naren.
Narendra hanya terkekeh menanggapi tingkah istrinya itu .
“ You should stop “ Narendra memberi peringatan kepada isi kepala Nayaka, Cup ! “ Satu ciuman mendarat di kening Nayaka , tanpa perlawanan sama sekali dari sang mpunya . Naren mengeratkan pelukannya , mengusap pelan punggung sempit istrinya itu dengan sayang .“ Ren …” panggil Nayaka
“ Hemm…” suaminya itu hanya menjawab dengan dengungan
“ Besok aku mau sarapan nasi goreng “ itu adalah sebuah perintah untuk suaminya.
“ Yes mam ! “ Narendra menjawab di akhiri dengan kekehan .
Bukan kah Narendra pernah mengatakan jika istrinya ini penuh kejutan? , tapi entah mengapa dia menyukainya.Baru saja beberapa minggu lalu istrinya itu berkata bahwa ia tidak ingin di sentuh . tapi lihatlah malam ini, dia datang ke kamarnya dengan suka rela , bahkan meringkuk di pelukannya .
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER
RandomNayaka remaja tengah duduk di depan kantor kepala sekolah dengan rambut berantakan dan seragam nya yang sedikit terkoyak serta beberapa Luka cakaran di pipinya, imbas dari perkelahian dengan temannya tadi . " Om aku harus gimana lagi biar papa ngas...