Rhythm 0.2

105 45 54
                                    

༶┈⛧┈┈•☆♬♩♡♩♬☆┈⛧┈┈•༶

Jam makan siang.

Melodi duduk di meja paling pojok, bersama Aluna. Masih ingat? Gadis kebanggaan sekolah itu.

Semua orang juga heran, mengapa Aluna memilih berteman dengan Melodi. Mereka (jauh) berbeda.

"Lo kok tadi jam istirahat pertama baru masuk kelas sih, Mel? Gue pikir Lo gak masuk sekolah. Sakit?" tanya Aluna sambil menyantap semangkuk bakso kantin nikmat.

"Kesiangan, biasa." Melodi menghela napas panjang.

Melodi kembali mengingat pemuda 'bisu' yang menyebalkan itu. Ia pikir betulan bisu.

"Eh, Lun. Lo tau gak ada anak baru di kelas 11 IPS? Bisu tau." Bisik Melodi, sedikit mendekatkan dirinya pada sahabatnya.

"Kak Jiwa?" tanya balik Aluna.

Segeralah Melodi mengangguk kencang. Menggebrak meja lalu berdiri. "LO KENAL, LUN?" Pekiknya. Heboh sekali, semua melirik pada meja pojok itu. Terganggu.

Aluna mengangguk. Asyik menyantap kuah bakso.

"Eh BTW, dia congek, ya? Pacar lo, Lun?" Melodi berbisik lagi, kembali duduk.

"Uhukh!" Aluna tersedak. "Gila lo?" Aluna memutar bola matanya malas. "Bukan tipe gue. Lagian Kak Jiwa mana ada naksir gue, gue juga mana ada naksir Kak Jiwa." Sergah Aluna. Menggeleng kuat.

"Masa sih? Kok lo tau namanya Jiwa?". Selidik Melodi. Matanya menyipit, memeriksa mimik muka sahabatnya.

Aluna mengangguk. "Lo emangnya gak tau kalo kelas kita biangnya gosip?" Kekeh Aluna, menepuk-nepuk bahu sahabatnya.

Melodi berdecak sebal.

Lima menit Aluna selesai dengan mangkuk baksonya. Melodi? Anak itu lupa membawa uang. Biarlah siang ini dirinya tidak makan, pulang nanti ia bisa makan.

"Lah, gue baru engeh. Lo gak makan, Mel?" Aluna melirik sahabatnya yang sudah ingin beranjak pergi. Jam makan siang masih lama.

Melodi menggeleng. "Lupa bawa duit." Tertawa.

"Gue gantiin duit lo dulu deh, lo pesen makan sana. Ntar perut lo berisik. Ganggu gue belajar." Aluna mengeluarkan dompetnya.

"Gak usah! Gue gak mau!"

"Pesen makan gak!? Gue gak suka ya, lo telat makan! Yang repot gue, tau gak!?" Aluna meninggikan nadanya.

Melodi tersentak. Memegang dadanya. "Gue bilang, gue gak mau." Lirih Melodi. Gadis itu menunduk.

Aluna mendekat. "Eh Mel, maaf ... gue ga--"

"Makan." Pemuda 'bisu' itu datang lagi. Menaruh kotak makan di atas meja. Mata elangnya terus menatap Melodi.

"Lo siapa sih!? Ikut campur mulu! Gue gak mau makan!" Melodi balas menatap netra itu tak kalah sebal.

Bertatapan hampir satu menit, membuat Melodi terduduk di hadapan kotak makan milik Jiwa-pemuda 'bisu'.

"Habisin." Jiwa mendorong kotak makan itu. Tetap duduk di tempat.

Melodi Jiwa || Jay Park {SUDAH TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang