Elle's POV
[02.40 p.m. ; CDG International Airport,Paris]
Aku meraih koperku yang akhirnya kutemukan diantara koper koper yang lainnya di mesin memutar yang membawa seluruh bagasi pesawat yang aku tumpangi. Terminal kedatanganku tidak bisa dibilang sepi namun tidak seramai saat liburan musim panas berlangsung. Aku bersyukur karena dengan begitu aku tidak akan dipusingkan dengan berada di kerumunan orang asing sendirian.
Sambil mendorong koperku, aku mencari minimarket yang biasa berada di dalam bandara sebagai tempat menyediakan makanan. Aku menemukan beberapa cafe dan minimarket berjajar di bagian depan bandara ini. Aku berjalan menuju salah satu minimarket di sana untuk sekedar membeli air mineral. Ah, dahagaku seketika hilang saat air minum membasahi kerongkonganku. Entah mengapa rasanya udara Paris terasa kering.
Aku duduk sebentar di kursi tinggi yang ada di sana, merogoh tas kecilku dan menyalakan handphoneku. Rasanya cukup asing dan canggung saat aku terbang sendirian tanpa siapapun yang kukenal. Meralda membiarkanku terbang ke Paris menyusul Niall. Sendiri. Ku ulang lagi, sendiri.
Sembari menunggu handphoneku menyala, aku kembali merogoh bagian belakang tas ku dan menemukan secarik kertas yang Meralda berikan di Heathrow Airport, persis sebelum aku berangkat tadi siang. Di kertas itu tertuliskan alamat apartemen Niall. Aku tidak mengenal nama jalan atau blok yang ada di kertas ini. Well, semoga saja tempatnya mudah ditemukan tanpa harus membuatku tersesat.
Handphoneku yang ternyata sudah menyala, berbunyi menandakan pesan masuk. Aku meraihnya dan melihat pesan dari Harry yang ia kirim lima belas menit yang lalu
Take care, El. Hope you enjoy Paris! X
Aku tersenyum dan segera membalas pesannya
Touch down in Paris! I wish Paris hasn't changed that much after years
Aku berencana menghubungi Meralda saat nanti aku sampai di apartemen Niall. Ia tidak akan berhenti menghubungiku jika aku bilang aku merasa cukup cemas untuk menemukan alamat Niall.
Sebaiknya aku pergi sekarang juga, sebelum hari mulai gelap dan aku semakin kesusahan mencari alamatnya karena kutahu akhir pekan di kota Paris selalu dipenuhi orang-orang yang menikmati indahnya kota ini di malam hari.
Aku berjalan ke tempat dimana taxi bisa dipesan. Seorang supir lelaki paruh baya tersenyum padaku dan membantu memasukan koperku ke dalam bagasi. Aku masuk ke dalam taxi dan duduk di kursi belakang.
"Bon après-midi, where are we going, miss?" Ucap lelaki itu setelah mengenakan sabuk pengamannya.
"Mmm." Aku menyodorkan kertas di tanganku yang langsung diterima oleh lelaki itu, "I would like to go to that place, please."
Lelaki itu membacanya sekilas dan tersenyum menyimpan kedua tangannya di kemudi, "It's my pleasure, miss." Taxi pun berjalan meninggalkan bandara dan melenggang di jalan.
Aku bisa saja bertemu dengan Niall di bandara dengan memintanya untuk menjemputku. Tetapi sepertinya akan lebih baik jika ia tidak mengetahui kedatanganku ke Paris terlebih dulu. Aku ingin tahu bagaimana ia sekarang, bagaimana reaksinya saat aku tiba-tiba muncul di hadapannya. Aku meminta Meralda untuk merahasiakan tentang kakiku kepada Niall, juga kedatanganku ke sini dan Meralda menyetujuinya.
Aku harap kegelisahan ini berujung menyenangkan. Aku benar-benar merindukannya.
**
Paris memang belum berubah, namun saat terakhir kali aku mengunjungi kota ini rasanya tidak seramai sekarang. Sepertinya apartemen Niall berada di pusat kota. Di samping kananku sekarang , Eiffel Tower menjulang tinggi. Aku tidak bisa melihat puncak menara itu dari kaca jendela, aku begitu dekat dengan icon kota paris ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/17974348-288-k332260.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE [Niall Horan FanFiction]
FanfictionElle Abigail Heather, seorang gadis periang dan pemberani kini berubah menjadi dingin dan seolah tak peduli. Menjadi seseorang yang tertutup. Tak terpancarkan kebahagiaan dari matanya. Hanyalah rasa takut dan kenangan pahit yang terus menghantuinya...