Jarak yang Memisahkan

13 3 7
                                    

Kembali ke dunia masing-masing setelah pertemuan di Pulau Aetheria, Lucian dan Seraphina merasakan kekosongan yang mendalam. Meskipun teknologi memungkinkan mereka untuk tetap berhubungan, tidak ada yang bisa menggantikan kehangatan pertemuan langsung. Mereka sadar bahwa menjaga hubungan jarak jauh akan menjadi tantangan tersendiri.

Malam itu, Lucian duduk di kamar asramanya, menatap layar ponsel yang menampilkan wajah Seraphina. Mereka sedang melakukan panggilan video, seperti biasa.

"Lucian, aku sangat merindukanmu," kata Seraphina, suaranya terdengar lembut namun penuh kerinduan.

"Aku juga, Seraphina. Setiap hari terasa begitu panjang tanpamu," jawab Lucian dengan suara pelan.

"Aku ingin kita bisa bertemu lagi secepatnya. Tapi aku tahu itu tidak mudah," lanjut Seraphina.

"Ya, kita harus sabar. Kita akan mencari cara untuk melewati semua ini," kata Lucian, mencoba memberi semangat meski hatinya juga merasakan hal yang sama.

Hari-hari berlalu, dan hubungan mereka tetap kuat meski jarak memisahkan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa ada saat-saat di mana mereka merasakan keraguan dan kelelahan. Setiap kali hal itu terjadi, mereka mengingatkan diri bahwa cinta mereka lebih besar dari sekadar jarak.

Suatu malam, ketika Lucian sedang belajar di akademi sihir, dia menerima pesan dari Seraphina.

**SeraphinaSky**: Lucian, bisakah kita bicara sekarang? Ada sesuatu yang penting.

Lucian segera mencari tempat yang tenang dan memulai panggilan video.

"Wajahmu terlihat cemas, ada apa, Seraphina?" tanya Lucian dengan penuh perhatian.

"Aku... aku ditawari beasiswa untuk belajar di luar negeri selama satu tahun," jawab Seraphina, matanya berkaca-kaca.

"Wow, itu luar biasa! Tapi... itu berarti kita akan lebih jauh lagi," kata Lucian, merasa campur aduk antara kebahagiaan dan kekhawatiran.

"Ya, aku tahu ini kesempatan besar. Tapi aku juga tidak ingin kehilanganmu, Lucian," kata Seraphina, suaranya bergetar.

Lucian terdiam sejenak, merenung. "Seraphina, aku sangat bangga padamu. Ini kesempatan yang tidak boleh kamu lewatkan. Aku akan mendukungmu, apapun yang terjadi."

"Aku tahu, Lucian. Terima kasih. Aku juga akan melakukan yang terbaik untuk hubungan kita. Aku tidak ingin kita berakhir hanya karena jarak," kata Seraphina dengan tekad.

Mereka sepakat untuk tetap berjuang bersama. Meskipun jarak yang memisahkan mereka semakin jauh, mereka percaya bahwa cinta mereka cukup kuat untuk melewati segala rintangan. Seraphina pun mempersiapkan diri untuk pergi ke negeri baru, dengan hati yang penuh semangat dan kecemasan.

Di sisi lain, Lucian juga bertekad untuk lebih fokus pada studinya di akademi sihir. Ia ingin menjadi lebih baik dan lebih kuat, agar suatu hari bisa menyusul Seraphina dan membangun masa depan bersama.

Masa depan mereka penuh dengan ketidakpastian, namun satu hal yang pasti: cinta mereka akan selalu menjadi kekuatan yang memandu langkah mereka.

Cinta tak harus memilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang