022. 💋

62 7 0
                                    

Nugie muncul dari dalam air di bathtub-nya setelah merendam dirinya selama beberapa saat guna melupakan apa yang terjadi hari ini. Ia menyibak rambutnya yang basah ke belakang lalu duduk bersandar sambil menatap ke arah kotak shower tak jauh darinya. Ia ingat mengganti kotak shower itu dengan yang baru setelah hari dimana Ia memergoki Andhita berselingkuh dengan Ayahnya di sana. Begitu Ia resmi bercerai dan meminta Andhita pergi dari rumah, Ia merombak segala hal yang berhubungan dengan wanita itu.

Sudah berbulan-bulan berlalu semenjak mereka bercerai, rasa sakit itu masih dirasakan Nugie meski tak seburuk dulu. Ia menatap tangan kanannya yang kini sudah berbalut perban, dipakaikan oleh Arumi sebelumnya, Nugie sejenak teringat ucapan Arumi di kantor tadi. Sakit hatinya valid dan masih terasa bukan karena Ia masih mencintai Andhita, Namun karena Ia merasa begitu bodoh pernah menyerahkan hatinya pada wanita itu.

Nugie baru menyadari bahwa Ia begitu sibuk semenjak Arumi tinggal bersamanya. Wanita itu, tanpa sadar, tak memberinya ruang untuk tenggelam dalam kesedihan dan muram meratapi nasibnya yang seolah tak pernah merasa bahagia. Tapi ternyata Nugie baru menyadari bahwa ketenangan hidup itu sendiri adalah sebuah kebahagiaan.

Menyambutnya ketika Ia pulang kerja, mempersiap kan makan malam dan sarapan dengan kemampuan memasak yang belum terlalu baik kala itu, mengajak nya berbincang tentang kehidupan ketika Ia sedang duduk sendiri, dan hal-hal sederhana lainnya yang dilakukan Arumi semenjak mereka tinggal bersama, ternyata adalah sebuah privilege yang sebelumnya Nugie tak pernah dapatkan dari Andhita atau mungkin bahkan keluarganya sendiri dan kini Nugie sama sekali tak menyesali aksi nekatnya melamar Arumi ketika wanita itu masih terbaring koma.

Di tengah lamunan, Ia mendengar pintu kamar mandi terbuka dan Arumi muncul di sana dalam jubah mandinya. "Kok nggak tidur?"

"Kamu udah berendam 20 menitan lebih. I wonder if it's too nice or you're sleeping in the bathtub."

Nugie tertawa pelan. "It's nice...want to join?" Ia menjulurkan tangannya dan Arumi meraihnya setelah melepaskan jubah mandinya lalu dengan dibantu Nugie Ia pun turut berendam bersama sang suami. Tak lama setelahnya, Arumi bergidik dan tersipu. "Dingin kah? Ini kan air hangat?"

Arumi menggeleng pelan. "It just feels a bit weird...berendem bareng gini tapi aku penasaran juga sih..." ucapnya tersipu malu.

Nugie tersenyum tipis lalu meraih sabun cair. "Do you want me to wash you?"

Arumi sedikit menoleh pada Nugie dan mengangguk pelan. Tak lama kemudian, Ia merasakan kedua telapak tangan Nugie menyentuh pundak dan menggosok lembut punggung dan pundak lalu mengucurkan sedikit air agar busa itu luruh. "How is it?"

"Nice...badan aku lumayan rentek karena tadi Allen dorong aku kasar banget," sungut Arumi lalu tak lama kemudian, Ia merasakan Nugie mengecup lembut pundaknya.

"How about now?" bisik pria itu di telinga Arumi lalu mengecup lembut pipinya.

"It's ticklish," gumam Arumi bergidik geli namun Ia cukup menikmatinya. Ia kemudian berbalik menghadap Nugie dan pria itu menariknya mendekat. Arumi tertawa ketika merasakan bagian bawah tubuh pria itu bereaksi setelah ia duduk di pangkuan Nugie. "You're hornier than ever."

Nugie mengangkat kedua pundaknya, "What can I do?"

Arumi tersenyum tipis. Kedua tangannya mengusap lembut dada Nugie sebelum melingkar di leher pria itu hingga wajah mereka sejajar. "Apa kamu mikirin dia?" gumamnya menatap bibir pria itu dan Arumi juga menyadari jika Nugie menatap bibirnya.

"Siapa?"

"Mantan istri kamu. Since you caught her cheating here."

"Kamu masih inget itu?" balas Nugie menyibakkan beberapa helai rambut di telinga Arumi.

Marriage ReversalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang