Nothing like mine ( prt 1) 🔞

66 14 11
                                    

Warning:
Chapter ini mengandung adegan yang tidak di peruntukan bagi pembaca di bawah umur , mohon bijak memilih bacaan .

Happy reading 💕

🌒🌒🌒

Setelah drama perebutan siapa yang akan merawat Nayaka , akhirnya Evelyn keluar sebagai pemenangnya ....

Nayaka kini sudah berada di kediaman keluarga Cakra Aditama, tengah menikmati makan malam dengan seluruh anggota keluarga Aditama di tambah dengan Darren dan Erlangga yang dipaksa untuk makan malam terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah mereka masing-masing.

" Mama udah suruh bi Minah bersihin kamar kamu Rend , biar Yaka nyaman juga " Evelyn terlihat sangat bangga dengan persiapan yang sudah dia lakukan .

" Ok berarti kak Yaka tidur sama aku kan ? " Celetuk Kanaya .

" Hus enak ajah " Narendra menyambar. Tentu saja dia tidak mau tidur terpisah dari istrinya, terlebih lagi ini di rumahnya sendiri .

Mereka terlarut menikmati hidangan makan malam sambil mengobrol kesana kemari , hingga waktu menunjukkan pukul 09:00 malam ketika mereka selesai sesi makan malam itu.

" Om, Tanteu kita pulang dulu ya, titip mba Nay " Erlangga berpamitan dengan sopan.

" Jangan khawatir kami akan menjaga Yaka dengan baik " Cakra sebagai kepala keluarga menjawab dengan mantap dan percaya diri.

Karena sudah lumayan larut Darren dan Erlangga pun memutuskan untuk pulang. Keduanya percaya bahwa Nayaka akan baik-baik saja di tangan keluarga Cakra setelah melihat bagaimana perhatian yang keluarga itu berikan pada Nayaka.

Selepas kedua orang itu pergi Narendra pun meminta izin membawa istrinya untuk beristirahat, Nayaka sudah terlihat sangat lelah sejak tadi jadi sudah waktunya dia membersihkan diri dan tidur.

Akhirnya setelah dibantu oleh Kanaya, mereka kini sudah berada di kamar lama Narendra.

Nayaka mengedarkan pandangannya di kamar itu, tidak ada yang istimewa kamar ini terlihat begitu rapi dengan warna cat yang hangat membuat dirinya merasa nyaman .

Dia duduk di atas tempat tidur menunggu Narendra yang tengah menyiapkan air hangat untuknya mandi. Karna luka jahit di betis Nayaka yang belum sembuh ia belum bisa bergerak bebas. Ia memerlukan bantuan Narendra untuk kesana kemari dan juga beberapa hal lainnya.

Nayaka merasa Narendra begitu telaten merawatnya , dia memperhatikan Nayaka bahkan untuk hal-hal kecil seperti bantal yang digunakan nyaman atau tidaknya. Menjadikan kenyamanan sang istri sebagai prioritas.

" Ayo mandi " Narendra yang baru keluar dari toilet berseru.

Nayaka sedikit bingung sebenarnya, karena biasanya di rumah sakit dia dimandikan oleh para suster dan sekarang apakah Narendra akan mengambil alih tugas memandikannya?

Baiklah ...memang Narendra sering membantunya menggantikan pakaian tapi untuk mandi......? Nayaka sedikit malu .

" Why ? , gak mau ? , malu ? " Narendra malah bertanya jahil ketika dia melihat Nayaka yang terlihat agak grogi.

" Come on...,saya kan sekarang sudah sering liat "
Narendra malah lebih jahil lagi , tak lama sebuah bantal melayang dan mendarat mantap di wajahnya.

" Bukk "
" Hahahaha...." Bukannya kesakitan atau marah dia malah tertawa terbahak-bahak , lalu berjalan ke arah Nayaka .

" Aku bisa mandi sendiri " Nayaka mencoba mencari alasan .

" Gak boleh nanti takut kena air jahitannya " Narendra menolak mentah-mentah, sambil terus berjalan menuju Nayaka.

" Kan ini udah di tutup pake anti air jadi gak akan basah " Nayaka masih mencoba lepas dari acara di mandikan itu.

AFTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang