"Adek cantik, cemberut aja nih kenapa dah? "Chiquita, menatap sekilas Ruka, yang tadi berbicara.
" Lo tanggung jawab ya anjir, gara gara lo adek gue pundung dari semalam"marah Ahyeon, pada Ruka yang kini terkikik geli.
"Aduh, bukannya bagus ya kalo kalian punya adek baru" Ucap Ruka, tanpa bersalah.
"Emang ada apaan sih, siapa yang mau punya adek baru? " Tanya Asa, yang mulai kepo dengan pembahasan Ruka dan Ahyeon.
"Ahyeon, sama Chiki mau punya adek" Ucap Ruka, yang langsung mendapat jitakan dari Ahyeon.
Ruka mengaduh kesakitan sambil memegangi kepalanya.
"Sembarangan! "
"Emang tante Lisa hamil? kapan nikahnya" Tanya Rora dengan raut wajah bingung.
"Gak ada Ra ih, mana ada mommy gue hamil, nih gara gara si kukang sialan ini"tunjuk Ahyeon, pada Ruka yang menyengir kuda.
" Emang ada apaan sih, jadi ikutan kepo"Asa, yang sedari tadi fokus makan akhirnya gagal fokus juga karena penasaran dengan apa yg lain bicarakan.
"Gimana ya jelasinnya, heh Ruka, lo sebagai penanggung jawab atas kejadian ini, jelasin ke Asa, dan yang lain juga sana! " Suruh Ahyeon, pada Ruka yang sedang menikmati es telernya.
"Jadi gini guys"
Jennie, tidak ingin jadi pengecut lagi, ia akan menemui Lisa, perihal kejadian semalam, ia akan meminta maaf meskipun ia sendiri tidak tau bagaimana bisa dirinya dan Lisa berada di satu kamar dan berakhir berbuat sesuatu yang tidak seharusnya.
Jennie, membawa paperback berisi cheesecake favorit Lisa, ayah dua anak itu mengunjungi butik milik Lisa.
Setelah dapat persetujuan, akhirnya Jennie, berjalan ke ruangan Lisa, ia mengetuk pintu terlebih dahulu suara Lisa terdengar dari dalam menyuruh Jennie masuk.
Lisa, melihat kehadiran Jennie.
Jennie, meletakan paperback itu keatas meja.
"Ada perlu apa, kalo gak penting silakan keluar, aku lagi banyak kerjaan" Ucap Lisa, to the point, malas untuk berbicara dengan Jennie, sebenarnya.
"Soal kejadian semalam-" Lisa, menatap sinis Jennie.
"Lupakan Jen, bisakan?, anggap gak pernah terjadi"
"Gimana bisa? kita harus bicarain ini dan kenapa bisa kita berakhir begitu" Lisa, berdiri dari duduknya.
"Bicarain apalagi, itu kecelakaan, lebih baik kita lupakan karena aku gak mau memperpanjang ini dan tolong jangan hadir lagi di hidupku dan anak anak Jen" Suara Lisa, terdengar memohon.
Sebenarnya Lisa, tau apa penyebab ia dan Jennie berakhir di satu ranjang, tadi pagi sebelum pergi ke butik, ia sempat melihat sebuah botol di tangan Ahyeon sebelum anaknya itu menyembunyikan di balik punggungnya, Lisa tau ini ulah kedua putrinya.
Jennie ikut berdiri, menatap wajah Lisa.
"Ayo kita perbaiki ini Lisa, setidaknya demi anak anak" Lisa, menatap Jennie sekilas lalu terkekeh.
"Semuanya sudah hancur Jennie, tidak ada lagi harapan, anak anak? Aku bisa urus mereka sendiri, kayaknya mereka juga gak butuh ayah pengecut seperti kamu" Jennie tertegun, ucapan Lisa berhasil menyakiti hatinya.
"Kamu benar benar benci aku, Lisa? " Lisa, membuang muka.
"Kak, setelah dipikir pikir, kenapa juga aku gk terima kalau mommy bakal punya anak lagi, aku kan cuma anak pungut, gak punya hak buat marah, aku keliatan kayak gak tau diri gak sih" Chiquita saat ini sedang di rumah Asa dan dirinya sedang curhat dengan gadis berdarah Jepang itu.
"Jangan ngomong gitu, kalau mommy kamu denger pasti dia sedih, tante Lisa itu sayang banget sama kamu Canny, dia gak nganggap kamu anak pungut" Asa, berusaha menenangkan Chiquita yang sedang overthinking.
"Kak, aku jadi penasaran siapa orang tua kandung aku" Asa, nampak berfikir, sebenarnya ia tidak yakin kalau Chiquita itu hanya anak angkat, ia lihat lihat, Chiquita itu benar benar perpaduan mommy dan daddynya.
