BAB 29

821 75 1
                                    

"Mau sampai kapan kalian berdua seperti ini terus dan ingatlah Fanxing Lyli ini di rumah sakit bukan di rumah" ucap Zhan yang mulai jenggah dengan kelakuan keduanya.

Seketika Fanxing dan Lyli langsung diam mendengar omelan Zhan.

"Maaf Zhan ge" ucap keduanya bersamaan, sedangkan Yibo hanya tersenyum melihat kelakuan keduanya dan ya memang benar mereka hanya akan berhenti ketika Zhan mengomel.

"Sudah-sudah lebih baik kita sarapan dulu" ucap Yibo.

"Benar yang di katakan Yibo ge lebih baik kita sarapan dulu" ucap Lyli yang segera menyiapkan semua makanan yang ia bawa tadi dari rumah.

"Selalu saja seperti ini" gerutu Zhan.

Dan berakhirlah mereka semua makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara hingga sarapan selesai.

"Bagaimana keadaanmu Yibo ge" tanya Fanxing.

"Aku baik-baik saja dan sore nanti sudah boleh pulang"

"Syukurlah kalau begitu ge setidaknya Zhan ge tidak terlalu khawatir lagi" ucap Lyli.

"Benarkah?" tanya Yibo pada Lyli.

"Em, bahkan saat Zhan ge mendengar Yibo ge masuk rumah sakit Zhan ge tanpa pikir panjang langsung memasksa untuk pergi ke rumah sakit bahkan saat perjalanan Zhan ge sempat menangis takut"

"Benarkah Zhan kamu sebegitu khawatir denganku?" tanya yibo pada Zhan.

Sedangkan Zhan antara malu dan juga kesal mendengar apa yang baru saja di katkan Lyli, bagaimana bisa gadis polos itu begitu gamblang mengatakan semuanya pada Yibo.

"Kenapa diam, apa yang di katakan Lyli itu hanya bohongan saja?" tanya Yibo lagi.

"Yak mana mungkin Lyli bohong, apa yang Lyli katakan itu semua benar adanya bahkan Zhan ge sejak pagi hanya diam during karena Yibo ge tak kunjung dan ti-"

"Bisakah kau diam gadis kecil kenapa sedari tadi kau cerewet sekali" ucap Zhan memotong perkataan Lyli karena Zhan tahu Lyli pasti akan mengatakan semua yang ia ketahui pada Yibo.

"Zhan ge aku kan belum selesai berbicara"

"Sudah diam jangan berbicara lagi kau berisik"

"Bilang saja kalau Zhan ge takut ketahuan kalau Zhan ge begitu mengkhawatirkan Yibo ge, ck gengsi sekali Tuan Xiao ini"

"Yak gadis kecil"

"Yak Zhan ge ini fumah sakit tidak boleh teriak-teriak"

Zhan hanya mengelus dadanya pelan percuma juga ia mengurusi Lyli jika dalam mode polos dan juga jahil seperti saat ini.

"Sudahlah Lyli kau dan Zhan ge sama saja kalian berdua sangat berisik" ucap Fanxing yang dari tadi hanya diam saja.

"Kenapa kau jadienyalahkan ku kan aku mengatakan faktanya" ucap Lyli tidak terima.

Bukanya berhenti kini justru Fanxing dan juga Lyli yang berdebat hanya karena masalah tidak boleh berisik di rumah sakit tapi justru mereka berdualah yang membuat berisik.

"Berhentilah lebih baik kalian berdua pulang saja jika seperti ini" ucap Zhan.

"Ck, bilang saja ingin berduaan dengan Yibo ge"

"Lyli"

"Ya Zhan ge Lyli mengerti tidak perlu teriak-teriak"

"Ayo Fanxing ge kita pulang biarkan mereka berdua, jika sudah begini pasti yang akan mereka fikirkan hanya dunia milik berdua" celetuk Lyli dan segera menarik Fanxing pergi.


