Chapter 4
Tinggal bersama Nayaka selama satu minggu ini , membuat jantung Narendra mulai terbiasa dengan berbagai kejutan setiap harinya .
Tapi sejauh ini ,ini yang paling jauh !!
Narendra terbangun dengan sisi sebelah tempat tidurnya yang telah kosong ,
Ah ....iya tadi malam kan, mereka tidur di ranjang yang sama,
Dan itu merupakan malam paling sulit untuk Naren dan jun......,ah sudahlah jangan di bahas lagi
Lalu dimana Nayaka sekarang?Narendra sedikit terkejut,saat merdengar suara-suara aneh dari luar kamarnya ,
"Brak !". "Bruk! " " Prong !". "Prang!" "Dug! Dug!" "Bukk!"Narendra bergegas keluar dari kamarnya,dan menuju ke arah dapur di mana sumber suara itu berasal ,
Matanya di suguhi dengan keadaan dapur yang tampak kacau balau
Dia pun mulai waspada .....,di raihnya sebuah vas bunga yang berukuran lumayan besar dari atas meja makan ,berjalan mengendap-ngendap menuju dapur ," Masa baru pindah udah ada maling?! " Dia ber-asumsi di benaknya .
Ketika Narendra hampir mendekat ke area dapur, alangkah terkejutnya dia, melihat Nayaka yang menyembul dari balik kitchen island, dengan pisau berukuran sangat besar di tangan Nya ,dan terlihat banyak noda merah di wajahnya !.
" Yaka ....." Ucapnya terhenti ,dia menatap Horror kondisi Nayaka saat ini,sementara Nayaka menoleh ke arahnya. . ,telihat semakin banyak noda merah yang menghiasi wajah perempuan itu .
" Apa yang terjadi ?" Tanyanya Narendra,Dia masih terlihat sangat terkejut
🌒🌒🌒
Narendra masih dengan wajah terkejutnya ,menunggu jawaban dari Nayaka .
Terlihat Nayaka menunduk sekali lagi ke balik kitchen island,seperti mencoba mengambil sesuatu
" Masak " jawab Nayaka tanpa beban
" Nanti aku beresin " sambung Nayaka lagi, setelah menyadari dapur yang dia buat berantakan itu .dengan sedikit merasa bersalah"Wajah kamu ?" Narendra masih dengan muka cengo Nya kembali bertanya .
"Ah... ini " Nayaka menyapu sedikit noda merah itu dengan punggung tangannya,
" Tadi botol saus tomatnya ,tiba-tiba jatuh ,terus muncrat kena muka,he...." Sambil menunjukan botol saus tomat di tangan ." Pisau nya ? " .tanya Naren lagi ,sudah lebih tenang tapi masih dengan wajah bingungnya.
" Mau motong bawang " jawab Nayaka santai
" Pisau segede gitu, lebih pantes buat jagal orang kak " tiba-tiba Daren ikut nimbrung ,sembari berjalan santai menuju Nayaka
Daren meraih selembar kitchen towel dan membersihkan wajah kakak tirinya itu dari saus tomat .
"Good morning " Chup! Satu kecupan mendarat di kening Nayaka ,dari Daren , setelah wajah kakaknya itu selesai Ia bersikan,dan meraih pisau di tangan Nayaka lalu menyimpanya di tempat yang lebih aman.
Sedangkan Narendra hanya dapat menatap iri,jangankan mencium kening ,menyentuh tangan Nayaka pun dia belum berani "
" Wahhhhh kerennnn " ucapan itu terlontar dari .....ya siapa lagi kalo bukan si fans nomer 1 Nayaka , Kanaya adik dari Narendra ,yang hanya berdiri terpaku melihat pemandangan horror itu ,Nayaka dengan pisau dan saus tomat di wajahnya ,sejak tadi .
" Ini kalo di makan ,kita gak bakal keracunan kan, mba? " Tanya Erlang ,Yang entah sejak kapan dia sudah duduk di meja makan,sembari memperhatikan dua piring nasi goreng yang sepertinya di buat Nayaka itu.
Nasi goreng itu lebih terlihat seperti muntahan " Kenzie "
anjing Nya ,dari pada sesuatu yang layak di konsumsi.Belum sempat Nayaka menjawab ,
Kanaya sudah lebih dulu meng- counter pertanyaan Erlang
![](https://img.wattpad.com/cover/372548731-288-k963823.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER
AléatoireNayaka remaja tengah duduk di depan kantor kepala sekolah dengan rambut berantakan dan seragam nya yang sedikit terkoyak serta beberapa Luka cakaran di pipinya, imbas dari perkelahian dengan temannya tadi . " Om aku harus gimana lagi biar papa ngas...