Chapter 1

2.3K 129 5
                                    

Setelah jam masa berlalu. Jennie mahu pun Lisa saling memandangi wajah datar. Keduanya masih terdiam saling membicarakan tentang kesepakatan. Supir yang Lisa usir sudah kembali yang sedang memandu mobil mereka yang masih membincangkan hal-hal yang ia tidak akan mengerti.

" Bulan depan. Ada iklan produk baru. Ku rasa produk seluar dalam. Apa kau ingin mengiklannya jennie-ssi?" Lisa menatap matanya dengan tatapan sulit jennie mengerti.

" Mmh. Ku akan memikirkannya dulu. Masih lama kan durasinya?" Lisa memganggukinya lalu memperlihat pada ponselnya sejenak.

Jennie diam diam tersenyum melihat wajah serius Lisa. Kenapa wajahnya terlalu mengoda dirinya saat datar begitu. Jennie pengen mengangkap foto wajah serius Lisa yang tidak senyum.

"..ekhm.." deham Lisa yang sudah memandangi jennie yang pura-pura tidak mendengarkan dirinya. Lisa ingin berbicara lagi. Tetapi ia masih memikirkan supirnya didepan.

Jennie memandangi luar jendela. Matanya terintens pada kelipan cahaya malam. Sangat indah sekali. Berbeza dengan Lisa asik memandangi wajah jennie dari samping. Keindahaan yang langka Lisa lihat. Ia terdiam sosok jennie dari samping sangat menarik perihatiannya.

Lamunnya membuyar ketika supirnya sudah mampir ketempat tujuan mereka. Jennie segera bersiap dirinya untuk keluar dari mobil mereka. Lisa juga menata rapi bajunya kembali sedikit acak'kan.

Ekspresi keduanya datar dan bersikap seakan tidak saling peduli. Keduanya bersamaan keluar dari mobil itu. Lisa mahupun jennie langsung tersenyum kerana diperlihat pada cahaya kamera mengenai mata mereka.

Jennie agak cemas kerana kerumunan mereka begitu dekat padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie agak cemas kerana kerumunan mereka begitu dekat padanya. Lisa menhembus napasnya melihat jennie sedikit cemas. Lisa meminta petugas melindungi jennie dari paparazi yang menangkap foto jennie dari jarak dekat.

" Nona, ikuti aku. " Ujar salah satu petugas pada jennie yang masih cemas. Lisa diam-diam mendekati jennie lalu memimpin jennie berjalan kedepan. Jennie tentu saja hanya mengamati Lisa bertingkah seperti itu.

" Ayo." Lisa menghulurkan telapak tanganya lalu membawa jennie kedalam gedung sana. Yang menatap keduanya mulai langsung heboh. Lisa tidak peduli, namun rasa khawatirnya pada jennie itu nyata.

Keempat pasang kaki sudah sampai kedalam nya. Lisa tidak berkata apapun pada jennie yang sudah senyum tipis melihat tangannya digenggam oleh Lisa sejak mereka masuk.

Lisa mula sadar lalu melepaskannya. Lisa mengatur semula ekspresinya kembali tenang. Sedangkan jennie masih setia memandangi Lisa yang kembali serius. Jennie pengen tertawa dengan tingkah Lisa, benar penipu hebat.

" Kenapa?" Lisa menaikkan satu alisnya memandangi wajah jennie. Lisa sedikit gugup ditatap begitu. Jennie membalikkan wajahnya lalu meninggalkan Lisa keterdiaman disana.

Lisa bercicit mengikuti punggung jennie yang hampir hilang dari pandangannya. Memakan sedikit menit, keduanya sampai di perjamuan malam di ballroom sana. Kebanyakkannya aktris dan model yang terkenal dan pengusaha terkaya.

[✔️]AFFAIR |JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang