Aku mengerjapkan kedua mataku, berusaha membukanya perlahan, terutama setelah merasakan sinar matahari di balik jendela ruangan ini kini menyinari wajahku. Aku merasakan kepalaku terasa berputar dan sakit, bersamaan setelah aku berhasil membuka kedua mataku.
"Percayalah padaku"
"Aku melakukan semua ini karena merasa iba dengannya. Tidak perlu khwatir" kini aku melihat seorang pria dan seorang gadis secara samar kini berdiri di depan pintu ruangan ini, yang sepertinya adalah kamarku. Kepalaku yang masih terasa pusing membuatku tidak bisa melihat dan mendengarkan dengan jelas apa yang menjadi perbincangan mereka.
Aku kembali mengerjapkan kedua mataku setelah menyadari itu adalah Draco Malfoy dan Astoria Greengrass. Pria itu tampak tersenyum kecil seraya mengecup pucuk kepala gadis yang tengah berdiri berhadapan dengannya, membuat gadis itu ikut tersenyum dan mengangguk.
Aku berusaha untuk mengambil posisi duduk setelah berhasil mengumpulkan kesadaranku, membuat kedua sejoli itu mengalihkan pandangan mereka.
"Apa yang terjadi?" tanyaku sembari meringis ketika rasa sakit di kepalaku kembali menyerangku, membuat Astoria berjalan cepat kearah tempat tidurku, membantuku untuk mengambil posisi ternyaman.
"Apakah kau mengingat apa yang terjadi kemarin malam?" tanya gadis itu dengan lembut.
Aku menggeleng "Aku tidak bisa mengingat apapun setelah Theo menawarkan segelas alkohol kepadaku"
"Apakah sesuatu yang buruk terjadi?" lanjutku. Karena jujur, aku benar-benar tidak bisa mengingat apapun setelah Theodore Nott mengajakku menari dan menawarkan segelas alkohol padaku. Seperti yang aku katakan sebelumnya, toleransiku terhadap alkohol benar-benar buruk.
Aku melihat Draco Malfoy kini menyenderkan tubuhnya pada pintu ruangan ini seraya melipat kedua tangannya di dada. Pria itu saling melemparkan tatapan yang tidak aku mengerti bersama gadisnya secara bergantian. Hingga di detik berikutnya Astoria kembali beralih kepadaku dan tersenyum "Kau sangat mabuk kemarin, dan setelah itu kau jatuh pingsan" jelas gadis itu.
Aku mendengus lantas terkekeh "Astaga, maafkan aku. Aku benar-benar payah" balasku.
"Terima kasih sudah membantuku" lanjutku ikut tersenyum, membuat Astoria mengangguk pelan seraya menyentuh punggung tanganku.
Ternyata apa yang mereka katakan benar. Astoria Greengrass, gadis yang lembut, tenang dan sangat ramah.
"Kau harus beristirahat hari ini. Draco akan membantumu mengejar kelas yang tertinggal hari ini. Benar begitu, Draco?" gadis berambut cokelat itu kembali mengalihkan pandangannya kepada kekasihnya, membuat pria berambut pirang terang itu mengangguk kecil.
Tatapannya masih sama seperti sebelumnya, selalu menatapku dengan datar, tanpa ekspresi.
"Ah! Kita bahkan belum berkenalan. Astoria Greengrass" gadis itu terpekik seraya menjulurkan sebelah tangannya kepadaku.
Aku tersenyum seraya menatap Astoria dan Draco secara bergantian. Lihat itu, pria berambut pirang terang itu bahkan ikut tersenyum melihat perilaku gadisnya. Pemandangan ini benar-benar membuatku menjadi aneh. Entalah, aku masih tidak mengerti kenapa gejolak ini selalu muncul ketika berhadapan dengan pria itu.
"(y/n)"
"Sekali lagi terima kasih, Astoria." lanjutku setelah menerima juluran tangan gadis di depanku.
"Tentu. Kau bisa menghubungiku jika kau membutuhkan sesuatu" balas gadis itu lantaran beranjak menghampiri kekasihnya sembari mengalungkan tangannya pada lengan pria itu.
Hingga pada akhirnya kedua sejoli itu meninggalkan ruangan ini, membuatku tidak berhenti tersenyum melihat mereka. Tersenyum miris lebih tepatnya. Mereka sangat beruntung, terlihat sangat mencintai satu sama lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
begin again | draco malfoy
FanfictionNo matter how hard the past is, you can always begin again ©2024 by deeongg