“ Dua “ Erlangga berkata singkat
“ Mereka udah ngikutin lu sejak beberapa bulan lalu, buat nyari celah dan nunggu lu lengah “ pemuda itu menjelaskan detail berikutnya.
Erlangga lalu berjalan menuju salah satu kursi malas di pinggir kolam renang dan merebahkan tubuhnya di sana dengan santai.
“ Tadinya gua mau beresin mereka ajah, tapi setelah mereka bikin lu kayak gitu “ Erlangga menghentikan ucapannya sejenak lalu mengarahkan pandangannya pada luka di kaki Nayaka yang belum sembuh sempurna,
“ gue pikir lu berhak main-main dulu sama mereka mba “ lanjut nya lagi.
Entah permainan apa yang mereka berdua bicarakan, tapi mereka terlihat sangat serius, Nayaka bahkan terlihat sangat antusias.
Tapi ada satu masalah sekarang. Nayaka harus mencari cara agar dia bisa keluar untuk bermain dengan tikus-tikus itu, tapi bagaimana?
Suaminya jelas masih belum mengizinkannya keluar rumah, belum lagi mertuanya, ditambah dengan Kanaya, gadis itu pasti mengintilinya kalaupun Nayaka diperbolehkan keluar.
Tunggu ada satu cara, sepertinya itu akan manjur untuk mendapatkan izin dari Narendra.
“ Gimana kalo gue coba ajah “ Nayaka bermonolog di dalam, menimang-nimang apakah dia harus meluncurkan jurus pamungkasnya ?.
“ Gimana mba ? “ ucapan Erlangga membuat Nayaka menghentikan pemikiran liarnya .
“ Kasih gue satu atau 2 hari, buat minta izin sama Narendra “ putus Nayaka pada akhirnya.
“ Ok “ pemuda itu kini kembali pada posisi duduk, meraih tas di sampingnya dan mengeluarkan beberapa berkas yang sudah dia siapkan dari rumah tadi.
“ Waktunya lu kerja, bu Nayaka “ Erlangga mengatur berkas-berkas itu dengan rapi di atas meja untuk mempermudah Nayaka memulai pekerjaannya.
Tadi pagi bosnya itu berkata bahwa dia ingin bekerja dengan suasana baru , maka dari itu mereka memutuskan untuk bekerja di area pinggir kolam renang saja untuk hari ini.
Nayaka pun memulai pekerjaannya dengan tenang dan teliti walaupun kepalanya terus memikirkan strategi apa yang akan dia gunakan untuk membujuk Narendra, agar mengizinkan ia keluar rumah dan kembali bekerja seperti biasa.
Selain dia ingin bermain dengan tikus-tikus itu , dia juga sebenarnya sudah sangat bosan hanya berdiam diri di rumah seharian seperti ini.
****
Nayaka yang berbaring di atas tempat tidur harap-harap cemas dengan matanya tertuju pada pintu kamar mandi di sana. Terdengar suara gemericik air mulai perlahan terhenti , ia pun bangkit dari tidurnya dan duduk di pinggir tempat tidur, siap menyambut orang yang kini masih berada di dalam sana .
Tak lama pintu kamar mandi pun terbuka, terlihat suaminya yang baru saja selesai mandi itu keluar hanya dengan handuk melilit di pinggangnya tanpa sehelai benangpun di bagian atasnya. Melangkah gontai sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil .
“ Bagus “ gumam Nayaka , ini akan lebih mempermudah aksinya untuk merayu Narendra.
Sepertinya Narendra lupa membawa baju ganti sebelum mandi tadi, Karena biasanya setelah mandi dia akan keluar dengan pakaian lengkap tidak seperti ini.
Nayaka sontak berdiri dan berjalan menghampiri Narendra yang akan menuju walk in closet , tanpa canggung perempuan itu memeluk tubuh setengah telanjang suaminya dari belakang, terasa begitu dingin dengan wangi yang segar khas baru mandi .
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER
RandomNayaka remaja tengah duduk di depan kantor kepala sekolah dengan rambut berantakan dan seragam nya yang sedikit terkoyak serta beberapa Luka cakaran di pipinya, imbas dari perkelahian dengan temannya tadi . " Om aku harus gimana lagi biar papa ngas...