chapter 十五

201 39 11
                                    

HAPPY READING

15




"Banyak temanku yang bilang makanan di sini enak sekali," kata Chris ketika mereka memasuki sebuah kedai kecil yang ramai dikunjungi para karyawan kantoran pada jam makan siang seperti ini.

"Benarkah? Aku belum pernah ke sini." Felix memandang berkeliling mencari tempat kosong sementara seorang pelayan menyerukan ucapan selamat datang kepada mereka. "Tapi kurasa Seonsaengnim benar. Tempat ini ramai sekali."

Hyunjin menggumamkan sesuatu yang tidak bisa ditangkap Felix, tetapi ia tetap masuk mengikuti Felix dengan patuh. Mereka berjalan ke satu-satunya meja yang masih kosong. Karena Chris langsung mengambil tempat berhadapan dengan Felix, Hyunjin pun mengambil tempat di samping Felix.

"Kalian mau makan apa?" tanya Chris kepada kedua orang di hadapannya ketika seorang pelayan datang menanyakan pesanan.

Felix membaca menu yang dipegangnya. "Entahlah. Menurut Seonsaengnim apa yang enak di sini?"

"Kurasa Udong-nya yang paling terkenal di sini," sahut Chris, lalu mengulurkan tangan ke seberang meja untuk menunjuk salah satu jenis Udong yang tertulis di menu Felix. "Bagaimana kalau yang nomor tiga ini?"

"Yang ini?" tanya Felix sambil membaca tulisan yang ditunjuk. Tanpa mengangkat kepala dan tanpa benar-benar berpikir, ia bertanya, "Hyunjin-ssi?"

"Kurasa aku ingin mencoba yang nomor lima," sahut Hyunjin.

"Oh, ya," timpal Felix. "Nomor lima kelihatannya lumayan. Tapi bagaimana kalau nomor enam saja?"

"Kenapa?"

"Aku ingin mencoba yang nomor enam."

"Kalau begitu, kenapa bukan kau sendiri yang memilih nomor enam?"

"Karena aku juga ingin mencoba yang nomor tiga tadi. Ayolah, Hyunjin-ssi. Ya?"

"Tunggu aku lihat dulu nomor enam itu apa."

Sementara kedua orang itu sibuk berdebat, tanpa mereka sadari Christopher Bang menatap mereka bergantian dengan alis terangkat samar dan sorot mata heran, lalu seulas senyum tipis tersungging di bibirnya sementara ia menunduk dan menarik napas pelan.

"Bagaimana, Hyunjin-ssi?" desak Felix lagi. "Jangan lama-lama."

"Begini saja, Felix-ssi," sela Chris. "Kalau Hyunjin memang mau memesan yang nomor lima, biar aku saja yang memesan nomor enam. Bagaimana?"

"Tidak," sahut Hyunjin langsung dan mengangkat wajah. Sadar kalau suaranya terdengar agak keras, ia melanjutkan dengan suara yang diusahakan lebih santai, "Bagiku yang nomor enam juga tidak apa-apa." Ia menoleh ke arah si pelayan sambil menunjukkan menu yang dipegangnya. "Aku pesan yang nomor enam, lalu pria ini memesan yang nomor tiga." Ia menoleh ke arah Chris dan bertanya, "Dan kau, Chris?" Setelah menyebutkan pesanannya dan si pelayan pergi meninggalkan mereka,

Chris kembali menatap kedua orang di depannya. "Sepertinya kalian berdua sudah bergaul dengan baik," komentarnya.

"Tidak juga."

"Begitulah."

Ucapan yang keluar secara bersamaan itu membuat Felix dan Hyunjin berpandangan. Felix yang tadi berkata "Tidak juga" sedangkan Hyunjin berkata "Begitulah".

"Apa maksudmu tidak juga?" tanya Hyunjin.

"Tidak apa-apa," sahut Felix sambil memalingkan wajah.

"Kau sendiri yang bilang kalau hubungan kita baik-baik saja."

Like the First Snow, I Will Go to YouWhere stories live. Discover now