Dua puluh satu

58 13 1
                                    

Salsa dan Rony masih berdiam di posisi yang sama.Mereka sama-sama tak beranjak setelah Nando dan Nabila pulang.

Perkataan Nando benar-benar mengganggu pikiran Rony,terlebih Salsa.Apakah benar ia ini hanya menjadi beban hidup bagi Rony suaminya?

Terlalu banyak orang-orang yang sudah ia sakiti secara tak langsung.

"Kamu jangan dengerin perkataan Nando tadi ya sal"

Rony harus segera meluruskan apa yang barusan terjadi.Ia tak mau ini menjadi kesalah pahaman di mata salsa.

Rony menarik tangan salsa,ia menggenggam erat kedua tangan yang tak pernah lelah untuk membantu nya dalam urusan rumah dan keperluannya.

Salsa seolah menjadi kompas bagi Rony,petunjuk arah yang benar dalam segala langka keliru yang ia ambil.Tapi sepertinya,Rony melupakan sesuatu.

Ia tak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi di perusahaan milik keluarganya.Tak seharusnya ia menutupi semua ini,salsa istirnya ia berhak tau atas apa yang terjadi bukan malah membuatnya semakin bingung dan menyalahkan diri sendiri.

Sudah cukup selama ini Rony menyakiti hati salsa seperti di saat awal-awal pernikahan mereka.Ia sudah berjanji untuk tak mengulangi nya lagi.

Tapi kali ini,ia kembali mengulanginya bukan karna ucapannya, tapi karna ucapan adiknya.

Menjadi Rony pun tak mudah,banyak beban yang harus ia pikul,namun bagaimanpun keadaan perusahaan keluarganya sekarang juga karna ulahnya yang kurang teliti.

Ia sedikit kecolongan sehingga berdampak besar seperti sekarang.Dan ia tak mau menambah beban pikiran salsa,ia kepala rumah tangga di sini ia bertanggung jawab penuh akan kehidupan salsa.

Begitu pun salsa,ia menjadi penyejuk dalam segala situasi riuh yang terjadi di dalam rumah tangganya.Ia tetap akan menjadi alarm untuk suaminya di saat-saat tertentu.

Pernikahan memang serumit itu! Di tuntut untuk saling faham dan mengerti satu sama lain.

Dalam rumah tangga istri di tuntut untuk harus sayang dan patuh kepada suaminya.Tapi, bukankah tidak di perkenankan mencintai makhluk melebihi cinta kepada penciptanya?

Lalu,bagaimana dengan makna ikrar dalam kata ku terima nikah nya?  Sebait sumpah namun yang ikut terganggu bukan hanya kehidupan,tapi juga beserta dosa yang ada pada wanitanya?Juga bagaimana dengan kata kiasan

"jika engkau di perkenankan tunduk dan sujud kepada makhluk,maka tunduk lah kepada suamimu".

Bahkan cinta dan sayang yang melimpah ruah saja tidak cukup untuk menakar harus sebesar apa kepatuhan seorang istri kepada suaminya.

Cinta tak sekedar cinta,dan sayang pun demikian! Dalam pernikahan harus Ada ilmu,ada amal, ada adab dan ada rasa takut kepada Allah.Menuruti maka pahala baginya,namun menyianyiakan maka kerugian lah yang di terima.

Dan pasti akan timbul persoalan dalam rumah tangga,siapa yang mau merugi dalam hal ini,suami atau istri?

Tentu keduanya akan menjawab Tidak!

Seandainya suami istri mengetahui lebih banyak amalan dan pahala besar dari sebuah pernikahan,maka mereka tidak akan melewatkan kesempatan walau sekedar tersenyum dan bercerita setiap saat tentang hal indah kepada pasangan.

Kenapa harus sesayang itu? Secinta itu? Karna Allah yang memerintahkan harus seperti itu.

Amal tidak terlihat,tapi ia tercermin di dalam kesakinahan! Sebab itulah surah Ar-Rum ayat 21 memberi gambaran :

AKANKAH BERAKHIR BAHAGIA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang