Dua puluh empat

47 11 0
                                    

"jadi begitu mbak ceritanya..." Ujar Bu Ainun

Saat ini mereka sedang berbincang di kediaman Bu Ainun.Hanya bedua! Pagi-pagi sekali Bu Tika datang menemui Bu ainun untuk membicarakan tentang rumah tangga anak-anak mereka.Awalnya Bu Tika sudah memutuskan untuk memisahkan keduanya,tapi karna opini dan masukan Bu Ainun mampu membuat Bu Tika kembali berfikir.

"Kita ini orang tua mbak,lebih dulu berumah tangga.Dosa besar jika kita memisahkan dua orang insan yang saling mencintai.Memang Rony dan salsa belum mengakui secara gamblang,tapi soal hati siapa yang tau? " Kata Bu Ainun menjelaskan

Bu Tika mengambil tangan Bu Ainun untuk ia genggam."kamu lebih muda dari mbak ai,tapi kamu justru lebih bijak dalam menghadapi masalah ini.Mbak malu ai mbak malu karna kelakuan anak-anak mbak.Mbak minta maaf karna perlakuan Rony ke anakmu,mbak minta maaf"

Bu Ainun tersenyum "saya juga kecewa mbak sama Rony,awalnya pun saya menyangka kalau Rony bermain fisik ke salsa,tapi setelah mendengar penjelasan salsa,ada sirat kasih sayang di antara mereka walau masih buram.Jika masih bisa di perbaiki lebih baik kita usahakan.Lebih baik di sambung dari pada langsung di putus,apalagi yang punya diri masih mau mengusahakan " jawabnya dengan tenang.

Bu Tika mengangguk sambil menghapus jejak air matanya."lalu dengan mereka gimana ai?"

"Setelah subuh tadi salsa bilang kalau Rony akan ke sini nanti sore.Kita liat perkembangan mereka berdua dulu ya mbak,jika sudah menemukan titik terang saya hubungi mbak atau biar salsa dan saya yang kesana?"

Bu Tika dengan cepat menjawab "jangan.Biar mbak yang kesini nanti malam"

Bu Ainun kembali mengangguk.Kedua besan itu kembali berbincang hangat.Sedangkan salsa,sepagi tadi sudah pergi untuk mengambilkan resep obat ayahnya di rumah sakit.

Karna menunggu antrian,salsa memakan waktu untuk menunggu.Sampai di mana sekarang adalah gilirannya.Setelah mengambil resep obat tersebut,ia segera beranjak untuk pulang,tapi baru saja ia melangkahkan kakinya,sudah ada yang memanggilnya dari belakang.

"Sal!" Ujar Luthfia

Salsa memutar kepalanya hingga matanya menangkap sosok sahabatnya.

"Ngambil obat untuk om ya?" Tanya Luthfia

Salsa mengangguk "iya,ini Lo kenapa keluyuran pasien tuh di urusin" ejeknya

Fia memberengut kesal "yeee ada yang lain kok,ini juga mau ke ruang dokter sebentar.eh sal! Kemarin gw liat laki Lo di sini "

"Hah? Mas Rony?" Tanya nya sembari memperbaiki posisi tas selempang yang ia bawa.

Fia memutar bola matanya malas "emang laki Lo ada berapa?!" Tanya nya ngegas.

"Santai donk,gw kan nanya! Eh tapi ngapain mas Rony ke sini?" Dahi nya mengerut,penasaran.

"Nah itu gw gak tau.Padahal gw baru mau tanya soal itu,tapi Lo bini nya aja ga tau begimane ceritanyeeee" balasnya sinis.Sama bingungnya dengan salsa.

"Hufttt.Terus Lo ada liat dia ke sini lagi kapan?" Tanya salsa lagi

"Itu doank sih,itupun gw ga tau dia ke mana soalnya langsung ngilang"

Salsa menyambungkan cerita dari fia dengan Rony yang sempat sakit beberapa waktu lalu.Tapi kejadian itu  sudah lama,apa ada perempuan lain yang Rony besuk? Karyawan nya mungkin? Argh salsa tak tau!

"Yeeee malah ngelamun! Kesambet lu baru tau rasa!" Tegur fia

"Amit-amit nauzubillah ih" kata salsa sambil memperagakan menggetok kepalan tangannya ke kepala dan  lutut.

"Udahlah.Gw mau lanjut kerja dulu,Lo mah enak udah di nafkahin,lah gw???" Tunjuknya pada diri sendiri

Salsa tertawa "makanya nikah!" Tegasnya

AKANKAH BERAKHIR BAHAGIA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang