[3]

465 55 1
                                    

Aku menatap pintu perpustakaan yang ada di depanku. Entah kenapa mendadak aku menjadi sangat gugup. Aku menghela nafasku dan mendorong pelan pintu di depanku, seraya mengintip keadaan di dalam sana.

"Kenapa belum masuk?" aku tersentak kaget, nyaris menjerit ketika melihat sebuah tangan dengan kokohnya menahan pintu di depanku. Aku mendongkak dan mendapati sepasang mata berwarna biru keabuan itu kini menatapku dengan tatapan datar. Seperti biasanya, tidak ada ekspresi.

"A- aku baru saja ma- mau-" aku benar-benar mengutuk diriku karena menjadi sangat gugup saat ini, membuatku berbicara terbata-bata. Aku tidak tahu kenapa setelah aku menatap kedua mata itu kegugupan dalam diriku semakin menjadi. Astaga.

"Menyingkirlah" dan pria itu memotong perkataanku seraya menepuk pelan pucuk kepalaku menggunakan buku yang pria itu pegang, lantaran menyuruhku membiarkannya masuk ke dalam perpustakaan, karena sebelumnya aku memang berdiri tepat di depan pintu.

Aku menggelengkan kepalaku, berusaha menepis semua kegugupan yang menggelikan ini seraya ikut berjalan memasuki perpustakaan ini.

Aku melihat masih ada beberapa murid yang tengah belajar dalam keheningan ruangan ini, terlihat sangat fokus dengan buku mereka. Sementara itu Draco Malfoy memilih sebuah meja yang berjarak jauh dari kumpulan beberapa murid yang tengah belajar itu. Pria itu memilih sebuah meja dengan sebuah jendela besar yang berada persis di sisi meja tersebut, menampakkan pemandangan malam yang indah dari luar sana, terlebih dengan sinar bulan yang sedikit menyinari meja kami.

"Jadi, apa yang belum kau pahami?" Draco mengambil tempat dan duduk berhadapan denganku.

Aku mengerjapkan kedua mataku begitu melihat pantulan sinar bulan dari luar sana sedikit menyinari wajahnya, membuat kedua mata berwarna biru keabuan itu terlihat sangat jelas, sangat indah.

Aku terdiam selama beberapa detik, bahkan tidak mendengarkan pertanyaan yang sebelumnya pria itu telontarkan kepadaku. Kemudian aku melihat sudut bibir pria itu terangkat, membentuk sebuah senyuman.

"Sudah puas memandangi pemandangan di depanmu, princess?"

Aku kembali menggelengkan kepalaku dengan cepat, berusaha menyingkirkan isi pikiranku yang mulai tidak masuk akal, salah satunya mengagumi pria yang duduk di depanku ini.

Aku berdeham "Tadi kau bertanya apa?" tanyaku berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Kau benar, bagian yang belum aku pahami, kurasa semuanya" lanjutku setelah kembali mengingat pertanyaan yang sebelumnya Draco telontarkan kepadaku.

"Tapi mungkin kita bisa mulai dari pembelajaran mantra terlebih dahulu. Aku masih sangat kesulitan menggunakan tongkatku"

"Baiklah" Draco menghela nafasnya seraya menyodorkan sebuah buku catatan kearahku.

"Aku ingin kau membaca ini terlebih dahulu. Baca dan peragakan mantranya menggunakan pensil ini. Aku akan mengoreksi jika kau salah memperagakannya" jelasnya sambil menawarkan sebuah pensil kepadaku.

"Lalu kau akan duduk disitu dan hanya memperhatikanku sampai aku berhasil mengingat semua ini?" balasku seraya menunjuk buku catatan yang aku rasa adalah buku catatan Draco Malfoy.

Pria itu mengangguk seraya tersenyum simpul "Tentu saja. Kau hanya perlu mengingatnya dan banyak berlatih. Aku akan mengawasimu" pria itu kemudian menyenderkan tubuhnya pada kursi seraya melipat kedua tangannya di dada.

Aku menghela nafas pelan lantas mengangguk, menyetujui perkataan pria itu.

Aku mengikuti arahan Draco dan mulai mengingat mantra yang ada satu persatu seraya memperagakan gerakan mantra tersebut menggunakan pensil terlebih dahulu. Sesekali aku melirik Draco yang dengan seksama mengamati pergerakan tanganku. Sejauh ini pria itu tidak berucap sepatah kata pun, membuatku berpikir mungkin aku berhasil mengingat mantra ini.

begin again | draco malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang