Elle's POV
"Bakteri di perutnya berkembang begitu cepat. Jenis bakteri yang biasa menyerang pencernaan manusia. Bisa dianggap sebagai keracunan. Kau harus lebih berhati-hati lagi saat memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi." Dokter di sampingku menjelaskan hasil pemeriksaannya terhadap keadaanku. Aku benci untuk berbaring di sini tetapi Dokter memintaku untuk beristirahat disini selama dua malam sebelum diperbolehkan untuk pulang.
Meralda dengan serius mendengarkan setiap kalimat yang dokter ini ucapkan. Aku hanya bisa menangkap beberapa kalimatnya yang menyebutkan aku keracunan makanan. Bahkan sekarang badanku rasanya bisa remuk kapan saja.
Setelah Dokter itu keluar dari ruangan ini Meralda menghampiriku dan menyentuh dahiku dengan tangannya. Ia terlihat sangat khawatir dan panik saat aku jatuh pingsan tadi.
"Badanmu hangat, kau harus banyak istirahat." Ucapnya pelan mengelus tanganku lembut.
Aku tersenyum menenangkannya, "Its okay, aku hanya kurang memperhatikan makananku akhir akhir ini."
"Niall menularkan kebiasaan buruknya untuk makan di sembarang tempat, bukan?" Gurau Meralda.
"Always." Ucapku tertawa pelan. Niall selalu bertolak belakang dengan Meralda soal makanan. Niall terlalu mencintai makanan makanan yang Meralda anggap sebagai 'perusak tubuh'.
Matahari bersinar terang di balik jendela, hari sudah pagi setelah tadi malam aku sampai di London. Aku tidak tahu mengapa aku bisa membuat perutku terasa sangat sakit. Dinnerku bersama Niall saat itu terasa normal seperti biasa. Tidak ada keganjilan apapun pada makanan yang kami makan.
Jika aku sampai harus dirawat di rumah sakit, apa Niall juga mengalami hal yang sama?
Aku mencari letak handphoneku dan menemukannya di atas meja. Ada beberapa missed call dari Niall membuatku dengan cepat meneleponnya. Tidak butuh waktu lama untuk Niall mengangkat teleponku.
"GOD, FINALLY!" Niall terdengar berlebihan saat mengangkat teleponku.
"Hei." Ucapku sedikit bingung, "whats up?"
Niall diam. Tidak ada jawaban. Aku menunggunya beberapa detik namun masih tidak ada jawaban. Aku menjauhkan handphoneku dari telinga dan memastikan bahwa sambungannya tidak terputus.
"Niall, you there?"
"Elle." Ucap Niall akhirnya. Ia diam kembali membuatku kebingungan.
"Ya?"
"Kau sakit?"
Aku tidak langsung menjawabnya. Aku tidak tahu kalau aku akan memberitahunya. Ia begitu sibuk disana. Jika Niall mengetahui hal ini ia pasti akan terus menghubungiku atau bahkan mencoba untuk kembali ke London.
"Aku hanya sakit perut." Ucapku berharap Niall tidak mengetahui kebohongan ini, "aku tidak enak badan saat pulang dari Paris."
"You have to take a rest, kau pasti terlalu tidak ingin pulang meninggalkanku."
Niall membuatku tertawa namun segera terhenti saat perutku kembali terasa sakit. Aku yakin Niall tidak menyadarinya karena ia ikut tertawa bersamaku.
Aku menarik napas pelan sebelum kembali fokus kepada Niall, "lalu bagaimana denganmu? You okay?"
"I am. Hari ini ada ujian di kampus." Aku bisa mendengar Niall mengeluh membuatku tersenyum. Aku rindu wajahnya saat sedang belajar asal-asalan di kamarnya. Ia tidak bisa melepaskan gitarnya hanya untuk belajar. "But that's okay! Jika itu mempercepat kepulanganku ke London."
"You've been missing me too much, Horan."
Aku bisa merasakan Niall tersenyum di sana. Seketika rasa sakit ini sedikit berkurang. Semoga aku bisa cepat keluar dari tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE [Niall Horan FanFiction]
FanfictionElle Abigail Heather, seorang gadis periang dan pemberani kini berubah menjadi dingin dan seolah tak peduli. Menjadi seseorang yang tertutup. Tak terpancarkan kebahagiaan dari matanya. Hanyalah rasa takut dan kenangan pahit yang terus menghantuinya...