007. 💋

96 6 0
                                    

CW://THIS CHAPTER CONTAINS KISSING SCENE 

_

Satu minggu pun berlalu, kini Arumi mendapati dirinya duduk berhadapan dengan Allen dan Kalea yang terlihat mesra. Wanita itu kerap terlihat bergelendot manja di lengan sang kekasih hingga Allen merasa cukup risih karena Arumi terus menatapnya datar namun pria itu tak bisa berbuat apapun.

Nugie menoleh dan menatap Arumi yang tak menunjukkan ekspresi apapun. Sebelumnya, Ia kerap kali memastikan lagi dan lagi bahwa tak masalah jika Arumi tak mau datang namun wanita itu bersikeras untuk datang. Nugie sama sekali tak bisa menebak apa yang dipikirkan Arumi saat ini.

"Verdi nggak ikut?" ucap Kalea bersandar manja di bahu Allen.

"Nggak. Dia mau jalan sama orang lain," ucap Nugie yang tak mau melibatkan Alena. Ia kemudian menoleh pada Arumi dan menyodorkan buku menu padanya. "Kamu mau pesen apa?"

"Huh?" Arumi sedikit tersentak kaget. Ia kemudian melihat-lihat dan memilih menu makan dan minum sementara Nugie mengikuti pesanannya. Mereka berbincang lagi setelah semua sudah memesan makanan dan minuman.

"Jadi kalian udah menikah atau belum?" Ucap Arumi tiba-tiba, menimbulkan kecanggungan di wajah Allen dan Kalea.

"Itu–"

"We love it like this–" sambar Kalea cepat ketika Allen terdengar ragu.

"Oh ya? Atau karena kamu takut Allen ninggalin kamu buat cewek lain?" Sindir Arumi. Nugie, di sampingnya, tersenyum tipis mendengar sindiran Arumi.

"Hati-hati ya kamu kalo ngom–"

"Why? Bukannya memang itu alasan kita cerai? You dumped me for her, dan sekarang masih punya muka tebel buat duduk berhadapan sama aku? You're amazing, Allen."

"Aku cuma merasa memang kita udah nggak ada chemistry–"

"Then why marry me?" Sambar Arumi. "Kamu bukan anak kecil yang nggak tahu konsep pernikahan. But, I'll tell you again, pernikahan itu berlangsung seumur hidup. Itu artinya kamu terikat sama aku seumur hidup."

"I don't love you anymore–" sambar Allen cepat, sontak mematahkan ucapan Arumi dan wanita itu diam seketika. Entah mengapa sesak dirasakan Arumi kala mendengar ucapan menohok itu meski Ia tak lagi punya memori tentang dirinya dan Allen di masa lalu. Ucapan-ucapan "I love you" mendadak terngiang berulang-ulang di telinga Arumi seperti bel sekolah yang menyebalkan.

Nugie menyadari senyum kemenangan di wajah Kalea. Ia merasa bersalah karena sudah menyetujui ajakan wanita itu. Tentu, Nugie sadar bahwa Kalea pastinya memiliki maksud terselubung, yang entah ditujukan padanya atau Arumi, melalui pertemuan ini. Tapi kini Ia bisa melihat jelas siapa target Kalea sesungguhnya; Arumi adalah target yang paling mudah.

Kalea jelas mengetahui kondisi Arumi yang tentunya tak stabil setelah perceraian, dan dengan menekannya tentu akan menimbulkan kepuasan tersendiri bagi Kalea, seolah ingin mengukuhkan bahwa Allen hanya akan memilih dirinya. Namun satu hal yang Nugie syukuri adalah, tak ada satupun dari mereka yang tahu perihal amnesia yang diderita Arumi.

Nugie sendiri juga sudah meminta Ibu dari Arumi untuk tak memberitahu hal itu pada siapapun karena kondisi itu rentan menjadikan Arumi sebagai target yang akan mudah ditekan dan dimanfaatkan oleh pria manipulatif seperti Allen.

"Eyy~ udahlah! Kita kumpul kan untuk tujuan yang baik," ujar Kalea menengahi. "Semua udah berlalu kan, Arumi? Kalian berdua juga udah resmi cerai. Nggak perlu lagi lah diungkit yang sudah lalu," ujar Kalea mengangkat tangan Allen agar pria itu merangkulnya.

Marriage ReversalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang