Happy reading 💕......
🌒🌒🌒
( Flashback sebelum kejadian tadi siang )
" Bu kita kembali ke kantor sebentar lalu keluar lagi untuk mengecek keadaan pabrik " Erlangga yang tengah mengemudi mengingatkan bosnya mengenai kegiatan mereka selanjutnya.
" ok " Nayaka yang tengah membaca berkas hanya menjawab singkat.
Kegiatan mereka setiap harinya memang sangatlah padat , dari pagi hingga malam tiba mereka berpacu dengan waktu untuk bergelut dengan setumpuk pekerjaan.
Hingga terkadang keduanya sedikit kewalahan.Erlangga mengerem mobilnya Karena lampu lalu lintas berganti menjadi merah, matanya melirik ke spion menampilkan keadaan di belakang kendaraannya.
Terlihat sebuah truk besar warna hijau di kejauhan di belakang sana, beberapa detik dia lihat mobil truk di belakang nya nampak truk itu melaju dengan kecepatan makin tinggi, seketika firasatnya menjadi tidak enak .
Di lirik nya Nayaka yang kini terlihat begitu serius membaca file di Ipad-nya " Bu, sepertinya ada yang aneh dengan_.." belum juga selesai ucapan Erlangga ,
" Brug "
Suara hantaman keras terdengar sekaligus dia merasakan mobil yang di kendarai mereka berguncang dan terdorong, untung Nayaka sempat menghindar dengan mencondongkan badannya sedikit ke arah depan.
" Anjing " umpat Erlangga .
" Keluar Mba " Erlang meraih tangan Nayaka menariknya untuk pindah ke jok depan , dan memintanya melompat keluar.
Tanpa penolakan Nayaka meraih tangan Erlangga dan mencoba pindah ke jok depan dengan keadaan mobil mereka masih terdorong oleh truk di belakangnya, tapi kaki perempuan itu ternyata terjepit , membuatnya kesulitan untuk berpindah tempat. Erlangga yang sadar akan hal itu dengan sigap membantu Nayaka mereka tidak peduli dengan heels mahal yang digunakan Nayaka patah tertinggal dijepit oleh badan mobil.
Sementara itu mobil terasa terdorong makin kuat mengarah pada beton pembatas jalan.
" Loncat duluan mba " kata Erlangga setengah mendorong tubuh Nayaka ke arah pintu, tanpa basa basi Nayaka langsung loncat keluar dengan mobil yang terdorong lebih kuat membuatnya terlempar ke aspal berguling beberapa kali dan terjerembab ke dalam selokan kering di pinggir jalan.
" clep ", " sret " dia merasakan sesuatu yang menancap di betis kirinya dan menyayat betis mulusnya itu ketika dia mencoba untuk berdiri, entah benda apa itu. Dia tidak peduli dengan luka di kakinya . Yang dia pedulikan hanya apakah Erlangga sudah keluar dari mobilnya.
Dengan tergesa-gesa ia bangkit, ingin memastikan kalau Erlangga juga keluar dengan selamat, tak butuh waktu lama terlihat Erlangga tengah berguling di aspal lalu terlihat dia berdiri celingukan tentu Nayaka tau Erlangga tengah mencari keberadaan dirinya .
" Lang " panggilan Nayaka sambil melambaikan tangannya pada Erlangga, menunjukan posisi dirinya.
Nayaka merasa lega melihat Erlangga baik baik saja, bahkan lelaki itu nampak berlari ke arahnya .
Terkadang Nayaka merasa sangat bersalah pada pemuda itu, karena kondisi Nayaka yang mempunyai banyak masalah dan ancaman maka tak jarang Erlangga pun terseret dalam keadaan yang berbahaya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER
De TodoNayaka remaja tengah duduk di depan kantor kepala sekolah dengan rambut berantakan dan seragam nya yang sedikit terkoyak serta beberapa Luka cakaran di pipinya, imbas dari perkelahian dengan temannya tadi . " Om aku harus gimana lagi biar papa ngas...