Happy reading 💕 .....🌒🌒🌒
Di siang yang panas itu Kanaya tengah berjalan seorang diri menuju halte bus terdekat di area sebuah apartemen mewah.
ia baru saja berkunjung dari kediaman salah satu temannya. Tadi temannya itu sempat menawarkan untuk mengantarkannya pulang namun Kanaya menolak , sekarang dia malah merasa menyesal karna ternyata hari ini begitu panas.
Keringat pun bercucuran di dahinya, belum lagi kakinya yang sakit karena berjalan terlalu lama dia tidak tahu bahwa halte bus di daerah ini lumayan jauh .
" Huhhhh " dia menghela nafas sambil mengipas-ngipaskan tangannya mencoba sedikit mengusir rasa gerah .
" Pim pim " Suara klakson mobil terdengar,
Senyum Kanaya terbit seketika saat dia melihat pengemudi mobil itu .
" Darren malaikat penyelamat gue ..." Gadis itu langsung berjalan menuju mobil yang di kendarai Darren setengah berlari dengan wajahnya yang di buat seimut mungkin. Baiklah..... Kanaya memang gadis yang imut.
" Cepet masuk ah ! , ngapain lu di sini sendirian kayak anak ilang ajah ? "
Untung saja Darren melihat Kanaya tadi , sebetulnya dia sempat memperhatikan gadis itu beberapa saat sebelum memutuskan untuk menghampirinya.
" Gw abis dari apartemennya Hera , eh Tante.....di sini juga hehe..." Kanaya baru menyadari kalau ternyata Halima juga berada di dalam situ, ketika dia hendak masuk ke dalam mobil .
" Aku numpang ya tan ..." Ucapnya lagi dengan senyum manisnya .
" Iya ,iya cepetan masuk cantik , panas " Halima menyuruhnya untuk segera masuk karena udara di luar yang panas membarah...dia takut kulit seputih susu gadis cantik itu terbakar bahkan meleleh saking panasnya cuaca hari ini.
Darren pun melajukan mobil dengan tenang , dia berencana mengantarkan Kanaya pulang terlebih dahulu sebelum....
" Daren kita ke rumah sakit Abdi sekarang ! " Gadis itu berteriak panik setelah dia membaca sebuah pesan dari sang kakak di ponselnya.
" Kak Nayaka dan mas Erlangga kecelakaan " ucapan Kanaya selanjutnya membuat Darren membanting setir memutar arah menuju ke tempat yang di sebutkan oleh Kanaya.
" Aku harus telpon mama, papa juga " gadis itu terlihat sangat panik begitu juga dengan Halima sedangkan Darren mencoba untuk fokus mengemudi mengesampingkan rasa khawatirnya.
Begitulah ceritanya hingga mereka berakhir menyerbu ke rumasakit tempat Nayaka di rawat .
🌒🌒🌒
Ruang rawat ...., tunggu apa ini bisa di sebut ruang rawat?.
Bagaimana ini bisa di sebut ruangan tempat seseorang di rawat ? , ruangan ini lebih pantas di sebut sebagai pasar malam, saking ramainya .Nayaka yang seharusnya beristirahat kini tengah mengedarkan pandangannya ke seisi ruang rawat VVIP nya . Ruang rawat mewah dan luas ini malah terlihat begitu penuh di isi oleh beberapa orang .
Di sofa sana terlihat Kanaya dan Darren tengah mendusel di pelukan Halima, mereka sedang memperebutkan perhatian dari perempuan paruh baya itu .
Di sudut ruangan satunya terlihat Narendra dan Cakra Ayahnya yang entah sedang membicarakan apa, mereka terlihat sangat serius. Sesekali terlihat wajah Narendra menegang seperti menahan emosi.
Di samping sebelah kiri Nayaka ada Erlangga dan Damiand, yahh....orang ke enam yang datang dengan wajah panik itu adalah Damiand, setelah di kabari Halima Damiand langsung meluncur turut serta datang kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER
عشوائيNayaka remaja tengah duduk di depan kantor kepala sekolah dengan rambut berantakan dan seragam nya yang sedikit terkoyak serta beberapa Luka cakaran di pipinya, imbas dari perkelahian dengan temannya tadi . " Om aku harus gimana lagi biar papa ngas...