BAB 11

1.4K 115 8
                                    

" terlalu indah tapi juga menyakitkan, kenapa harus membawanya pergi, aku sudah berjanji akan selalu di sampingnya tetapi kenapa ia justru pergi meninggalkan ku sendiri "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" terlalu indah tapi juga menyakitkan, kenapa harus membawanya pergi, aku sudah berjanji akan selalu di sampingnya tetapi kenapa ia justru pergi meninggalkan ku sendiri "

suara hati yang memilukan juga menyayat hati, cinta yang tulus dari seseorang yang tidak mengharapkan balasan apapun,

wang dylan akan selalu pergi ke tempat dimana takdir membawa cintanya pergi, meski ia tahu cintanya tidak pernah terbalaskan tapi cinta yang ia miliki murni bukan sebuah obsesi,,


" apa kau tahu zhan aku seperti kehilangan arah hidup dan kau membawa pergi seperuh jiwa ini, lihatlah sekarang bukan hanya aku saja yang merasakan hal ini tetapi mereka semua orang yang mencoba menutup matanya padamu kini menyesali akhirnya, aku tahu kau adalah sosok yang hebat dan juga kuat aku harap dimanapun dirimu saat ini aku harap kau selalu bahagia "

setelah meluapkan semua rasa rindunya dylan pun pergi, kini ia akan menuju rumah sang paman,,





...







sesampai nya dylan disana sang paman juga bibinya sudah menunggu di ruang tamu,,

" akhirnya kamu datang juga dylan "
sapa tuan wang

" ya paman, apa kabar paman juga bibi "

" kami baik baik saja, bagaimana denganmu "

" masih sama tidak ada yang berubah "

mendengar ucapan sang ponakan yang wang juga sang istri menatap nya sendu, mereka tahu bahwa dylan adalah sahabat xiao zhan dan mereka tumbuh bersama dan nyonya wang juga tahu bahwa sang ponakan memiliki rasa lebih terhadap menantunya,

dan dylan jauh lebih tegas di banding yibo yang masih selalu ragu, hingga berakhir dengan penyeselan seperti saat ini,

nyonya wang memeluk dylan dan mengusap lembut punggung nya,,

" bibi yakin kamu pasti bisa nak, ada kami yang selalu di sampingmu "

" kenapa semua orang yang aku cintai pergi meninggalkan ku bi, tidak bisakah aku saja yang pergi jangan dia "

" jangan berkata seperti itu nak, ini semua takdir dan kamu harus ikhlas "

air mata dylan kembali menetes di pelukan sang bibi rasanya masih seperti mimpi, bayangan tentang kecelakaan xiao zhan,,

" Sudah lebih baik kita duduk dulu dan dylan minum dulu teh hangatnya supaya kami lebih tenang "

" terima kasih paman "

" sebenarnya apa yang ingin kamu sampaikan "

dylan menghela nafas terlebih dahulu sebelum ia mengeluarkan sebuah amplop yang tertulis dengan nama masing masing, di sana tertera wang yibo dan juga sang mertua..

PENGGANTI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang