Chapter 4 : Our Moment

3.8K 383 3
                                    

Niall’s pov

F*ck that!” Aku melemparkan stick XBOX dari tanganku untuk ke sekian kalinya. Bagaimana mungkin aku bisa kalah dalam dua ronde berturut-turut. Terlebih lagi aku bermain dengan orang asing diluar sana. Ini sungguh memuakkan. Aku melihat jam dinding yang menunjukan pukul 10 pagi. Dude! Aku tidak akan menyia-nyiakan waktu pagiku yang seharusnya aku habiskan bersama ranjang empukku  dengan kekalahanku bermain XBOX dengan orang asing di luar sana.

           

Aku membuka satu bungkus keripik kentang lagi dan meraup satu genggam penuh keripik-keripik itu dan memasukannya ke dalam mulut. Mataku masih terfokus kepada layar TV untuk memulai kembali permainan dengan orang yang baru. Kali ini tidak akan lagi ku biarkan seseorang mengalahkan Niall Horan di permainan favorite nya.

           

“Niall.” Elle memanggilku dari kejauhan. Sepertinya dia memanggilku dari dalam kamarnya.

          

"Whaaat?” ucapku setengah berteriak tanpa melepaskan pandanganku dari layar TV yang menunjukan permainanku dengan lawan.

          

“Kau bisa mengantarku?” Elle mendorong kursi rodanya mendekatiku dan melirik ke layar TV sekilas, “Meralda bilang dia menemukan dokter baru untukku. Dia mengenalnya----“ Elle berbicara panjang lebar tetapi aku hanya sedikit menangkap perkataannya.

           

Oh mungkin dia meminta persetujuanku untuk mengganti dokternya.

“Ya Elle. Kurasa Dokter yang merawatmu dulu memang membosankan dan kau pantas mencari penggan—damn! Dia menyerang, dia menyerang!”

Tidak. Jangan lagi. Jangan lagi!!! TIDAK!!!

Lagi-lagi aku kalah dalam permainan perang yang bukan jadi permainan favoritku lagi mulai detik ini.

           

Aku tertidur di karpet ruang tengah memandang langit-lagit ruangan dengan tanganku yang mengacak-acak rambut, “Nooo! Elle, aku harus mencari permainan baru yang lebih menarik dan menantang dari permainan menjijikan—”

           

“Niall.”

           

Aku seketika terduduk dan memandangnya dengan rambutku yang kuyakin sudah benar-benar tidak beraturan, “What?”

Elle menghela napas lalu memandangku, “Listen, hari ini aku akan bertemu dengan dokterku yang baru. Meralda bilang, terapi akan mulai hari ini.” Setelah menyelesaikan kalimatnya, Elle pergi ke dalam kamar dan menutup pintunya.

Elle jelas tidak menyukai gagasan itu. Elle tidak pernah menyukai kegiatan terapinya walaupun sudah berkali-kali aku jelaskan bahwa semua itu demi kesembuhannya. Selama di Mulinggar Meralda harus memaksanya untuk mau belajar berjalan, menggerakan kakinya agar kedua kaki itu menjadi kuat kembali.

Aku berjalan menuju kamarnya. Memegang daun pintu bercat putih itu dan mendorongnya pelan. Elle tersandar di kepala ranjangnya dengan selimut menutupi setengah badannya.

SAVE [Niall Horan FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang