15. ꜱᴇᴍᴇꜱᴛᴀᴋᴜ

20 2 0
                                    

Jangan lupa vote, yaa!

*HAPPY READING*--Di kala berbagai masalah menghampirimu, tetap bertahan, yaa? Aku di sini paling senang melihatmu tumbuh baik, semestaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*HAPPY READING*
-
-
Di kala berbagai masalah menghampirimu, tetap bertahan, yaa? Aku di sini paling senang melihatmu tumbuh baik, semestaku.
-
-
-

Pandangan Hazel tak lepas dari Gala.

Hazel melangkahkan kaki mendekati Gala. "Haii, kamu lagi ngapain disini sendirian?"

Tidak ada kata yang terucap dari mulut anak lelaki itu. Dia hanya menggelengkan kepalanya untuk mengisyaratkan bahwa dia tidak apa-apa.

"Sini peluk," ucap Hazel menawarkan pelukan sambil merentangkan tangannya, anak kecil itu pun lantas mengangguk dan memeluknya. "Mau cerita?" ucap Hazel lagi.

"Gapapa kok kalo mau nangis, itu sama sekali nggak nandain kamu lemah." Sambung Alister.

"Aku kangen orang tua aku kak, mereka tega buang aku disini. Semua hal pasti punya alasan kak, dan, apa alasan orang tua aku, ninggalin aku disini. Kata mamah dulu, dia nyesel ngelahirin aku, tapi aku juga ngk minta dilahirin dari rahim dia kak." Isakan kecil lolos dari mulut anak lelaki itu, cairan bening yang ia tahan, akhirnya tumpah.

"Sekarang bahkan orang tua ku pun bukan alasan aku untuk bertahan, jadi apa lagi yang membuat aku bertahan? Mamah bener, seharusnya aku nggak usah dilahirin aja, untuk apa aku dilahirkan kalo cuma ngebebanin aja."

"Jangan pernah menyalahkan diri kamu sendiri, kamu ga minta di lahirin di dunia yang kejam ini, itu berarti Tuhan tau kamu kuat, kamu bisa ngadepin masalah yg kamu hadapin. Jangan sedih lagi, yaa. Masih banyak yang sayang sama kamu."

Gala menatap Hazel dan Alister bergantian. Sorot matany, pun memendam kesedihan. "Tapi, aku nggak sekuat itu kak."

Hazel menatap Gala, dan memeluknya. "Mau bilang kamu nggak sekuat itu, tapi kamu mampu melewati hari-hari kemarin, buktinya kamu masih bertahan sampe hari ini."

"Keluarga boleh hancur, tapi masa depan jangan. Tetap bertahan. Masih banyak hal-hal baik yang menanti kamu di luar sana." Ucap Alister.

"Jangan sedih terus yaa, kamu juga jangan terlalu menutup diri kamu." Sambung Hazel.

Setiap anak ingin menghabiskan waktunya dengan keluarga, tapi tidak semua anak bisa memilikinya.

Setelah mendengarkan cerita Gala, Hazel sadar. Bahwa, masih banyak orang yang lebih sakit daripada dirinya.

Setiap manusia memiliki ujiannya masing-masing, bukan?

••••

Matahari mulai menghilang dari langit, dan digantikan dengan bulan sabit, beserta bintang-bintang yang menghiasi langit malam.

Malam ini udaranya terlihat sangat sejuk. Terlihat anak perempuan yang sedang duduk di kursi, rooftor rumahnya.

Pikirannya tak lepas dari kejadian siang hari tadi.

Bayangkan, anak sekecil itu sudah diberi ujian yang berat.

Hazel, dia menatap keindahan langit di malam hari. "Gala, anak sekecil itu udah dibebani masalah, bahkan dia udah lama nggak ketemu keluarganya. Sedangkan, gue segini aja udah ngeluh. Sekarang Bunda jarang dirumah, jadi kangen masa-masa dulu. Masa di mana gue, Bunda, Papa masih berkumpul sama-sama." Monolognya.

Kalau bisa, dia ingin mengulang momen bersama Papa dan Bunda nya. Ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi, bersama mereka.

"Seharusnya gue bersyukur masih punya Bunda, walaupun sekarang Bunda sibuk terus.  Lagian Bunda sibuk juga untuk gue nantinya, Bunda yang harus gantiin Ayah."

Deringan handphone, menghentikan lamunan Hazel. Lantas dia langsung membuka hp nya dan terlihat lah notif WhatsApp dari Alister, dia pun langsung menggeser tombol berwarna hijau.

°°📞🪞°°
Alister menatap Hazel seolah meminta penjelasan. "Kenapa belum tidur?" tanyanya.

"Belum ngantuk."

"Jangan begadang! Kesehatan kamu itu lebih penting. Kamu juga ngapain masih di rooftop? Masuk sekarang! Udara malem nggak baik buat kamu."

"Iya-iya." Hazel, lalu langsung pergi menuju kamarnya, sambil berjalan menghentak-hentakkan kakinya. Wajahnya pun masih cemberut.

"Jangan marah, aku cuma nggak mau kamu sakit."

"Iyaa. Aku tau."

"Gimana perasaan kamu hari ini? Ada yang mau diceritain?"

"Bahkan aku aja nggak bisa mendeskripsikan perasaan aku sendiri. Aku masih keinget Gala, Al. Hebat ya, dia?"

"Iyaa, hebat, kayak kamu. Di kala berbagai masalah menghampirimu, tetap bertahan ya? aku disini paling senang melihatmu tumbuh baik, semestaku."

"Makasih, untuk kamu yang selalu ada di samping aku, Al. Harus sama-sama terus yaa."

"Semoga takdir menyetujuinya, yaa, Zel."Thank

"Al, kenapa aku hidup cuma untuk ngebebanin orang. Aku merasa nggak berguna."

"Jangan pernah menyalahkan diri kamu sendiri,  kamu di lahirin di dunia yang kejam ini itu berarti Tuhan tau kamu kuat, kamu bisa ngadepin masalah yang kamu hadapin. Stop memandang rendah diri sendiri, kamu hebat hari ini, besok, bahkan seterusnya, proud of you. Pikiran itu berpengaruh banget buat kesehatan. Jadi, jangan terlalu banyak pikiran, yaa, kalo kamu cape istirahat dulu, jangan di paksain. Sebab masih ada manusia yang sayang dan berharap hidup kamu lebih lama untuk melihat kebahagiaan di depan nanti.

"Thank you, you have your own way of comforting me, and you have made me happy in a way that other people can't."

"Anything for your happiness."
"Sekarang tidur, Zel. Aku temenin sampe kamu tidur, selamat malam, semoga mimpi indah."

*TBC*
-
-
-

Untuk siapapun yang membaca ini, jika kamu sedang tidak baik-baik saja. Semangat yaa, aku tau kamu kuat, kamu pasti bisa melewatinya. 💗>>
-
🎵 Yang memeluk raga kecilku?>>🎶

 💗>>-🎵 Yang memeluk raga kecilku?>>🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@stillxywii @sparkle.xyzz2

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZELISTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang