Lucian dan Seraphina, meskipun menghadapi tantangan jarak jauh, telah membangun hubungan yang kokoh dan penuh cinta. Namun, di tengah kebahagiaan mereka, datanglah seorang yang tidak terduga yang menguji cinta mereka.
Ketika Lucian kembali ke Lunaria setelah musim panas yang penuh cinta bersama Seraphina, desas-desus tentang seorang pesulap muda bernama Elias mulai menyebar di antara murid-murid akademi. Elias, dengan pesonanya yang memukau dan bakat sihir yang luar biasa, cepat menjadi populer di kalangan murid, terutama di mata para gadis, termasuk Seraphina.
Lucian, yang percaya pada cinta mereka, tidak bisa menghindari rasa cemburu yang muncul ketika dia melihat Seraphina sering bersama Elias. Meskipun dia berusaha untuk tetap tenang dan percaya pada kepercayaan mereka, kehadiran Elias tidak bisa diabaikan begitu saja.
Suatu malam, ketika bulan purnama bersinar terang di langit, Lucian dan Seraphina duduk bersama di tepi danau kecil di dalam kampus Lunaria. Udara malam yang sejuk menciptakan suasana yang tenang dan romantis di sekeliling mereka.
"Seraphina," ucap Lucian dengan suara hati-hati, "aku merasa ada jarak di antara kita belakangan ini. Apakah ada yang sedang mengganggu pikiranmu?"
Seraphina menatap Lucian dengan tatapan terkejut, namun segera memahami apa yang Lucian maksud. "Lucian, aku tidak bermaksud untuk membuatmu khawatir. Elias hanyalah seorang teman. Aku berpikir bahwa kita memiliki kepercayaan satu sama lain."
Meskipun Seraphina mencoba meyakinkan Lucian, rasa cemburu dan ketidakpastian masih mengganggu pikiran Lucian. "Aku tahu, Seraphina. Aku hanya ingin memastikan bahwa kita tetap jujur satu sama lain."
Seraphina menggenggam tangan Lucian dengan lembut. "Lucian, kamu adalah orang yang paling penting dalam hidupku. Aku tidak akan pernah mengkhianati cintamu."
Mendengar kata-kata itu, Lucian merasa hangat di hatinya. Dia tahu bahwa kepercayaan adalah pondasi utama dalam hubungan mereka, dan dia berjanji untuk tidak membiarkan keraguan menghancurkan apa yang mereka bangun bersama-sama.
Sementara itu, Elias, yang mulai merasa tertarik pada Seraphina, juga menyadari bahwa hati Seraphina sudah dimiliki oleh Lucian. Meskipun dia masih memiliki perasaan untuk Seraphina, dia memutuskan untuk menghormati hubungan Lucian dan Seraphina, dan mengambil langkah mundur dengan bijaksana.
Di hari-hari berikutnya, Lucian dan Seraphina bekerja keras untuk memperkuat hubungan mereka. Mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama-sama, berbicara secara terbuka tentang perasaan masing-masing, dan menegaskan komitmen mereka satu sama lain.
Namun, cobaan mereka belum berakhir. Ketika Elias semakin sering bersama Seraphina di kelas dan dalam kegiatan akademis, Lucian merasa semakin tertekan. Ketika dia melihat mereka tertawa bersama atau berbicara dalam bahasa rahasia mereka sendiri, keraguan dalam dirinya kembali muncul.
Suatu malam, setelah pertunjukan sihir Elias yang memukau di aula besar akademi, Lucian dan Seraphina bertemu di taman kampus yang sunyi. Mata mereka terlihat lelah dan penuh dengan perasaan yang terpendam.
"Lucian, aku tahu kamu khawatir tentang aku dan Elias," ucap Seraphina dengan lembut. "Tapi percayalah padaku, aku hanya melihatnya sebagai teman."
Lucian mengangguk perlahan, tetapi rasa cemburu dalam dirinya masih sulit untuk diatasi. "Aku mencintaimu, Seraphina. Tapi kadang-kadang, rasa cemburu ini sulit untuk dikendalikan."
Seraphina mendekatkan dirinya pada Lucian, memeluknya dengan erat. "Kita harus melewati ini bersama-sama, Lucian. Kita harus saling percaya dan terbuka satu sama lain."
Mereka berdua menghabiskan malam itu untuk berbicara panjang lebar tentang perasaan masing-masing, tantangan hubungan jarak jauh mereka, dan cara untuk mengatasi rasa cemburu yang muncul di antara mereka.
Elias, yang menyadari dampak kehadirannya pada hubungan Lucian dan Seraphina, akhirnya membuat keputusan untuk memberikan ruang bagi mereka berdua. Dia mengambil langkah mundur dari hubungan dekat dengan Seraphina, dengan harapan bahwa Lucian dan Seraphina bisa membangun kepercayaan yang lebih kuat satu sama lain.
Di akhir bab, Lucian dan Seraphina menghadapi ujian besar dalam hubungan mereka, tetapi mereka memilih untuk tetap jujur dan saling mendukung satu sama lain. Mereka menyadari bahwa cinta sejati adalah tentang komitmen, kejujuran, dan kemampuan untuk melalui segala rintangan bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta tak harus memiliki
Teen FictionLucian, seorang pemuda introvert dan kalem dari Lunaria, menemukan pelarian dari rutinitasnya yang membosankan di sebuah aplikasi chat. Di sana, ia bertemu dengan Seraphina, seorang gadis populer dari Valoria yang memiliki ego tinggi namun berhati b...