5. Welcome To Devaradis

138 94 13
                                    

(LIMA TAHUN KEMUDIAN)

♥️

Pagi yang begitu terik, padahal waktu menunjukkan masih pukul enam pagi. Sinar mentari masuk melalui celah-celah pintu dan jendela kayu yang masih tertutup tirai gantung dengan desain unik yang di buat oleh pemilik rumah itu sendiri. Sebuah rumah di gang sempit yang hanya bisa di lewati kendaraan bermotor itu terlihat aesthetic di bawah nyala matahari yang memancarkan warna secerah kulit jeruk.

Di dalamnya, di huni oleh seorang wanita muda berusia 23 tahun dengan seorang Ibu yang nampaknya masih awet muda di usianya yang telah menginjak kepala empat. Meski penampakan rumah itu sangat sederhana dari luar, tapi di dalamnya berjejer barang-barang berharga karya seorang wanita muda bernama Anna Isadora B. Di tata indah sedemikian rupa agar terlihat menarik tanpa cela.

Wanita muda berambut emas itu terlihat sedang sibuk mengurus rambut panjangnya, di depan sebuah kaca bupet ukuran sedang, pada ruang tamu yang hanya memiliki ukuran 3 x 2 meter saja. Anna duduk bersila di atas hamparan sebuah permadani hitam bergambar mozaik dengan pola geometris tradisional— melapisi seluruh bagian lantai keramik putih yang sudah usang. Sedangkan tangan wanita itu sibuk menyemprotkan x pert color hair stay— pewarna rambut sementara semi permanen berwarna hitam.

Di belakangnya terdapat sebuah sofa serta meja dengan warna melon rok orange yang mencolok, tampak menyala terang bagai matahari pagi, karena kontras dengan warna gelap di bawahnya. Di atas sana sebuah lampu estetik hasil modifikasi nya menggantung dengan megahnya.

Lukisan-lukisan dengan bermacam rupa hasil karya nya pun berjejer indah menghiasi tembok yang sudah di lapisi nya dengan cat berwarna hitam, kemudian di berikan art dengan garis-garis 2D putih mengusung tema kerajaan yang bernuansa Romawi klasik, dengan sentuhan modern lifestyle.

Wanita muda berbakat itu mampu merombak rumahnya yang sederhana bak hotel bintang lima dengan konsep yang langka. Ya, walaupun tidak akan pernah ada tamu yang datang berkunjung untuk melihatnya.

Anna, hidupnya persis seperti princess Rapunzel yang mendekam di dalam sebuah menara, namun bedanya ini di dalam sebuah rumah kontrakan yang letaknya jauh dari keramaian, berada di pojok gang sebuah jalan buntu yang di apit oleh tembok pembatas yang tinggi pada kiri kanannya. Yang katanya rumah ini dulunya adalah milik seorang Veteran tua yang telah meninggal dunia, yang ingin menghabiskan sisa hidupnya seorang diri dalam ketenangan.

Sehingga area publiknya sengaja dibuat tunggal dan private oleh anak cucunya untuk menyiasati lahan sempit di bangunan ini. Namun karena sudah bertahun-tahun di biarkan kosong, pemiliknya memilih untuk di kontrakan saja, karena selain menghasilkan uang juga tentu rumah yang tidak ingin di jualnya itu otomatis akan di rawat oleh penyewanya.

Hampir lima tahun lamanya setelah kelulusan sekolah SMA nya, dan juga kegagalan rencana perjodohannya. Anna hanya mendekam menghabiskan seluruh waktunya di dalam rumah ini, tanpa pernah keluar sama sekali. Ibunya, dengan sengaja memenjarakan Anna dari dunia luar, entah apa alasannya. Dan sejauh ini Anna memang selalu tunduk pada semua aturan yang dibuat oleh Ibu, seperti tercuci otaknya agar menggantungkan seluruh hidupnya pada wanita tua itu. Anna di berikan apapun kebutuhannya kecuali sebuah kebebasan.

Meskipun begitu, hal tersebut tidak membuat Anna kemudian menjadi lemah dan berputus asa. Justru sejauh ini sudah hampir ribuan buku habis ia baca, beberapa karya tulis mampu ia ciptakan, hingga desain fashion pun begitu ia minati, bahkan beberapa bahasa sudah bisa ia kuasai. Well! Semua ia lakukan dalam kurun waktu yang tak sedikit dalam menggali kapasitas dirinya tanpa batas, dan mampu membuatnya menjelma menjadi wanita genius dengan pemikiran yang unik, serta menciptakan karya-karya seni yang tak biasa.

DEVANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang