Dua puluh lima

62 11 4
                                    

Hari ini,salsa dan Rony akan pergi jalan-jalan berdua.Kemana saja,mereka ingin menghabiskan waktu sebelum kembali sibuk dengan segala macam kegiatan masing-masing.

Sedari pagi,mereka sudah menyesap udara luar dengan motor milik Rony.Anggap saja pacaran versi halal.
Pagi-pagi sudah di isi dengan semangkuk bubur ayam langganan salsa, setelahnya mereka kembali bergerak mengelilingi kota tanpa tujuan.Siangnya mereka kembali ke rumah untuk beristirahat sebentar lalu kembali pergi untuk makan siang di luar.

Nasi Padang!

Itu pilihan salsa,katanya perempuan itu ingin mencicipi segala masakan rumahan untuk gerai yang rencananya akan ia buka.Memang belum berbincang secara detail tentang ini pada Rony,tapi secara garis besar Rony mengizinkan.Ia ingin membandingkan antara masakan satu dengan lainnya biar tau resep perbedaannya katanya.

Baru berumah tangga,segala hal harus di coba termasuk dalam hal finansial.Bukan berarti mereka kekurangan,tapi memikirkan untuk jangka panjang pemasukan atau bisa di bilang usaha yang bisa menghasilkan fulus nyata setiap hari.

Semalam mereka berbincang tentang segala usaha yang ingin di bangun.Salsa dengan kedai makannya dan Rony dengan usaha barunya.Tapi belum tau untuk membuka usaha baru dalam bidang apa,mungkin saja setelah jalan-jalan mereka hari ini bisa memberikan ide yang cemerlang.

Pekerjaan yang Rony genggam sekarang memang sudah sangat menjanjikan.Apalagi itu adalah usaha turun temurun,punya banyak jalur untuk mengait kerja sama lebih luas lagi.Tapi,lelaki ini ingin berdiri di kakinya sendiri,dengan usahanya sendiri tanpa ada campur tangan ibunya.

Setelah kejadian kemarin, Rony bertekad untuk membangun usahanya sendiri,bukan karna ia masih menaruh dendam,tapi ia sudah terlanjur kecewa atas sikap saudaranya.Ia ingin membuktikan bahwa ia mampu,tanpa harus terus berada di bawah naungan perusahaan Ayahnya.

Inilah kenyataan hidup berumah tangga,segala hal perlu dicoba untuk memastikan kenyamanan di hari tua baik untuk pendamping nya maupun keturunannya.Tapi bukan berarti ia melepas tangan begitu saja dengan perusahaan keluarganya,ia akan tetap mengomandoi walau harus berbagi otak antara usaha keluarganya, miliknya sendiri dan tentu milik istrinya.

Salsa mencicipi segala hidangan di hadapannya.Ia tergiur pada gulai ayam beserta lauk pauk yang lain.Secumpuk nasi rasanya tak cukup jika sudah berhadapan dengan hidangan khas Minangkabau ini.

Wajah Rony juga sudah bercucuran keringat.Menikmati gurihnya kuah gulai beserta hidangan lainnya,seolah lupa akan segala pantangan.Ia melihat piring salsa di hadapannya,sudah ludes.Terlihat salsa menyandarkan tubuhnya, kekenyangan.

"Awas lengan bajunya kena kuah gulai" ujar salsa saat melihat Rony hendak mengambil kerupuk di dekatnya.

Rony memakan kerupuk tersebut "gimana sama masakannya? Kalau di bandingin sama masakan ku lebih enakan mana?" Tanya salsa

Rony terhenti mengunyah sebentar,ini pertanyaan menjebak baginya." Sama-sama enak kok,malahan lebih enak punya kamu" ujarnya

Salsa mengubah mimik wajahnya mengejek " keliatan banget boong nya!" Katanya

"Ya kan kamu nanya mas jawab lah " kata Rony kembali mengambil kerupuk baru untuk di makan.

"Bukan! Maksudnya aku tuh,masakan ku kurangnya di segi apa? Kamu jawab jujur aja ga papa,aku ga mudah ngambekan kek mantan-mantan kamu kok.Aku butuh review jujur" ungkap salsa menjelaskan

Rony membersihkan kedua tangannya dengan tissue "mungkin di tingkat kekentalan nya,karna kalau soal rasa tentu punya khas nya tersendiri.Tapi menurut mas semua ok kok,kalau masakan mu ga enak ga mungkin Nerima catering beberapa kali kan?"

AKANKAH BERAKHIR BAHAGIA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang