Aku menatap salju yang turun, dimana perlahan memenuhi dan menyelimuti halaman sekolah ini. Aku tidak menyangka dapat melewati hari dan bertahan hingga saat ini, terlebih setelah kejadian itu. Aku bahkan menyelesaikan ujian semester ini dengan baik. Terima kasih untuk Draco Malfoy akan hal itu. Dan berbicara terkait pria itu, hubungan kami semakin terikat setiap harinya.
Aku tidak bisa mengartikan bagaimana status hubungan kami hingga saat ini, namun aku membutuhkan kehadirannya, begitu juga sebaliknya. Aku berusaha untuk membawa hubungan ini ke dalam sisi yang lebih positif, menganggap pria itu sebagai teman terdekatku, dan menjadi orang yang dapat dipercaya.
Aku tersenyum melihat kumpulan murid sekolah ini tampak sangat sibuk membawa tas dan bawaan mereka, hendak untuk kembali ke kediaman mereka masing-masing selama liburan natal. Posisiku berdiri saat ini membuatku mengamati hiruk pikuk sekolah ini dengan baik. Menara astronomi tentu saja.
Sebelah tanganku kemudian merongoh saku seragamku, lantas mengeluarkan secarik kertas yang baru saja aku terima beberapa saat yang lalu dari burung hantu peliharaanku.
Sebenarnya sejak menerima surat itu, tidak henti-hentinya aku membaca, kemudian menyimpan, dan kembali membaca surat itu berulang kali. Surat ini benar-benar kembali membawa rasa sakit, sekaligus kehangatan dalam diriku.
Aku sangat mengharapkan kedatanganmu selama liburan natal. Aku tidak ingin kau melewati liburan natalmu seorang diri. Datanglah ke kediaman kami.
Salam hangat, Ayah
Aku menghela nafasku pelan setelah kembali membaca kertas itu. Ini pertama kalinya ayah kandungku mengirim sebuah surat untukku. Aku tidak tahu alasan apa yang pada akhirnya membuatnya mulai memperkenalkan dirinya kepadaku. Setelah aku mengetahui semua fakta itu, aku segera menemui Professor McGonagall dan menagih kebenaran yang ada. Wanita itu bahkan sangat terkejut dan tidak pernah membayangkan aku menerima semua informasi itu dari seorang Theodore Nott, yang notabene adalah saudara tiriku sendiri.
Hingga pada akhirnya hari ini tiba, ketika ayah kandungku memberanikan dirinya untuk mengirim sebuah surat. Mungkin pria itu sudah mengetahui terkait hal ini dari Professor McGonagall.
Berbicara sedikit terkait Theodore Nott, tentu saja pria itu tidak berhenti menggangguku. Namun aku berusaha untuk tidak menanggapi semua itu, dan bersikap tidak peduli. Berusaha untuk tidak mempedulikan semua cercaan, makian, dan hujatan yang aku terima. Jika mengetahui aku menerima surat dari ayahnya, Theodore Nott mungkin akan semakin membenciku. Membayangkan menghabiskan liburan natalnya bersamaku mungkin saja adalah sebuah mimpi buruk bagi pria itu.
"Princess" aku tersentak setelah merasakan seseorang datang dan memeluk tubuhku dari belakang begitu saja. Draco Malfoy.
Aku tersenyum ketika pria itu meletakkan dagunya pada lekungan leherku lantas memberikan kecupan kecil disana.
Lihat? Menjadi alasan kenapa aku tidak bisa mengartikan arah hubungan ini. Teman baik? Atau mungkin sebagai orang kedua dalam hubungan Draco Malfoy dan Astoria Greengrass? Aku benar-benar tidak tahu, namun pada kenyataannya aku menikmati ini.
"Aku mencarimu kemana-mana" bisiknya.
"Haruskah aku tinggal dan menemanimu selama liburan natal di tempat ini?" lanjutnya seraya membawa tubuhku berhadapan dengannya. Pria itu kemudian tersenyum kecil seraya merapikan tataan rambutku yang mungkin sedikit berantakan oleh hembusan angin musim dingin saat ini.
"Berbicara soal itu, aku baru saja menerima ini" aku kemudian menyerahkan secarik kertas itu kepada Draco, membuatnya mengernyit.
"Kau akan pergi?" timpalnya setelah membaca surat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
begin again | draco malfoy
Fiksi PenggemarNo matter how hard the past is, you can always begin again ©2024 by deeongg