Bab 16

507 64 0
                                    

* Masih flashback masa lalu Freflo

Ayah mengalami kecelakaan saat diperjalanan pulang, karena kondisi hujan deras. Mereka sempat kesulitan mencari tau siapa ayah karena tadi pagi ayah meninggalkan dompetnya.

Flora menangis sejadi-jadinya di sebelah ayah yang kondisinya sangat tidak baik-baik saja. Motor yang ditumpangi ayah terpleset dan ayah masuk ke kolong truk.

Tiba-tiba ayah menarik Ferrel, dan dari gerakan bibirnya, ayah yang sudah sulit bicara mengatakan "titip flora". Tidak lama monitor berbunyi, garis lurus panjang muncul di monitor. Para perawat dan dokter segera mengambil tindakan. Ferrel segera menarik Flora yang sedang histeris menjauh.

Tidak lama dokter datang menyatakan ayah meninggal dunia. Seketika juga saat itu dunia Flora hancur. Orang tuanya yang sisa ayah pun harus pergi meninggalkannya seorang diri.

Ferrel dengan gentle dan lembut menarik Flora dalam pelukannya. Membiarkan Flora menghabiskan tangisnya di dalam pelukannya. Memberi kehangatan di dingin dan sendunya malam itu.

Malam itu Ferrel tidak pulang sama sekali. Menemani Flora mengurus jasad ayahnya hingga disiapkan pemakaman esok pagi.

Saat pemakaman seluruh keluarga dan sahabat Flora datang sehingga Ferrel bisa pamit sebentar untuk pulang dan segera kembali.

"Flo yang sabar ya," ucap Mira memeluk sahabatnya. Flo hanya mengangguk sendu.

Satu persatu orang-orang meninggalkan pemakaman. Tersisa Aldo dan Flora, serta Oniel disana. Flora masih bersimpuh di sebelah makam kedua orang tuanya.

"Ayah, ibu, tenang ya disana, Flora janji disini akan berusaha banggain ayah ibu, maaf belum bisa jadi anak berbakti untuk kalian," wajahnya masih sendu namun air matanya telah habis.

"Flo, balik yuk," ajak Oniel.

"Gue disini aja niel, biarin gue nemenin mereka," kata Flora.

"Ayo Flo jangan gitu, orang tua lu pasti sedih kalo lu begini," kata Aldo mengelus kepala Flora.

"Flora, ayah gak mau kamu begitu, ayah pasti maunya kamu terus maju, berjuang, banggain ayah sama ibu, mana Flora yang ayah didik menjadi wanita kuat, tugas kamu sekarang berdoa buat mereka dan banggain mereka," Ferrel tiba-tiba datang mendekati Flora.

Flora sendu memperhatikan Ferrel yang berjongkok disebelahnya. Flora spontan memeluk Ferrel.

"Rel, titip Flora ya, kabarin kita kalo butuh sesuatu, kita duluan," kata Oniel menarik Aldo yang enggan untuk pergi. Ferrel hanya mengangguk.

"Pulang?" Tanya Ferrel pada Flora. Flora hanya mengangguk. Mereka pun berjalan meninggalkan pemakaman.

Hari itu Ferrel hampir tidak pulang menemani Flora. Bahkan siang itu dia yang memasakkan makanan buat Flora.

Satu hal yang Ferrel tau, dia telah berjanji pada ayah akan menjaga Flora semampunya. Ferrel seperti Ferrel biasanya, akan berusaha memenuhi janjinya.

Seminggu kemudian saat upacara, Ferrel melakukan kebodohan yang membuatnya di panggil ke BK. Saat upacara bendera akan selesai dirinya lari ke podium pembina upacara dan menyatakan cintanya pada Flora.

Flora malah menggebukinya dan mengomel padanya saat mereka bertemu di jam istirahat. Membuat Flora malu setengah mati di sekolah.

Namun yang tidak Ferrel duga, rasa keras itu akhirnya menyerah dan luluh pada perjuangannya. Flora menerima cintanya.

End of flashback

"Helooo," Ferrel menggoyangkan tangannya di depan wajah Flora yang bengong.

"Eh, sori, udah pesen makan?" Tanya Flora. Ferrel hanya mengangguk.

"Kita harus ngomong tentang Shasha," kata Flora.

"Kenapa Shasha? Sakit?" Tanya Ferrel.

"Gak, dia gak bisa ketemu lu terus-terusan begini, keluarga kita masing-masing nanti malah kena imbasnya," kata Flora.

"Shasha punya hak Flo, dia dah terlalu lama kepisah sama ayahnya, gue harus nembus 12 tahun hilang dari hidupnya," kata Ferrel.

"Iyaaa, tapi gimana dengan keluarga lu? Udah siap lu ngomong ma anak istri lu tentang Shasha?!" Kata Flora. Ferrel hanya terdiam.

"Cepat atau lambat Fritzy bakal tau siapa Shasha, tapi jangan sampe itu malah merusak hubungan mereka," kata Flora.

"Gue gak bisa Flo, gue terlalu sayang sama Shasha, sama kayak gue sayang ke Fritzy, gue ngerasa gak adil kalo Shasha jadi korban ke egoisan kita disini," kata Ferrel.

"Gue udah mutusin, gue akan pergi dari sini sebelum semua terlambat," kata Flora. Ferrel langsung melotot.

"Lagi!! Lu mau misahin gue sama anak gue lagi!" Kata Ferrel emosi.

"Demi kebaikan semua rel, bukan mau egois, tapi ini jalan terbaik yang bisa gue pikirin," kata Flora.

"Lu egois, lu mikirin maunya Shasha gak? Lu udah bilang ama Shasha belom?" Tanya Ferrel.

"Gue akan segera bilang sama dia," kata Flora.

Obrolan mereka terhenti karena makanan mereka datang. Akhirnya mereka memilih makan dalam diam.



**************************

Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Flora pergi?
Nasib Shasha gimana?
Keluarga Ferrel bakal tau gak ya?

Tunggu next chapternya

Cerita dari masa lalu untuk masa depanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang