Dua puluh dua

63 12 3
                                    


Keesokan harinya setelahnya berunding tentang masalah semalam,Rony dan salsa memutuskan untuk pergi ke rumah mama Tika.
Rony akan menjelaskan agar keadaan tidak semakin semrawut.

Saat sampai di sana,mereka sudah melihat Nando dan mama Tika seperti sedang berbicara dengan serius.Pembahasan mereka teralihkan ketika mendengar derap langkah seseorang.

Rony dan salsa berjalan bersisian,saat semakin dekat Rony berjalan lebih dulu untuk menyalami mamanya di ikuti oleh salsa di belakang.

"Sehat ma?" Tanya Rony

Bu Tika hanya tersenyum lalu kembali menyambut menantunya.
Suasana sejak awal mereka datang sudah berbeda.Sepertinya,ada yang selangkah lebih maju menjelaskan ke sang mama.

Bu Tika menarik nafas perlahan,lalu memanggil art nya untuk membuatkan minum.

"Bik tolong airnya ya" katanya sedikit berteriak.Salsa lantas berdiri hendak menuju dapur.

"biar salsa aja ma" namun saat hendak melangkah mertuanya menginterupsi

"Gak usah, kamu di sini aja!"

Terlihat di atas meja ada beberapa tumpukan berkas dengan berbagai macam warna.Entah siapa yang mengeluarkan nya,salsa dan Rony pun tak tau.

Tak berselang lama,bik Marni datang dengan minuman nya.Ia ber undur pergi setelah menyelesaikan tugasnya.

"Minum dulu nak" katanya pada salsa dan Rony

Salsa menyeruput teh hangat itu sedikit,menghargai! Tapi tidak dengan Rony.salsa yakin otaknya pasti penuh akan segala kemungkinan yang terjadi.Bu Tika menegakkan duduknya,ia menyeruput minumannya sendiri.

"Kebetulan kalian ada di sini.kita perlu bicara soal perusahaan!" Tegasnya

"Mama tau,semenjak Wira gak ada semua pekerjaan di ambil alih sama kamu Ron.Mama sudah memikirkan,setelah Nando selesai kuliah dia juga akan mama letakkan di perusahaan papa seperti kamu dulu"

Rony,salsa dan Nando terus menyimak pembicaraan sang mama.

"Setiap pemasukan dan pengeluaran sebuah usaha,harus memiliki catatan yang jelas,kalau ada sesuatu yang janggal berarti ada salah satu pekerja yang gak becus kan?" Tanya nya sambil melirik ke tiga anaknya.

Mereka bertiga mengangguk mengiyakan.Rony hendak bicara agar tak terus salah paham.Mulutnya sudah akan berucap tapi di potong oleh mamanya.

"Dengarkan mama bicara dulu,nanti ada waktunya kamu ngomong!"

Salsa memegang lengan Rony untuk menyadarkan jangan gegabah,saat ini pikiran mamanya sedang bercabang.

"Selama papa hidup,mama yang bantu kontrol usaha bagaimana.Tapi setelah papa gak ada anaknya yang menggantikan yaitu Wira! Tapi kita gak usah membahas apa yang sudah terjadi di sini.Setelah Wira pergi pun mama kembali mempercayakan anak mama yang lain untuk memimpin, yaitu kamu Rony.Kamu mama cutikan  beberapa Minggu setelah menikah sesuai dengan kesepakatan seperti Wira dulu.Mama rasa, pembagian harta harus di lakukan walaupun mama masih ada agar tidak terjadi kesalahpahaman di kemudian hari nantinya."

Tidak! Ini bukan rencana rony.rony datang untuk meluruskan bukan untuk meminta harta.ia menatap nando,ini pasti karna ulahnya.

"Ma...Ron-"

"Kenapa kamu tidak jelaskan ke mama atas apa yang terjadi? Kamu butuh apa sampai menjual aset papa tanpa sepengetahuan mama!"

Rony tertunduk lesu.Mama nya sudah terlanjur salah paham.

"Mama percaya kan kamu! Kamu memang kasih uang hasil perusahaan ke mama.Tapi mama gak tau berapa yang sebenarnya kan? Dulu sebelum kamu menikah tidak seperti ini.Kenapa kamu gak jujur? Kenapa kamu gak izin dulu ke mama soal penggadaian harta ini!"

AKANKAH BERAKHIR BAHAGIA ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang