~17 : Masalah Bermula

237 39 10
                                    

Beberapa hari kemudian.

Saat sore

BoBoiBoy mengalihkan jemarinya dari Papan kekunci monitornya. Ia bersandar di sandaran kursi sembari menghela nafas keletihan.

"Uh... akhirnya selesai juga."

Matanya kemudian melirik sebentar ke arah jam tangan yang melingkar sempurna di lengan kanannya. Lantas ia tersenyum saat mengingat wajah orang yang menghadiahkan jam mahal tersebut.

[Name]

BoBoiBoy mula membereskan semua berkas dan kertas-kertas yang berserakan di atas mejanya. Tidak lupa dia memasukan labtopnya ke dalam tas, lalu memikul tas itu dibahunya.

"Masa untuk pulang~."
Pria itu berjalan ke arah pintu keluar. Sempat tangannya mematikan lampu dan AC yang Terbuka di dalam ruangan itu.

Ia berjalan keluar dari kantornya sambil bersenandung kecil. Tanpa ia sedari, ada seseorang yang setia memerhati gerak-geriknya.

Orang itu melangkah dari balik dinding, menghampiri susuk tubuh itu lalumemaut mesra lengannya.

"Bapak mau pulang, ya?" Tanyanya.

"H huh."

BoBoiBoy refleks menarik lengannya dari tangan orang itu. Matanya mencerlung tajam ke Arah wajah si dia.

"Apa lagi yang kau mau, sara? Saya mau pulang." Ucapnya dingin.

Sara tersenyum manis. Ia kemudian mengelus tangan BoBoiBoy dengan jarinya, bersama dengan suatu cairan yang melumuri jarinya.

BoBoiBoy sedikit tersentak menerima perlakuan itu.

"Ap-apa yang kamu." BoBoiBoy mulai merasa Aneh dengan tubuhnya.

Tubuhnya tiba-tiba terasa dingin, kepalanya seketika terasa pusing dalam beberapa detik.

"Sa, Sara." Panggilnya lemah.

"Ya, sayang."

Orang itu, yang ternyata adalah Sara, hanya tersenyum melihat perubahan drastis majikannya.

BoBoiBoy merasa pikirannya mulai kosong. Ia seperti melupakan segalanya. Yang iya tau dan ia maukan detik ini, hanya gadis di depannya. Sara.

"Sara." Lirihnya sembari memegang pipi sara lembut.

"Maafkan aku... Karena telah membentakmu beberapa hari yang lalu. Sekarang... Aku sadar. Kamu yang pantas bersama denganku." Lanjut BoBoiBoy sambil tersenyum.

Pria itu kemudian memeluk pinggang gadis itu dengan erat.

"Aku akan menurut semua perintahmu."

Sara tersenyum sinis dalam diam. Sepertinya rencananya kali ini berhasil, untuk memiliki BoBoiBoy seutuhnya.

"Kalau begitu. Ayo kita bersenang-senang."

BoBoiBoy mencium sekilas bibir sara, lalu membawa gadis itu masuk ke dalam ruang kerjanya lagi.

Tidak usah di tanya lagi, apa yang mereka lakukan di dalam. Sudah pasti masing-masing asik menikmati momen bahagia mereka bersama.

BoBoiBoy tidak tau, mengapa dirinya tiba-tiba bernapsu saat melihat Sara.

Dia lupa semuanya. Lupa pada isterinya, lupa pada orang tuanya, lupa pada sang pencipta. Yang dia mau, segala napsunya, dapat dituntaskan bersama Sara.

_______________

Jam 0:45

[Name] dari tadi sibuk mondar-mandir di ruang keluarga sambil Setia memandang ke arah pintu.

"BoBoiBoy... Kamu ke mana? Ini sudah lewat." Lirih [name] khawatir

Soalnya si suaminya ini belum pulang dari sore.

Berkali-kali ia mencoba menelpon suaminya, tetapi tidak di jawab.

Ceklek.

Atensi [name] beralih ke arah pintu rumah yang sudah terbuka dari luar.

Ia langsung meluru ke arah orang itu lalu memeluk erat orang itu.

"Kamu dari mana, sayang?"

Wanita itu memandang suaminya yang terlihat lelah itu. Pipi sang suami dicium perlahan

"...lepas."

BoBoiBoy tiba-tiba mendorong kuat tubuh isterinya sampai wanita itu terjatuh di lantai.

[Name] sudah pasti terkejut dengan tindakan itu. Ia memandang BoBoiBoy sambil merintih sakit.

"Ka kamu kenapa, sayang?"

BoBoiBoy tidak menghiraukan pertanyaan itu. Ia langsung pergi ke kamar, membiarkan isterinya di sana.

"...dia kenapa?"

_____________

Halooooha

Gimana ? Asik juga kalau taruh hal santet kayak gini kan?

Siapkan mental anda buat chapter akan datang.

Wiuwiu~

Baiklah

Sea you

owner of my heartWhere stories live. Discover now