Chapter 16

821 64 7
                                    

Cup

" Jaga kesehatanmu sayang." Lisa mengecupi dahi milik jennie dengan lembutnya. Ia tidak akan berlama lagi kerana urusannya tiba-tiba mendadak membuatnya harus menyelesaikannya.

" Kamu juga sayang." Jennie menahan lengan Lisa dengan wajah memelas. Lisa melepaskannya tangan cekalan jennie. Jika berlama lagi, jennie pasti akan dikurungnya lagi.

" Jangan khawatir padaku." Lisa menurunkan kerutan kening jennie dengan lembut. Jennie pengen nangis kerana Lisa tiba-tiba harus meninggalkannya disini.

" Bagaimana aku tidak khawatir. Kamu pergi ke italy selama beberapa hari meninggalkanku. Apa aku tidak bisa ikut?" Keluhnya. Lisa menghela napasnya lembut.

" Jangan. Kamu kan masih sakit, sayang. Jaga kesehatanmu saja. Biarkan aku uruskan pekerjaanku disana. Tidak lama." Lisa memberikan kecupan sekilas pada bibir jennie dengan hangat.

" Janji?" Jennie mengangkat jari telingkingnya dengan wajah memohon. Lisa menganggukinya. Paling-paling hal gila Lisa lakukan adalah ia akan segera menyelesaikannya.

" Jangan khawatir. Percaya padaku sayang. " Lisa membujuknya lembut. Lisa tidak tega harus meninggalkan jennie disini. Padahal hatinya pengen melihat wanitanya kembali sihat.

Lisa memeluk tubuh jennie lalu memberikan banyak kecupan gemas membuat jennie terkikih-kikih dengan tingkah nya. " Geli sayang." Jennie mengangkat bahunya geli.

" Sudah sayang. Bentar lagi orangtuaku mampir." Jennie menghentikan Lisa menghunjaminya banyak kecupan. Pasti jennie akan merindukan Lisa.

" Arrayo. I love you sayang." Senyum manis Lisa benar membuat jennie akan merindui pria nya. Jennie hanya bisa memeluk tubuh milik Lisa dengan hangatnya.

" I love you more." Lisa mengelus kepala jennie didakapannya. Selangnya, Lisa melepaskan pelukan jennie. Wanitanya benar tidak mahu melepaskannya. Nyatanya jennie sudah menangis. Benar cengeng.

Setelah meninggalkan jennie sendirian, Jennie langsung menutupi airmata nya. Kerana kehadiran keluarganya akan hadir. Lagi lagi kakak tertuanya Kim Taehyung yang barusan kemari setelah kembali.

" Jennie-ya. Oppa taetae merindukanmu." Taehyung langsung memeluk adiknya dengan manja. Tujuannya kemari memang menemui jennie.

" Oppa tidak istirahat?" Jennie mengubah bicaranya menjadi lebih baik setelah menangis kerana Lisa. Taehyung menghentikan tingkahnya.

Ia menatap dalam kearah jennie dengan penuh tanya dan aneh. " Kau menangis? Siapa dia? Siapa yang membuatmu menangis?" Taehyung mengguncang tubuh jennie.

" Bilang jennie-ya!" Jennie memejam matanya dengan suara nyaring milik Taehyung. Yeonjun melihat nya hairan.

" Noona menangis?" Orangtuanya pun ikut menatapnya.

" Kenapa sayang? Kamu sakit? Bilang pada eomma." Ibunya mengusap kepalanya dengan lembut. Kekhawatirnya menjadi melihat wajah putrinya.

" Ani. Aku hanya sedih." Gumamnya dengan lemah. Taehyung menatap yeonjun dan orangtuanya kenapa-apa? Jennie sebelumnya tidak seperti ini? Apa kerana effect obat atau sakitnya?

" Jennie-ya. Ada sesuatu yang inginku tanyakan." Nada taehyung berubah tegas menatapnya. Jennie menatapnya kembali.

" Mwo-ga?"

" Dokter sudah memberitahumu tentang sakitmu darimana?" Yeonjun masih bingung. Orangtuanya menatapnya penuh dengan penjelasan darinya.

" Bukankah itu maag?" Sahut jennie dengan yakin nya. Orangtuanya menepuk dahi dengan hembusan napas yang berat dengan jawaban putri mereka.

[✔️]AFFAIR |JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang