12. ᴛᴇʀʙᴏɴɢᴋᴀʀ

64 4 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya..

*HAPPY READING*••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*HAPPY READING*

Bulan sudah nampak di langit, menandakan kesunyian malam kembali. Disertai dengan bintang-bintang dan udara sejuk.

Hazel yang semula duduk dan memainkan handphone di ruang tamu terhenti ketika terdengar suara ketukan pintu yang memecahkan keheningan di ruang tamu.

"Siapa sih malem-malem ngetok pintu, apa Bunda udah pulang, tapi kan pintunya enggak dikunci." Ucap Hazel, lalu dia melangkahkan kakinya menuju pintu.

"SIAPA YA?" ucap Hazel sambil celingak-celingukan, saat Hazel menatap ke arah kiri, dari belakang tiba-tiba ada yang membekap mulutnya dengan kain yang disertai obat bius, yang mengakibatkan Hazel pingsan.

"Misi ke satu berhasil." Ucap pria berhoodie itu sambil tersenyum miring.

••••

Sedangkan di markas Black Eagle sedang berkumpul, macam-macam kegiatan yang mereka lakukan. Ada yang tidur-tiduran, ada yang menyibukkan diri bermain handphone, dan ada juga yang saling mengobrol atau sekedar melempar candaan.

"Jadi rencananya gimana nih, Al?" tanya Vano yang kemudian meletakkan handphonenya ke atas meja.

"Mungkin besok gue bakal datengin ke rumah tua lagi." Ucap Alister.

"Berat mana antara kapas 100 kg dan besi 100 kg?" tanya Dhavin sambil berjalan ke arah meja inti Black Eagle, dengan membawa kantong kresek yang berisikan snack.

"Sama-sama berat lah!" sambung Vano sambil merebut snack yang dibawa Dhavin.

"Main ambil-ambil aja lo." Sindir Dhavin.

Brak!

"Eh Anjing," ucap Dhavin reflek karena terkejut.

"Astagfirullah." Ucap Vano mengelus dadanya.

"Ada apa, Al?" tanya Rafka yang diberikan anggukan oleh Garvin.

"Ada gerangan apa Al, tiba-tiba lo ngegebrak meja, kan jantung gue jadi diskoan." Ucap Dhavin yang masih bercanda.

Kemudian Alister menyodorkan handphonenya yang berisikan chattan yang membuatnya emosi.

+62**
Al, malem ini jangan biarin Hazel pergi sendirian. Kalo bisa lo nemenin dia.

"Sialan!" umpat Alister.

"Coba telpon Hazel, Al." Saran Garvin.

"Sialan! Enggak di angkat." Ucap Alister panik.

Alistersayang 
sayang, kmu dimna? Jgn bikin aku khawatir!

Alistersayang
lo dimna cil, plis jgn buat gue khawatir.

ZELISTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang