~18 : Sakit

199 39 3
                                    

"mau apa kau di sini?"

Pagi ini [name] di buat hairan dengan kedatangan Sara di rumahnya.

Sara hanya menatap wajah [name] dengan sinis. "Pacar ku mana?"

[Name] mengerutkan dahinya bingung. Pacarnya? Siapa?

"Siapa pacar kamu?"

Perasaan wanita itu mulai tidak enak. Wajah gadis di hadapannya itu ditenung lama.

Sara mendekatkan dirinya dengan [name] lalu membisikkan satu nama tepat di telinga wanita itu.

"BoBoiBoy."

Jantung ]name] serasa mau gugur. Dia shok.

Tungggu. Apa katanya?

[Name] kaku di situ. Dadanya tiba-tiba terasa sesak.

"Minggir." Ucap Sara sambil mendorong bahu [name]

"Tidak." [Name] memberatkan badannya. Sedikit pun ia tidak berganjak.

Sara seketika smirk. Sebuah ide jahat terlintas di fikirannya.

Dengan tiba-tiba ia menjatuhkan dirinya dengan keras ke lantai.

"Ah!"

"E eh?"

[Name] tersentak kaget. Belum sempat berbuat apa-apa, [name] tiba-tiba mendengar suara seseorang dari belakangnya.

"Ada apa? Sayang?"

[Name] menoleh ke arah suara itu. BoBoiBoy

Sesegera nungkin ia menjawab. "Sa, sayang. Di."

BoBoiBoy cepat memotong kata-kata isterinya. "Gw nggak nanya Lo. Diem."

[Name] kembali terdiam. Ia menatap lekat wajah suaminya.

Sedangkan Sara, ia tersenyum dalam diam, dan kembali menyambung aktingnya.

"A aduh. Isk . Sakit."

BoBoiBoy yang mendengar isakan itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah Sara.

"Sayang. Kok bisa jatuh?" Tanyanya sambil memeluk Sara.

[Name] yang melihat itu semakin terdiam. Dia masih mencoba memahamkan situasi saat ini.

"Sakit. Isteri kamu dorong aku tadi. Isk." Adu Sara manja.

BoBoiBoy mengelus lembut wajah Sara. "Tenang ok. Ayo kita keluar."

BoBoiBoy membantu Sara berdiri lalu merangkul kemas pinggangnya.

"Ayo."

Kemudian mereka berdua keluar dari rumah, tanpa memperdulikan [name] yang masih diam di sana.

"K kenapa..."

[Name] menutup perlahan pintu rumahnya. Kakinya berjalan gontai ke sofa.

Ia duduk di sana sambil memegang erat ponselnya.

"Hiks..."

Air matanya akhirnya tumpah juga. Kejadian sebentar tadi terus berlegar difikirannya.

"Sayang... Hiks! Hiks." Isaknya perlahan.

Dadanya terasa sangat sakit. Semuanya terjadi terlalu pantas.

Dia benar-benartidak mengerti.

"Kenapa dia tiba-tiba berubah? Hanya dalam satu malam. Salahku apa? Hiks."

[Name] membaringkan tubuhnya di atas sofa itu . Ia kembali melamun.

"Ujian apa ini? Kenapa tiba-tiba?"

Lama berfikir dan menangis, akhirnya wanita itu terlelap dalam kesedihannya.

____________

Sementara itu di mall. Terlihat sepasang kekasih sedang berjalan bersama. Mereka adalah Gempa dan pacarnya.

"Ada lagi yang mau di beli?" Tanya Gempa sambil membawa belanjaan pacarnya

Sang pacar tersenyum malu. "Emang boleh?"

Gempa tersenyum lembut. "Tentu. Kamu mau apa?"

"Aku mau beli gaun baru. Tapi wang ku sisa 60 ribu."

Gempa terkekeh pelan. Tangan gadis itu ia tarik perlahan.

"Ayoo aku traktir."

"Benarkah?"

Gempa mengangguk

"Yey! Aduh!

Gadis itu di buat kaget karena tubuhnya ditabrak oleh seseorang. Ia dan Gempa menatap orang itu.

Saat itu juga wajah mereka berdua berubah terkejut.

Bagaimana tidak terkejut? Pasalnya di hadapan mereka sekarang ini adalah BoBoiBoy yang sedang memeluk pinggang seorang gadis yang mereka tidak kenali.

"Eh. Gempa! Lo ngapain di sini?" BoBoiBoy menjabat tangan sepupunya.

"... Siapa dia?"

Bukannya menjawab, Gempa balik bertanya sambil matanya merenung tajam kedua manusia itu.

"Gw Sara. Pacar BoBoiBoy."

"Apa?!!!"

Mendengar itu, Gempa dan pacarnya langsung shok berat.

"L Lo?"

"Kenapa? Emang salah?" Tanya BoBoiBoy santai.

Pacar Gempa mulai emosi setelah mendengar pertanyaan bodoh itu. Tangannya tergenggam kemas.

Gempa cepat-cepat menenangkan gadis itu. "Sabar. Kamu tunggu di mobil dulu. Ok."
Gadis itu mengagguk akur. Ia sempat merenung tajam ke arah belakang BoBoiBoy.

Dapat ia lihat sesuatu yang sedang duduk di atas pundak pria itu.

Wajah sesuatu itu sangat buruk jika dilihat. Makhluk itu seakan sedang menjilat-jilat leher dan wajah BoBoiBoy dengan lidah panjangnya.

Pacar Gempa tersenyum menyeringai ke aRah makhluk itu.

"Sebentar lagi, kak [name]. Aku akan membantu mu."

Gadis itu pergi dari sana, bersama dengan niat sucinya, untuk membantu isteri dan calon sepupunya keluar dari pengaruh iblis ini.

_____________________

Halo~ duble up buat kalian kesayangan author :)

Sakit nggak? Huhuhuhuuu!

Aku juga hampir nangis ngetik ini huaaaaaa!

Penyiksaan buat [name] belum cukup sampai di sini~

MWEHEHEHEHEHE~ ini baru permulaan~ !!;)

Baiklah.

Sea you

owner of my heartWhere stories live. Discover now