Semenjak Lyli dan Fanxing pergi kini hanya tinggal Yibo dan Zhan yang berada di ruangan itu,

Keheningan menyelimuti keduanya tak ada yang memulai membuka suara keduanya masih memilih diam.




"Zhan/Yibo" ucap keduanya bersamaan.

"Kamu dulu saja Zhan"

"Tidak, kamu dulu saja Yibo"

"Ah, baiklah"

Yibo mencoba meraih tangan zhan dengan lembut, Zhan yang merasa tangan nya di genggam oleh Yibo tiba-tiba merasa gugup seketika.

"Zhan sebelumnya aku minta maaf untuk semua yang pernah aku lakukan padamu dulu"

"Berhentilah meminta maaf semua sudah berlalu Yibo mungkin memang takdirnya seperti ini, jadi lupakan semuanya aku sudah memaafkanmu"

"Benarkah Zhan?"

Zhan hanya mengangguk sebagai jawaban,

"Zhan"

"Ada apa Yibo?"

"Bisakah kamu memberiku kesempatan?" tanya Yibo penuh harap.

"Tapi-" ucapan Zhan terhenti kini fikiran nya menerawang jauh, mengingat kondisi yang ia miliki saat ini tidak sama seperti dulu membuatnya merasa tak pantas.

"Tapi apa Zhan?" tanya Yibo karena Zhan tiba-tina hanya diam tak melanjutkan ucapan nya.

"Maaf Yibo aku tidak pantas untukmu"

"Bagaimana bisa kamu mengatakan itu Zhan, siapa bilang kamu tidak pantas untuku dan apa kamu tahu kamu itu sangat sempurna untuku Zhan, jadi dimana letak ketidak pantasan itu?"

"Yibo maaf, tapi aku benar-benar tidak pantas coba kamu lihat kondisiku saat ini yang hanya bisa merepotkan mu" ucap Zhan menunduk.

"Siapa yang bilang kamu merepotkan Zhan, itu tidak benar sama sekali, kamu justru pelengkap hidupku Zhan dan stop mengatakan bahwa kamu merepotkan dan untuk msalah kondisimu aku berjanji akan mencarikan donor mata terbaik untukmu suapaya kamu bisa melihat dunia lagi"

Tapi Zhan masih saja diam menunduk dengan tangan nya yang masih di genggam oleh Yibo.

Yibo terus saja memperhatikan wajah zhan.

"Jadi Zhan aku tanya lagi, maukah kamu memberiku kesempatan untuk memperbaiki semuanya?"

Zhan masih diam, tapi tak lama ia menganggukan kepala sangat pelan tapi bukan berarti Yibo tidak sadar ataupun tahu akan hal itu justru sebaliknya yibo melihat dengan jelas anggukan kepala Zhan karena sedari tadi yibo menatap intens wajah Zhan.

Seketika senyuman pada bibir Yibo mengembang melihat jawaban Zhan, perlahan tapi pasti Yibo membawa Zhan dalam dekapan hangatnya sesekali juga Yibo mencium pucuk kepala Zhan penuh cinta.

"Terima kasih Zhan, terima kasih banyak sudah memberiku kesempatan aku janji akan membuktikan semua ucapanku bahwa aku akan membuatmu bahagia dan tak akan ku biarkan airmatamu mengalir lagi" ucap Yibo sambil terus memeluk tubuh Zhan.

Perlahan tapi pasti kini Yibo melepaskan pelukan mereka tangan nya teluruk menarik tengkuk Zhan dan mendekatkan wajahnya pada wajah Zhan hingga hiding keduanya bersentuhan perlahan tapi pasti Yibo memiringkan wajahnya menyatukan bibirnya pada bibir Zhan, di lumatnya dengan lembut bibir Zhan yang terasa manis bagi Yibo dan tentu saja Zhan juga membalas lumatan Yibo padanya.

Tak ada nafsu dalam ciuman keduanya, ciuman itu menyalurkan rasa cinta dan kebahagiaan antar keduanya.

























TBC。。。。

PENGGANTI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang