Elle's POV
Softlens akhirnya terpasang di kedua bola mataku. Tanpa benda itu duniaku blur tak bisa melihat apapun di sekitar dengan jelas. Aku membuka tas kecil berisi perlengkapan make-up dan mulai menggunakannya. Kali ini aku memilih untuk tidak terlalu banyak menggunakan alat alat ini karena hari ini aku hanya akan pergi ke bandara untuk kembali ke London.
Memang kepulangan kami kali ini ke Mulinggar terlalu singkat. Rasa rindu akan tempat menakjubkan ini belum terobati sepenuhnya. Masih banyak tempat-tempat yang ingin aku kunjungi. Namun, kami memiliki kehidupan di kota baru kami, London. Kami harus pergi ke kampus, mengerjakan tugas, menjalani terapi, dan yang lainnya disana sehingga waktu kami disini benar benar singkat.
Pintu kamar ini terbuka, aku bisa melihat dari cermin di hadapanku Niall masuk membawa segelas air dan obat (bisa kutebak karena ini waktuku meminum benda itu) di tangannya yang lain berjalan ke arahku. Niall duduk di tepi ranjang dan aku memandang pantulan diriku di cermin untuk memastikan semuanya telah selesai sebelum berbalik sehingga kini aku dan Niall saling berhadapan.
Niall tersenyum dan menyodorkan obat juga air di tangannya. Aku meminumnya seperti biasa dan menyimpannya di meja yang berada di sampingku. Niall menatapku lama sambil terus tersenyum membuatku mengangkat kedua alisku.
"What?" Crap! Apa ada yang salah dengan wajahku?! apa make-up yang aku terapkan hari ini malah terlihat berlebihan?! Aku yakin pipiku terlalu pink akibat blush on baru itu dan sepertinya lip gloss yang aku kenakan ter--
"Nothing. You look different today"
What? No.
"Warna bibirmu lebih terlihat pastel kali ini."
And my mind start blowing
Bagaimana bisa dia mengetahui warna lip gloss ku yang berbeda hari ini? Aku bisa merasakan pipiku memanas saat mendengar kata-kata itu keluar dari mulutnya. Aku berharap Niall tidak menyadari pipi tomatku,Tuhan. Tapi tunggu dulu, apa dia selalu memperhatikanku?
Niall tertawa singkat dan menyebarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan ini. Sedangkan, aku sibuk menenangkan ribuan kupu kupu yang beterbangan di perutku. Niall pada akhirnya mendaratkan pandangannya pada koper di samping lemari.
"Are you ready?"
"Hampir. Mungkin dalam 15 menit." Aku berbalik dan membereskan peralatan make - up ku, memasukannya ke dalam kotak dan mengecek barang-barang di tasku. "Okay then. Aku akan menunggu di ruang depan. 30 menit lagi taxi dari bandara akan menjemput kita."
Aku mengangguk dan memberinya segaris senyum. Niall membalasnya lalu mengangkat koperku keluar.
Aku melanjutkan kegiatanku mengecek barang-barang bawaanku. Pikiranku tak lepas dari Niall. Bagaimana mungkin dia tahu hal-hal kecil yang biasa aku lakukan seperti hal make-up... Tak sadar pikiran tentang niall membuatku tersenyum. Kupu-kupu di perutku tak mau berhenti untuk terbang. Aku bisa merasakan hatiku pun dilanda hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE [Niall Horan FanFiction]
Fiksi PenggemarElle Abigail Heather, seorang gadis periang dan pemberani kini berubah menjadi dingin dan seolah tak peduli. Menjadi seseorang yang tertutup. Tak terpancarkan kebahagiaan dari matanya. Hanyalah rasa takut dan kenangan pahit yang terus menghantuinya...