"Gak usah banyak mikir ah, nanti kamu ubanan, kak Asa, punya puding coklat di kulkas, kamu mau?" Mendengar makanan, Chiquita, mengangguk antusias.
Kedua gadis itu akhirnya berjalan menuju dapur, Asa berhasil mengalihkan suasana hati Chiki.
Malam harinya Lisa, pulang agak terlambat, setelah semua kariawannya pulang, wanita itu masih setia di butiknya, hingga jam 7 malam ia baru sampai di rumah.
Wanita itu langsung mencari anak bungsunya, ia berjalan ke kamar Chiquita dan Ahyeon, setelah memasuki kamar yang memang tidak terkunci itu, Lisa dapat melihat Chiquita yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya.
"Adek, lagi ngapain" Chiquita, menoleh kesamping, lalu tersenyum senang mendapati kehadiran mommynya itu.
"Mommy, kenapa terlambat pulangnya" Chiquita, memeluk perut Lisa, menenggelakan wajahnya di sana.
"Mommy banyak kerjaan sayang, kak Ahyeon mana, kok mommy gak liat"karena Chiquita tidur dengan Ahyeon,Lisa tidak mendapati kehadiran putri sulungnya itu.
"Kak Yeon, nemenin oma arisan tadi sore" Jawab Chiquita, yang sudah melepaskan pelukanya dari Lisa.
"Adek, kenapa gak ikut" Lisa mengelus pipi Chubby Chiquita.
"Males, bosen soalnya, oma kan kalo arisan suka lama, jadi adek tadi ke rumah kak Asa aja" Lisa, mengangguk saja.
"Oh gitu, udah makan? " Chiquita mengangguk sebagai jawaban.
"Yaudah mommy mau bersih bersih dulu, nanti adek tidur di kamar mommy ya" Chiquita, mengangguk lagi, Lisa segera beranjak dari kamar anaknya itu dan Chiquita, kembali menyelesaikan tugas sekolahnya.
"Adek, mommy boleh nanya gak? "Lisa, menunduk untuk melihat wajah Chiquita, yang sedang berada di bawah ketiaknya.
" Mommy mau nanya apa? "Chiquita mendongak, tanpa merubah posisinya yang sedang memeluk pinggang Lisa.
"Mommy liat, tadi pagi kakak, nyembunyiin botol segini ukurannya itu dapat dari mana" Lisa menunjukan ukuran botol itu dengan ibu jari dan telunjuknya.
"Oh itu dari kak Ruka" Jawab Chiquita terlampau jujur, Lisa mengangguk.
"Oh gitu, yaudah sekarang kita bobo udah malam" Chiquita, mulai tersadar dengan ucapannya padahal Ahyeon, mewanti wantinya jangan sampai mengatakan kebenaran pada mommy atau daddynya.
"Mommy, jangan marahin kak Ahyeon, soalnya bukan cuma kak Ahyeon yang salah adek juga" Chiquita, ingin menangis, Lisa terkekeh segera membawa anaknya itu kedalam pelukannya.
"Mommy gak marah sayang, mommy ngerti kok, kalian mau mommy sama daddy kalian bersama lagi kan, Adek liat mommy" Lisa, mengangkat dagu Chiquita, Chiquita menatap mata Lisa.
"Mommy sama Daddy gak bisa sama sama lagi sayang, mommy harap kalian ngerti" Chiquita, mencebikan bibirnya.
Lisa, menatap lirih Chiquita, ada rasa bersalah dan sedih di dalam hatinya melihat anaknya itu yang setelah selama ini baru sekarang ia bisa memeluknya seperti ini.
"Maafin adek sama kak Ahyeon mommy, kami berdua egois, kami gak mikirin mommy, adek janji gak bakal maksa mommy sama daddy buat sama sama lagi, adek sayang mommy" Chiquita, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Lisa.
Lisa menangis ia mengecup pucuk kepala Chiquita, mengelus punggung anaknya itu.
"Mommy juga sayang adek sama kak Ahyeon" Chiquita mencium pipi Lisa.
"Mommy jangan nangis, nanti cantiknya ilang" Lisa, menangkup wajah Chiquita, lalu membalas mencium pipi kiri dan kanan Chiquita.
"Heuum, bau minyak telon" Lisa, sangat suka menghirup aroma tubuh Chiki yang masih berbau minyak telon itu.
Chiquita, mendusel di dada Lisa, karena sudah merasa mengantuk ia mulai memejamkan mata karena elusan Lisa di rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fam(ily) Jenlisa Ft Chiyeon
FanfictionPertemuan tidak disengaja, Ahyeon, dengan Chiquita.