018.💋

65 6 0
                                    

Arumi membuka mata ketika mendengar cicit burung di luar sana. Ia mendapati dirinya terlelap dalam dekapan Nugie sejak semalam. Sesungguhnya, ini bukanlah hal baru karena Nugie selalu memeluknya setiap mereka tidur. Namun ketika teringat pembicaraan semalam, sebagian kecil memori rumah tangga lamanya dengan Allen muncul dalam pikirannya dan hal itu membuat Arumi sadar bahwa gesture sederhana ini ternyata berarti besar baginya.

Ia tak ingat apakah Allen selalu memeluknya saat tidur? Atau mereka saling memunggungi satu sama lain? Namun perasaan hangat menjalar yang Ia rasakan dalam dekapan Nugie, terasa asing dan baru bagi Arumi.

Meski sudah bangun dan siap beraktivitas, namun rasanya Arumi tak ingin beranjak dari dekapan pria itu entah apa karena mereka sudah resmi berbagi badan semalaman sehingga kini Ia memiliki sebagian dari diri Nugie begitupun dengan pria itu terhadapnya.

Namun suara burung di luar sana, mau tak mau memaksa Arumi terbangun karena Ia ingin menghirup udara pagi yang segar. Tapi ketika akan terbangun, lengan Nugie lekas kembali memeluk dan menahannya agar tetap di tempat tidur.

"Where are you going?" Bisik pria itu dengan suara berat pagi harinya yang kasar.

Arumi tersenyum cerah mendengar ucapan suaminya itu. "Aku cuma mau buka gorden," ucapnya sedikit terbangun sambil menepuk pelan dada Nugie yang berbaring di bawahnya.

"You can't do that. I'm allergic to sun–" canda Nugie.

"I'm the sun myself," balas Arumi tersenyum.

"Okay, I lost," balas Nugie dan Arumi tertawa lalu kembali berbaring di dada pria itu dengan tangan Nugie mengusap kepalanya dengan lembut.

"Sesungguhnya aku sendiri juga lagi galau mau buka gorden itu atau nggak..."

Nugie tertawa pelan, "Why is that a problem?"

Arumi mengangkat kepalanya lalu menatap Nugie yang berbaring di bawahnya, "Because I just realized it feels so nice to be hugged to sleep..."

Nugie meletakkan tangan kirinya sebagai sandaran di belakang kepala, "Kamu pasti nggak dapet ini semua dari Allen?"

"Sekarang aku cemburu karena Andhita ngerasain ini semua."

Nugie tersenyum ketika mendengar hal itu. "What's the point of hugging, kalo orang yang kamu peluk ternyata nggak suka dipeluk?"

"Yang jelas itu bukan aku."

"I'm talking about Andhita..."

"I know."

"And I'm glad We got divorced, So I can hug you whenever I want."

Arumi tersenyum menatap suaminya itu dan mengecup singkat bibir Nugie lalu terduduk di tempat tidur.

"Kamu udah mikirin tawaranku kah?" Ucap Nugie menatap lekat Arumi yang sedang berpakaian di depannya.

"Will I get paid?"

"Tch–seriously? Is that even a question??"

"Ya, aku kan cuma memastikan aja."

"Kamu masuk lewat jalur orang dalem yaitu aku. Kamu akan digaji layaknya karyawan lain, and you'll also get a bonus to make out with the CEO in his room whenever you want."

Arumi tertawa mendengar ucapan yang menggoda dari suaminya itu. "Kalo Allen atau Kalea lihat gimana?"

"I wish he'd see us making out in the office, biar dia nyesel karena udah nyia-nyiain kamu."

Arumi kembali tertawa mendengar ucapan asal Nugie. "Aku yang punya beef sama Allen, tapi kamu yang paling semangat balas dendam..."

"Because I'm obsessed to see his regretful face setiap kita barengan. Hiburan tersendiri buat aku ngeliat dia kesel setiap ngeliat aku mesra sama kamu."

Arumi tersenyum tipis. "Jujur aku sebenernya seneng banget ada kamu di sisi aku...." Ucapnya meraih tangan Nugie dan menggenggamnya. "Tapi ucapan kamu semalem buat aku mikir...apa goal dari ini semua? Apa patokannya sampai aku merasa puas dan merasa dendamku udah terbalaskan? I can't find the answer to that..."

"Apa aku keliatannya terlalu berapi-api to the point that I push you?"

Arumi tersenyum dan menggeleng pelan, "Iya dan nggak. Aku nggak merasa dipaksa tapi aku paham kamu gemes dan gatel banget pengen ngebales Allen–"

"I think it's not just about Allen..." Nugie terbangun dan duduk berhadapan dengan Arumi di tempat tidur, "Kamu udah terlalu baik sama banyak orang selama ini–itu yang aku denger dari Kakek dulu. Kamu selalu mengutamakan orang lain dulu sampai kamu lupa memperhatikan diri kamu sendiri...I just want you to be braver and more confident. Karena aku nggak mau Allen terus ngerendahin kamu. I want you to stand up for yourself when I can't protect you. Karena aku merasa Allen nggak akan berhenti gitu aja buat gangguin kamu."

"Itu yang kamu mau?"

"Eum."

Arumi mengangguk pelan, "I think I have to try it then.." ucapnya tersenyum.

"That's my wife," balas Nugie tersenyum bangga lalu meraih pipi Arumi dan mencium bibir wanita itu sebelum mendorongnya kembali berbaring di tempat tidur, disusul gelak tawa Arumi yang protes bahwa mereka harus segera bangun untuk sarapan pagi, namun tentu saja bagi Nugie, Arumi adalah 'sarapan' terbaiknya.


Marriage ReversalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang