յׁׅɑׁׅ֮ꪀׁׅᧁׁɑׁׅ֮ꪀׁׅ ᥣׁׅ֪υׁׅ℘ɑׁׅ֮ ᥎꫶ׁׅᨵׁׅtׁׅꫀׁׅܻ ᨮ꫶ׁׅ֮ɑׁׅ֮ɑׁׅ֮
🦅•-𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆-•🦅
•
•
•"Ada tawaran enggak malam ini?" tanya Alister.
"Ada bos, lawan Dito," jawab Vano.
"Ambil, nanti malam gue yang turun." Ucap Alister.
••••
Sesuai rencana. Malam ini, Alister pergi ke arena balap motor. Sebelumnya, Dito yang menantang Alister untuk balapan, dengan taruhan uang 10 juta. Namun, Alister menerima tantangan ini bukan semata-mata karena uang, tapi untuk melampiaskan rasa sedihnya.
"Gak akan gue biarin lo menang, Alister." Ucap Dito.
"Ck, buktiin kalo lo emang bisa kalahin gue." Ucap Alister dengan nada santai.
"Sok-sokan nantangin, nanti kalah nangis lo. Ucap Dhavin kepada Dito.
"Gak usah banyak bacot deh lo Dito, buktiin kalo lo emang bisa ngalahin Alister. Gue yakin enggak bakal bisa sih. Ucap Vano.
"Gue yakin, bos Dito yang bakal menang kali ini," ucap Gilang, temannya Dito.
"Kalah nanti nangis," sindir Dhavin.
••••
One....Two....
Three....
Kini, balapan dimulai. Dengan Dito, yang berada di depan Alister. Dito yang melihat Alister di belakangnya pun tersenyum miring, dan beranggapan dia yang akan memenangkan balapan ini, karena sudah mendekati garis finish. Orang-orang yang menonton balapan itu, terdapat bermacam-macam reaksi yang ditunjukkan. Ada yang merasa senang, karena beranggapan Dito lah yang akan menang, ada pula, yang merasa geram karena takut Alister kalah. Nyatanya, sebelum memasuki garis finish, Alister langsung menancap gas motornya dengan kecepatan tinggi. Hingga berhasil melewati Dito, dan sampai ke garis finish terlebih dahulu.
"Emang, Al mah ga ada yang bisa nandingin." Ucap Dhavin.
"Jangan muji gue kaya gitu." Ucap Alister.
"Kali ini gue biarin lo menang, lain kali pasti gue bisa kalahin lo." Ucap Dito
"Omong kosong," sambung Rafka.
"Bisa kali makan-makan bos," ucap Dhavin.
"Nih, sisain buat bagi-bagi ke panti." Ucap Alister sambil menyodorkan uang berwarna merah yang jumlahnya sepuluh lembar.
"Gue cabut," sambung Alister.
••••
"Assalamu'alaikum," ucap Alister.
"Wa'alaikumussalam, dari mana kamu? Jam segini baru pulang?" tanya Lidya.
"Biasa, bun." Balas Alister.
"Balapan lagi? Bunda tau, kalo mungkin kesenangan kamu berada di sana. Tapi, balapan itu berbahaya, Al! Bunda harap ini terakhir kalinya kamu balapan, dan pulang sampe selarut ini." Yang hanya di beri deheman oleh Alister.
"Bun, dia kapan kembali lagi?"
Dia, yang dimaksud adalah, Hazel. Orang yang dia cintai. Dan, kini menghilang tanpa kabar.
"Dia pasti bakal kembali, Al," jawab Lidya. Bunda harap dia segera kembali secepatnya. Sambungnya lagi, dalam hati.
"Katanya ketua geng, ditinggalin cewek aja kok galau, sampe-sampe sifatnya berubah jadi sok dingin gitu." Ledek Fandi.
"Ayah belum ngerasain gimana rasanya ditinggalin orang yang kita sayang." Ucap Alister, sambil berjalan ke arah kamarnya.
Setelah mengatakan itu, Alister langsung pergi ke kamarnya.
"Ayah sih! Kan, Al jadi ngambek." Ucap Lidya.
"Ayah cuma mancing Al aja Bun, ternyata dia emang sesayang itu sama Hazel. Kalo Hazel gak minta buat ngerahasian ini pasti ayah bakal bilang ke Alister." Ucap Fandi.
"Semoga Hazel cepat sembuh ya, yah. Biar Al enggak murung terus." Ucap Lidya.
Lidya dan Fandi pun tak heran lagi, jika Alister terus-terusan pulang larut malam. Itu salah satu kebiasaan buruknya, semenjak kepergian Hazel. Setiap Lidya melihat Alister pergi di malam hari, pasti dia akan menunggu sampai pulang.
*𝐓𝐎 𝐁𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐓𝐈𝐍𝐔𝐄*
Selamat tinggal, Tuhan tau kapan kita akan bertemu lagi. Dari mu dua tahun yang lalu. ㅡ Alister
@sparkle.xyzz
KAMU SEDANG MEMBACA
ZELISTER
Fiksi Remaja───── ❝ ᴢᴇʟɪsᴛᴇʀ ❞ ───── •°🦅𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐄𝐀𝐆𝐋𝐄? "𝐓𝐎𝐆𝐄𝐓𝐇𝐄𝐑 𝐖𝐄 𝐀𝐑𝐄 𝐒𝐓𝐑𝐎𝐍𝐆, 𝐓𝐎𝐆𝐄𝐓𝐇𝐄𝐑 𝐖𝐄 𝐀𝐑𝐄 𝐈𝐍𝐕𝐈𝐍𝐂𝐈𝐁𝐋𝐄." ── .✦ "Setiαp kαli αku melihαtmu, αku jαtuh cintα lαgi." ㅡ Alister Gαlen Xαvier ── .✦ "Tαtαpαn ini...