9. ꜱɪꜱᴡɪ ʙᴀʀᴜ

117 10 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen yaa, terima kasih❤️

Jangan lupa vote dan komen yaa, terima kasih❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*HAPPY READING*

Pagi ini cuaca cukup cerah, matahari bersinar terang, laki-laki dengan dasi diikat dikepala dan berjaket hitam dengan logo elang dipunggung dengan tiga kancing baju putih bagian atas dibiarkan terbuka hingga menampilkan kaos hitamnya. Selesai sarapan lelaki itu langsung pamit kepada kedua orangtuanya.

"Aku berangkat sekolah dulu, Bun, Yah." ucap Alister sambil menyodorkan tangannya untuk salim.

"Hati-hati," ucap Lidya.

"Iya, Bun,"

Lidya dan Fandi hanya geleng-geleng kepala melihat penampilan Alister, mereka sudah tidak heran lagi.

••••

Pagi ini siswa-siswi SMA Cakrawala menatap ke arah suara deruman motor yang baru saja memasuki gerbang sekolah, tepatnya menatap pada dua orang yang berboncengan.

"Hazel makin cantik ya," ucap Vano sambil membuka helm, yang mendapatkan pelototan dari mata tajam bak seperti elang.

Alister menarik pelan tangan Hazel dan menggenggamnya. "Ayo gue anterin lo keruangan kepala sekolah."

Berita hots ini, seorang Alister mau membonceng perempuan," ujar salah satu siswa.

"Enggak jadi berharap ah, Alister ternyata udah ada pawangnya," ucap salah satu siswi.

"Lagian belum tentu Alister mau sama lo," sahut siswi lain yang ada disampingnya.

"Baru kali ini gue lihat Alister bonceng cewek."

"Ceweknya aja cantik cuy," ujar salah satu siswa.

"Masih cantikkan gue kalik."

Hazel yang merasa sedang dijadikan bahan obrolan dan di perhatikan pun merasa risih, lalu dia menggerakkan genggaman pada tangan Alister.

Alister yang paham pun langsung menatap tajam orang-orang tersebut. "Berhenti ngeliatin kita, kalo mata lo enggak mau gue colok." Ancam Alister penuh tekanan.

Siswa-siswi yang awalnya merhatikan pun langsung mengalihkan pandanganya, berpura-pura mencari kesibukan lain.

"Apa yang dia kasih, sampe-sampe Al mau sama dia." Ucap satu siswi.

Alister yang mendengar ada yang membicarakan Hazel pun melepaskan genggaman tangannya dan langsung menghampiri siswi itu. "Mulut lo perlu disekolahin lagi, kayak enggak punya otak aja." Ucapnya pelan namun menusuk.

ZELISTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang