Sepuluh

67 9 5
                                    

Seolah tak terjadi apapun Nando dengan santai duduk di hadapan salsa,diikuti oleh Rony di belakangnya.selang beberapa menit Nabila juga ikut masuk sembari duduk di sebelah salsa.

Seperti akting dalam dunia film.Begitu lihai Nando memainkan peran dalam ceritanya sendiri,bersikap baik di hadapan salsa karna ada Nabila.

Dan seperti suami jahat di dalam cerita.Itulah peran yang Rony lakoni,tak ada sedikitpun pembelaan terhadap sang istri ketika mendengar singgungan tajam dari mulut adiknya sendiri,seolah tuli dan tak mau peduli bagaimana perasaan salsa sekarang.

"Kak salsa apa kabar? Kita Baru ketemu lagi ya abis acara resepsi kemaren" tanya nabila Sambil berpelukan dan cipika cipiki.

"Iya nab,aku baik kok aman sentosa hehehe" jawab salsa ramah

Asik berbincang dari timur ke barat.Ibu tika datang menghampiri mereka sambil membawa nampan berisi minuman dan cemilan.

Mereka asik meminum suguhan yang telah di sediakan.Bu Tika senang sekali karna rumahnya kembali hangat, apalagi salsa akan tinggal di sini.Hingga tak terasa, matahari semakin naik yang menandakan bahwa hari semakin siang.

Banyak hal yang mereka lakukan.Para perempuan sibuk membuat hidangan makan siang di dapur,sedangkan Rony dan Paul bekerja sama mencuci motor dan mobil masing-masing.Seperti keluarga yang Cemara bukan?Tapi ini hanya sementara.setelah Nabila pulang dan Bu Tika tidak ada di depannya,Nando dan Rony kembali berulah.

Salsa ingin mengadukan ini ke mertuanya.manusia mana yang tahan hidup dalam tekanan,tapi ia tak mungkin mengungkapkan keresahan nya ke Bu Tika dalam kurun waktu secepat ini.

"Ron,nand ayok makan semuanya udah siap" ajak salsa di depan pintu rumah mereka.

Hanya di balas dengan deheman.Salsa berlalu pergi,kembali masuk untuk mempersiapkan perlengkapan yang kurang.

Mereka makan dengan khidmat.Di selingi dengan canda dan tawa.Bu Tika membuka topik masa kecil mereka.Nabila ikut menimpali dengan riang.Jauh berbeda dengan salsa yang lebih banyak diam dengan  sesekali tersenyum.

"Lagian kak Nando aya-aya wae masukin kacang ke hidung.untung masih bisa keluar" Nabila sampai sakit perut menertawakan kelakuan pacarnya semasa kecil.

"Nah kalo Rony beda lagi.Dia ini banyak diemnya.tapi sekali bikin ulah sekampung pada heboh.Pernah dulu dia hilang di pasar.mama panik sal,cari ke sana gak ada cari ke situ nggak ada.Udah gemetar,kaki tangan mama dingin banget.Dan kamu tau ternyata dia di mana? Dia asik nonton mainan kapal kotok,yang pake minyak itu haduuuh mama kek Nemu oksigen lagi tau gak.semenjak kejadian itu mama gak pernah lagi bawa si Rony ke pasar.Kapok!"ujar Bu Tika menceritakan dengan semangat masa kecil anak-anaknya.

"Hahaha lucu banget ma.tapi emang seru sih maa nonton itu,salsa juga sempet di beliin papa.kalau mas Wira gimana ma?" Ujar salsa yang tanpa sadar seolah membuka luka lama bagi keluarga suaminya.

Sontak Bu Tika terdiam.ada rasa sedih jika mengingat wira tapi ia tutupi dengan senyuman.Tingkah Rony menjadi gusar setelah salsa menanyakan hal tersebut,ia merasa tak nyaman,padahal orang yang di pertanyakan istrinya adalah alm.abangnya sendiri.

Suasana meja makan kala itu menjadi dingin.Nabila jadi merasa sungkan berada di posisi ini.Rasanya ingin ia pergi sekarang juga meninggalkan keluarga pacarnya.Salsa pun begitu,ia sadar seharusnya ia tak mempertanyakan hal tersebut terhadap mertuanya,apalagi di hadapan suami dan adik iparnya.

"Bang Wira mah pinter.gak bikin mama papa ribet apalagi sampe nyelakain orang!"

Suara Nando mendominasi sekarang.suasana makin terasa canggung,Rony sontak menoleh  sebelum ibunya menyadari perkataan nando.Salsa benar-benar ingin menangis sekarang.Ia tak tahan jika terus di sudutkan seperti ini.Tapi ia juga sadar jika perkataan nya tadi salah.

AKANKAH BERAKHIR BAHAGIA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang